v Keeping Us Better #3 : Home | UNSOLVED INDONESIA

Keeping Us Better #3 : Home

Ini adalah bagian ketiga dari Serial Keeping Us Better

.

Home / Rumah

.

.

Ketukan tiba-tiba di pintu membuat Sam tersadar dari mimpinya. Dia mendesis sambil beranjak ke pintu. Dia tidak mengharapkan teman, karena teman tidak pernah datang. Tidak ada yang pernah datang. Yang berarti “mereka” telah datang.

Sejujurnya itu hanya rumor, tapi baru-baru ini, semakin banyak Seeker yang mulai berbicara tentang "mereka". Itu adalah para pemburu Seeker. Seolah-olah Holders tidak cukup buruk.

Mungkin karena Sam terlalu lama mencapai pintu, orang-orang diluar langsung mempersilahkan diri mereka sendiri masuk.

Sekelompok orang dengan pelindung tubuh, lengkap beserta senjata terlihat menerjang masuk. Dibelakang mereka, adalah seorang pria dan seorang wanita. Orang-orang bersenjata menyorotkan senter mereka menembus kegelapan ke arah muka Sam. Apa yang berdiri depan pria bersenjata itu hampir tidak bisa disebut laki-laki, dia terlalu kurus dan jelas kurang tidur.

“Beri kami Object nya Sam, dan tidak ada yang perlu terluka.” kata pria bersetelan itu. Sam hanya menggeram, tidak mungkin mereka akan mengambil Object-nya. Tidak ada yang mau mengambil Object-nya.

Sayang, sebelum Sam bisa melakukan semacam perlawanan, wanita yang bersama mereka sudah memerintahkan regu tembak untuk melepaskan tembakan. Rentetan peluru langsung menjatuhkan pria itu dengan cepat. Dia berkedut sekali, sebelum mati. Wanita itu memberi isyarat kepada prajurit lainnya untuk menggeledah seisi rumah, sementara sang wanita melangkah ke ruang tengah.

“Bukankah itu tidak perlu?” pria bersetelan berkata. Wanita itu hanya menatap dengan tatapan tajam.

“Ah, Diam saja kau Rockwell. Satu-satunya hal yang tidak perlu adalah kau yang akan mencoba membujuknya untuk menyerah. Apa itu pernah berhasil?” ujar wanita itu. Pandangannya tertuju ke sebuah kotak sepatu di atas meja. Dia membukanya.

Hah! Kau tidak pernah tahu bagaimana para idiot ini mencoba menyembunyikan obyek mereka. Cukup aneh karena sekarang nampak berbeda. Tidak seperti yang lain, dia tidak memasang jebakan.

Di dalam kotak sepatu, ada tiga Object. Temuan yang cukup bagus untuk Seeker yang sangat lemah. Tapi satu hal menarik perhatiannya, sesuatu yang jelas bukan bagian dari hal yang mereka cari.

“Katakan padaku, siapa yang menemukan pria ini? Siapa yang menemukan semua informasi untuk penggerebekan ini?” sang Wanita bertanya. Beberapa orang yang ada disana nampak bingung.

“Ada apa?” tanya Rockwell. Wanita itu kemudian merogoh kotak sepatu, dan mengeluarkan tiga mata rantai besi.

“Ini apa?” dia bertanya saat Rockwell mendekat untuk memeriksanya sendiri.

“Rockwell, apakah intelmu menyebutkan sesuatu tentang mata rantai? Memang ada obyek yang seperti ini?” tanya sang wanita. Dia tentu berasumsi bahwa itu adalah bagian dari obyek, karena disimpan di kotak yang sama. Meskipun, dia tidak pernah mengetahui informasi tentangnya.

Rockwell nampak menerima benda itu dan menatapnya bingung.

“Tinggalkan saja benda ini bersamaku, aku akan mencari tau informasinya lebih lanjut.” Balas Rockwell. Sang wanita nampak tidak mempermasalahkan.

“Yah, jika ternyata itu adalah sesuatu yang besar, lebih baik kau tidak mengambil seluruh pujian untuk dirimu sendiri. Kau kan sudah menjadi favorit bos.” Sindir sang wanita.

Rockwell hanya tertawa, sembari memasukan obyek lain ke dalam koper yang mereka bawa. Setelah selesai, sang wanita lalu menginstruksikan prajurit lainnya untuk kembali ke van dan meninggalkan Rockwell.

“Sekarang TKP adalah milikmu tuan. Lakukan tugasmu dan bersihkan semua. Kami akan langsung kembali ke markas untuk mengantarkan paket ini.” Jelas sang wanita sembari membawa koper yang berisi obyek-obyek hasil rampasan.

“Ya.”

“Kau tau, ini terlalu lancar. Kalau ini terus berlanjut, cepat atau lambat kita akan benar-benar menemukan Legion.” canda sang wanita.

Rockwell hanya mendengus.

“Yah, mungkin suatu hari nanti.”

.

.

.

Rockwell sekarang sendirian di rumah ini.

Sebenarnya, dia lebih suka bekerja seperti ini. Dalam beberapa menit, dia akan menggeledah ruangan untuk semua informasi yang tersedia tentang Seeker lain yang bisa diketahui Sam. Lalu dia akan melacak mereka satu per satu dan menyita Object mereka. Tentu jika mereka menolak, maka mereka akan dibunuh.

Tapi dia kini tengah meluangkan waktunya. Pertama, karena dia ingin memeriksa lebih lanjut tiga mata rantai yang kini berada bersamanya.

Dia mengeluarkan tiga mata rantai yang telah mereka rampas dari Sam dan menarik satu mata rantai lagi dari saku jasnya. Persis sama. Itu berarti, dia selangkah lebih dekat untuk menyatukan keseluruhan rantai ini.

Jujur, Rockwell tidak sepenuhnya yakin bagaimana rantai itu akan bekerja, tapi dia telah melihat Object melakukan hal-hal luar biasa. Rantai ini tidak termasuk di dalam 538 Obyek yang kebanyakan orang tau, namun kepingannya tersebar dimana-mana.

 “Selangkah demi selangkah Rockwell.”

"Aku tahu, aku tahu...", pikirnya keras. "...Namun aku sudah melakukan banyak hal untuk mendekati apa yang aku inginkan, tetapi tidak ada satu pun pertanyaan pentingku yang terjawab, berapa lama lagi aku harus menunggu?"

“Kumpulkan seluruh mata rantainya dan buka Portalnya. Lalu kau akan mendapat jawaban.” jawab suara itu.

Rockwell lalu memasukkan kembali rangkaian rantai itu ke dalam saku mantelnya, berniat menyimpannya untuk diri sendiri.

Ketika dia kembali ke markas, Rockwell akan beralasan bahwa dia meninggalkan rantai itu di sini karena dia mendapati bahwa itu bukan obyek, hanya sampah. Sang wanita, Leviller, biasanya akan percaya dan tidak akan bertanya lebih lanjut.

Menyusuri rumah, Rockwell lalu menatap jasad Sam. Sayang sekali, karena dia harusnya bisa mencapatkan lebih banyak informasi dari pria itu. Membunuh memang jauh lebih mudah daripada menyiksa, namun orang mati sudah tidak bisa ditanya lagi.

Rockwell tau, cepat atau lambat, Leviller memang harus disingkirkan.

Dia kemudian menatap langit-langit. “Aku masih tidak percaya padamu, kau tahu itu?” ungkap Rockwell.

“Aku tahu..”

.

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "Keeping Us Better #3 : Home"

Post a Comment