v Strange Waters Chapter 5 : Into The Void [End] | UNSOLVED INDONESIA

Strange Waters Chapter 5 : Into The Void [End]

Bagian Final dari Strange Waters Story

Diambil dari theholders.org/those_who_seek

Translated By Admin

.

Craig merasa lebih ringan. Bahkan ketika beban di pinggangnya mencoba menenggelamkannya ke dasar kolam, Craig tetap menendang seolah-olah sedang menaiki gelembung ke permukaan. Dia tahu dia tidak sendirian, walau sekarang dia terpisah dari keluarganya. Dalam kepalanya, dia merencanakan perjalanan lagi ke lift Sub-Maria menuju laboratorium dasar laut hanya untuk mengetik di laptop tersembunyi itu.

Angel yang sempat beberapa kali melihat Craig cengar cengir, hanya bisa menyipitkan mata.

Di ruang ganti, Craig melihat dirinya di cermin dan mencubit perutnya. Dia bersumpah bahwa berat badannya sudah turun. Angel, menunggu dengan sabar diluar. Ekspresinya serius.

“Craig, aku ingin bicara denganmu.” Ujar Angel mencegat Craig. Pada titik ini sebagian besar kelas telah meninggalkan program karena gagal memenuhi ekspektasi Angel. Scuba bukan untuk semua orang, tapi Craig melakukannya seperti ikan yang berada di dalam air.

Craig dan Angel sendirian dalam beberapa saat.

“Ada apa?” Craig berkata sambil duduk di bangku. Dia bersiap mendengarkan, sambil mengikat sepatunya.

“Ini tentang Douglas dan apa yang dia lakukan,” kata Angel tanpa penekanan khusus. Tidak ada maksud apa pun di balik kata-kata itu, yang ada hanya penilaian dari hati yang dingin.

Craig menatap Angel.  Matanya tidak menunjukkan emosi.

“Perusahaan tahu bahwa dia menyalin penelitian yang dia lakukan disini, dan mengirimkannya ke dunia luar.” Jelas Angel.

Craig sedikit kaget.

“Itu tidak berarti apa-apa, kan?” Craig berkata sambil meraba-raba tali sepatunya.

“Well..” Angel sedikit menjeda “Itu artinya perusahaan akan menyingkirkannya. Hal ini mudah dilakukan, namun hal ini tidak akan menutup kebocoran atau mencegah orang lain melakukan hal yang sama. Perusahaan tidak tahu di mana dia meretas jaringan. Kepala teknologi telah memeriksa komputer pribadinya dan komputer labnya, namun masih nihil.”

Craig selesai mengikat simpul ke sepatunya dan berdiri. Angel memiliki jenis lekuk tubuh yang sama seperti yang dilihat Craig pada Tammy bertahun-tahun yang lalu. Dia tampak intim dalam pakaian selamnya.

“Tolong jangan libatkan aku dalam masalah ini, aku tidak tau kenapa kau membocorkan informasi ini padaku.” Bantah Craig, namun Angel tidak mundur.

“Thomason, kau sudah terlibat,” dia kemudian memberikan salinan emailnya yang dia kirimkan kepada istrinya. “Bekerjasamalah dengan kami, AG Industries menyadari pentingnya loyalitas karyawan. Lakukan hal yang benar dan beritahu kami apa yang kau ketahui. Lakukan untuk Tammy dan Julie.”

Craig menatap kertas yang diberikan Angel. Berbagai macam pikiran berkecamuk di kepalanya.

“Aku butuh waktu untuk berpikir.” Ujar Craig.

Angel belum mau mundur.

“Aku takut aku tidak bisa membiarkanmu pergi sekarang. Tunjukkan padaku, kau akan membantu kami menemukan kebocoran di jaringan AG. Jika aku membiarkanmu pergi, itu akan membuatku berasumsi kau akan memperingatkan Douglas bahwa kita sedang mengejarnya.” Jelas Angel.

Oke, Sekarang Craig benar-benar terpojok. Craig tidak pernah mengkhianati pria lain. Nelson, mantan rekan kerja, pria yang baik, pernah melindunginya sekali. Ketika dia masih bekerja di Reese Construction, Craig pernah sekali menyebabkan kecelakaan kerja. Itu adalah ketika mesin las yang masih menyala jatuh dan bergelantungan. Las itu kemudian mengenai dahi seorang pria. Dan karenanya, dia menderita luka bakar dan gegar otak. Nelson masuk sebelum ada yang melihat Craig dan menanggung semuanya sendiri. Dia dipecat. Craig ingin mengatakan dia akan melakukan hal yang sama untuknya. Tapi itu bohong. Nelson tau bahwa itu kesalahan Craig, tapi dia tidak pernah mengadu. Dia tau Craig kala itu membutuhkan pekerjaannya lebih dibanding dia.

Sayang, kali ini berbeda.

“Oke.. Aku akan bekerja sama,” Craig menjawab. Dia tau dia akan menyesali keputusan ini. Craig tau ada neraka bagi pengkhianat, namun dia tetap melakukannya.

“Apa yang harus aku lakukan?”

“Biarkan Douglas mengekspos dirinya sendiri.” Angel menyerahkan semacam alat komunikasi kepada Craig. “Pencet tombol dari alat itu, ketika dia membawamu ke tempat kebocoran jaringan. Kami akan menemukanmu, mengetahui masalahnya, dan menyingkirkan Douglas.” Jelas Angel. Rautnya tajam.

Craig menerima alat itu.

“Jangan mengecewakan.”

.

.

Craig meninggalkan udara hangat beruap menuju interior di asramanya sendiri. Rokok terakhirnya habis seperti dua puluh lainnya. Dia tahu dia harus berhenti jika dia pernah bekerja di laboratorium bawah air yang bertekanan udara, tapi rasanya begitu sulit.

Tak lama,  ada ketukan di pintu. Ini adalah waktu yang sudah larut bagi pengunjung. Craig tetap membuka pintu, dan mengungkap identitas sang pengunjung yang tidak lain dan tidak bukan adalah Douglas.

“Emailmu dapat balasan.”

.

Mereka naik lift kembali ke laboratorium dasar laut. Saat turun ke bawah, Craig merasakan tenggorokannya gatal. Informasi tentang Douglas yang sedang dijebak, berada di puncak lidah Craig dan siap keluar begitu saja.

Namun dia menahannya. Dia malah bertanya tentang hal lain.

“Apa yang penting dari pekerjaan yang sedang kau lakukan ini?” tanya Craig.

“Aku sedang mempelajari, apa yang disebut dalam katalog AG Industries sebagai obyek.” Jelas Douglas. “Itu adalah benda-benda yang menakutkan, benda-benda yang memberi kekuatan.”

“Kekuatan?” tanya Craig. Douglas mengangguk.

“Itu adalah semacam anomali dalam realita. Hal-hal aneh, namun merupakan sesuatu yang meningkatkan pengetahuan kita tentang alam semesta. Sekarang, setelah aku lebih tau, aku sadar bahwa itu menakutkan, benda-benda itu mengerikan,.”

“Sebegitu mengerikannya?” tanya Craig.

Douglas mendengus.

“Yah, lebih mengerikan daripada yang bisa aku atasi. Benda-benda itu berbahaya.”

“Jika mereka begitu berbahaya, kenapa kau tidak mundur saja dari penelitian dan biarkan perusahaan menyelesaikannya?” saran Craig

Douglas menggeleng. Dia melirik Craig sebentar.

“Aku perlu meneliti agar kita memiliki lebih banyak informasi tentang benda-benda ini. Itulah kenapa, aku menyelundupkan informasi tentang penelitianku, keluar melalu internet menuju ke database pribadiku. Kau tau? Setiap kali aku mengirim email terlebih dahulu sebelum dirimu.” Jelas Douglas.

Craig mendengarnya. Itu adalah pengakuan yang gamblang dari Douglas.

“Ya. Tapi bukankah itu tindakan yang terlalu berbahaya? Bagaimana jika AG Industries tau? Jangan mengambil risiko mengirimkan laporanmu ke dunia luar. Aku bahkan tidak akan meminta untuk membantuku mengirim email lagi.” saran Craig, mencoba memahami motif tindakan Douglas.

Douglas tersenyum, “Ah, Kau keren sekali,” dia kehilangan senyumnya, “Tapi aku tidak suka AG Industries memiliki kekuatan ini. Aku lebih suka memilikinya untuk diriku sendiri, atau membagikannya kepada orang-orang diluar sana. Bahkan Object itu sendiri, meskipun menakutkan, memiliki daya tarik yang unik. Seperti ketika kita melihat gambar lubang hitam, atau melihat langsung kearahnya.” Douglas menunjuk ke jendela lift.

Perairan dalam berwar gelap, sementara satu-satunya cahaya, berasal dari lab dasar laut Sub-Marina. Craig melihat dan tidak menemukan apa pun, tetapi dia terus mencari, mencari titik apa pun yang dimaksudkan Douglas, selain kegelapan laut dan bangunan lab yang bercahaya.

.

.

Lift berhenti dan Craig langsung keluar. Operator C-shift yang biasanya berjaga, kini digantikan oleh seorang pria yang ukurannya dua kali lipat lebih besar. Ketika Douglas selesai memperlihatkan lencananya, Craig menyadari bahwa operator itu langsung berkomunikasi melalui kerahnya, pandangannya sempat melirik Craig. Douglas sepertinya tidak mencurigai apa pun.

Mereka berjalan mengitari koridor melingkar lab. Mereka menemukan lab PI dan masuk. Saat itulah Craig berbicara, “Douglas, perusahaan tahu tentang emailmu yang keluar.”

Douglas, yang duduk di mejanya, baru saja akan menyalin pekerjaannya. Dia kembali menatap Craig, matanya terbelalak. “Tidak,” katanya, mulutnya ternganga.

“Kupikir aku bisa bekerja sama dengan mereka tapi ternyata tidak,” Craig mengeluarkan alat komunikasi yang diberikan Angel dan meletakannya diatas meja. “Ini dari mereka. Aku belum menggunakannya, tapi menurutku—“

“Dasar bodoh!” Douglas memotongnya. “Kita pasti telah disadap!”

Dengan panik, Douglas membuka dengan kasar alat komunikasi itu dan mengeluarkan baterainya. Dia mengambil baterainya dan menunjukkan kepada Craig perangkat listrik di bagian belakang.

“Sekarang semua sudah tidak berarti! Mereka sudah mendengar semuanya!” ujar Douglas. Dia berlari ke pintu lab dan mengunci pintunya.

Craig hanya mengumpat. Oke, Dia barusaja membuat keputusan yang salah untuk berpihak kepada Douglas. Sekarang, pihak AG akan menganggap Craig sebagai komplotan Douglas.

DOK DOK!!

“Fu$k!”

Kepanikan semakin nyata ketika terdengar suara gedoran dari pintu yang barusaja dikunci. Douglas nampak panik sementara Craig juga tidak tau harus berbuat apa.

Douglas mondar mandir. Tidak ada waktu, tidak ada jalan keluar bagi mereka berdua. Dia kemudian menoleh ke Craig, sebelum mengemukakan hal terakhir yang sedang dia kerjakan.

Tak lama, Pintu terbuka. Angel dan keamanan masuk. Keamanan langsung meringkus Craig. Dia tidak melawan. Angel  kemudian berjalan mendekati Douglas.

Dia berkata, “Hentikan apa yang kau lakukan dan ikutlah dengan kami.”

Douglas tidah merespon, karena dia ini sudah berada di tombol power dari akselerator partikel, dan kemudian menyalakannya.

“A-Aku akan tetap berada disini, terimakasih.” Ujar Douglas.

Pihak keamanan dan Angel mundur satu langkah ketika mereka melihat mesin partikel Douglas menyala.

Mata Douglas kemudian menatap lurus ke Angel, setelah beberapa saat melirik Craig yang sudah ditindih ke lantai oleh keamanan.

“AG Industries, Aku tahu siapa kalian. Aku memahami lebih dari yang pernah aku miliki sepanjang hidupku. Aku kini tau arti infinity. Ini seperti menatap ke dalam air yang gelap, begitu luas begitu kosong.” Douglas terkekeh.

Kemudian, dengan sekali pencetan tombol, laser proton ditembakkan ke gumpalan kawat yang merupakan Obyek 283

Kawat itu bersinar merah terang. Cahaya yang sangat kuat menyengat mata Craig. Kotak kaca yang membelenggu obyek, kemudian hancur berkeping-keping. Susunannya meleleh di sekitar kawat, sebelum ditarik terpisah dan tersedot ke dalam kawat. Merah terang berubah menjadi biru dingin. Lampu kemudian pecah seperti kotak kaca dan ruangan ditutupi cahaya biru. Komputer di meja Douglas terbang kearah kawat.

Douglas, ilmuan gila, barusaja membuka lubang hitam di kedalaman laut.

“Mari kita semua melihat keagungan. Mari kita semua menguji keinginan kita untuk hidup!” teriak Douglas.

Kemudian, daya gravitasi mulai menarik semua eksistensi yang ada disekitar. Ruang disekitaran lubang hitam nampak bengkok. Kegelapan mulai meluas, dan realita  mulai termakan. Hal terakhir yang dilihat Craig dari Douglas adalah bagian belakang jas putihnya yang membengkok dengan cara tidak manusiawi, sebelum dia tersedot masuk ke lubang itu.

Lambung lab kemudian pecah karena perubahan tekanan. Air laut mengalir masuk. Ratusan kubik air juga langsung tersapu dan tersedot ke dalam lubang hitam. Beberapa personel keamanan sudah tersapu, dan ikut tertelan, sementara yang lain mencoba dengan susah payah untuk meloloskan diri.

Craig dan Angel meraih lantai dan menahan napas. Lubang hitam menarik lautan ke dalamnya sementara mereka berjuang untuk bertahan. Petugas keamanan yang tersisa tidak bisa menahan napas. Mereka batuk air dan terbang ke dalam lubang hitam. Paru-paru Craig terbakar, lubang hitam tidak berhenti menariknya.

Dia batuk air dan terbang menuju lubang hitam juga. Waktu berhenti, dia melihat Angel masih bertahan sebelum segalanya menjadi sia-sia. Ada satu pemikiran saat dia menghilang; Itu adalah tentang Tammy dan Julie.

Dan kemudian, kedamaian.

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

6 Responses to "Strange Waters Chapter 5 : Into The Void [End]"

  1. Kasian craig gak bisa liat istri dan anaknya yang mau lahir lagi

    ReplyDelete
    Replies
    1. entah kenapa cerita ini lucu menurut admin.. kayak, ceritanya harusnya lebih panjang, tapi karena karakternya mati semua di chapter 5, serialnya end begitu saja.. hah

      Delete
    2. Minim banget kaitannya ke object dll sih ini ceritanya untuk side story-nya the holder series

      Delete
    3. Iya.. Karena Ini serial pendek..
      Gak kayak series yang lain, yang biasanya 10+ chapter..
      ..

      Delete
  2. lah, ending nya malah gini, kesannya kyk dipaksa tamat

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkaw.. benar..
      anggap saja sebagai cerita sampingan penguat 'lore' AG Industries

      Delete