v Ieunitas, Infectus, Talius #10 : Cassus Phasmatis | UNSOLVED INDONESIA

Ieunitas, Infectus, Talius #10 : Cassus Phasmatis

 Diambil dari theholders.org

Ini adalah bagian kesepuluh dari serial  ‘Ieunitas, Infectus, Talius’

.

 “Cassus Phasmatis.”

.

Rapalan untuk membuka retakan dimensi terganggu. Terganggu oleh dentuman keras yang berasal dari kejauhan. Kemudian, kusadari kegelapan menyelimuti, ketika aku menoleh ke portalku, semuanya sudah ditutupi kegelapan.

Ini adalah gelap yang tidak familiar.

Debu yang dulunya merupakan sisa reruntuhan, perlahan-lahan mengendap di kakiku, namun aku tidak gemetar. Pada akhirnya, aku mengurungkan niat untuk pergi dan memilih menghadapi pengunjung yang datang.

Aku keluar dari reruntuhan tempatku berada dan pergi ke area yang lebih terbuka. Disitulah, kemudian aku menyadari kehadiran The Hollow Man. Aku mengepalkan Pedang Raja Hitam di tanganku sebagai antisipasi.

“Aku tahu kehadiranku tidak akan mengejutkanmu.  Betapa sedihnya.”

Aku diam menatapnya.

“Ohh.. kau terlihat lebih kuat semenjak terakhir aku melihatmu. sayap terbentang lebar, tanduk bersinar seperti pernis hitam... dan mata itu... Membuatku ingin mengambilnya darimu setelah kita selesai.”

Saat kata-kata itu keluar dari bibir The Hollow Man yang abu-abu dan mati, tanah di bawahnya mulai gemetar. Itu terbelah di hadapanku seolah-olah dihancurkan oleh suatu pedang besar yang tak terlihat, pecah dan bergeser hingga makhluk besar mirip kera mengangkat kepalanya di pusat perpecahan.

Ia menarik diri dari celah raksasa di bumi, kepalan tangannya yang besar membuat kawah-kawah kecil di tanah. Setelah akhirnya muncul sepenuhnya, bayangannya menutupiku. Aku kemudian melihat objek yang dipegangnya. Aku menahan tawa, yang bunyinya mirip dengan batuk kering yang menusuk.

Itu, adalah Pedang Raja Putih.

TEhaDt wiOllE dDo yIou nEo gSood agSaiUnst mMe EDO.

The Hollow Man berada di sebelah binatang itu, senyumnya ditarik ke belakang lebih jauh dari yang bisa dibolehkan oleh otot manusia, giginya bersih dan putih secara tidak wajar.

“Kau tau? Pedang Raja Hitam terkutuk itu. Itu akan terlihat indah di ruang pialaku! Tamuku akan kagum dan bertanya, 'Apakah itu benar Tuan Jack? Apakah itu pedang yang membunuh Legion?' dan aku akan berkata, 'Tidak, Tuan Filth, pedang yang pernah dengan mudahnya membunuh White King, gagal untuk memusnahkan babi keparat yang bernama Legion,' dan tamuku akan berkata, 'Apakah karena pedang itu lemah? Atau penggunanya yang lemah?’ dan aku akan berkata, 'Mungkin keduanya.’''

.

Makhluk mirip Kera itu menyerang, dampak dari langkah kakinya yang besar menyebabkan bumi di bawah kakiku bergetar sedikit. Aku bisa melihat otot-otot di lengannya bergetar saat ia membawa Pedang Raja Putih untuk dipegang. Aku juga dapat melihat betapa sedikitnya substansi yang ada di balik ayunan itu. Binatang itu, meski menakutkan dan kuat, tidak memiliki tekhnik. Menangkis serangannya tidak membutuhkan kekuatan atau keterampilan bagiku.

The Hollow Man, tampaknya tidak terkejut dengan kemudahan yang aku dapat dalam menangkis serangan anteknya ini. Kemudian, secara tiba-tiba, The Hollow Man menghilang dari pandangan dan aku merasakan benturan di bagian belakang kepalaku.

Aku terpental ke depan, menancap Pedang Raja Hitam ke tanah untuk memperlambat diriku. Aku berbalik ketika aku hendak memasang kuda-kuda, tepat pada waktunya untuk melihat The Hollow Man menyerbu bersamaan dengan si binatang buas yang menyerang dari sisi lain.

Aku mencoba mengaktifkan auraku, namun itu tidak berguna dihadapan orang ini. Aku ditendangnya dan si kera menghantamku.

“Katakan padaku,” The Hollow Man memulai, kata-katanya seperti diucapkan perlahan namun selesai dalam sekejap,

“Apakah kenangan itu membuatmu merinding melihat dirimu yang sekarang? Apakah mereka membakar dan menyiksamu? TIDAK? Lalu kenapa kau menghapusnya?”

“...”

“Pernahkah kau berpikir, bahkan untuk sesaat, bahwa kau dapat menggunakan percikan itu, harapan itu, untuk lepas dari genggaman kekuatan gelap yang menyanderamu? Karena kau dan aku sama-sama tahu bahwa kau sebenarnya bisa lepas dari kekangannya dengan itu, namun kau menolak melakukannya karena kau adalah seorang pengecut?”

Sebagai respon, aku memutar tubuhku di bagian pinggang, membuat ayunan horizontal yang bisa memenggal kepala The Hollow Man. Dia merunduk, dan monster di belakangku merasakan celah itu dan membuat dorongan. Yang jelas mengejutkan, aku melanjutkan porosku, berputar lebih jauh dari kemampuan manusia normal. Darah dan raungan kesakitan terbang ke udara saat Pedang Raja Hitam membuka luka di bahu si binatang. Aku menyelesaikan giliranku, menggerakkan kakiku dengan tubuhku hingga berakhir seperti berjongkok menghadap The Hollow Man. Dia melirik Pedang Raja Hitam, dan aku menjawab,

I wiEll nDot faOll foEr yoDur tIricks, HollEow maSn. MaSster, heUlp mMe ESSUM.

Edo Edi Essum mendengar seruanku, dan tak lama kemudian sebuah ruang dalam jalinan realitas terbuka, tuanku muncul seolah-olah dari permukaan air. Binatang itu mengaum, dan aku tidak bisa mendengar kata-kata yang diucapkan The Hollow Man dan tuanku saat aku menangkis serangan binatang itu. Aku tidak tertarik, tapi aku terus berjuang karena kebutuhan, jadi tidak terlalu memperhatikan.

Tiba-tiba, aku melihat sesuatu yang menarik perhatianku: The Hollow Man menyorongkan kotak perak ke tuanku.

Edo Edi Essum berhenti sejenak, membeku di tempatnya. Tiba-tiba, anggota tubuhku terasa berat, terlalu berat untuk digerakkan. Mereka jatuh ke sisiku di luar kemauanku, dan getaran menjalar ke sekujur tubuhku.

Mulutku terbuka, dan benda hitam tebal dapat kuidentifikasi saat darah mengalir ke tanah di hadapanku. Aku berlutut, merasa seolah berada di tubuh orang lain. Penglihatanku menjadi kabur, dan mataku tidak dapat fokus. Aku merasa seolah-olah seluruh kekuatanku, seluruh energiku, terkuras habis, tak meninggalkan apa pun kecuali sekam yang compang-camping dan rusak.

Kemudian, mataku tertutup.

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "Ieunitas, Infectus, Talius #10 : Cassus Phasmatis"

Post a Comment