RIDDLE INDONESIA #37
“PERJANJIAN.”
Alkisah ada seorang ayah yang kehilangan anaknya
karena dibunuh oleh perampok. Penjahat itu sudah tertangkap, namun ayah itu tak
puas dengan hukuman penjara seumur hidup yang diberikankepadanya. Ia
menginginkan pembunuh itu mati. Sayangnya sang ayah tak mampu berbuat apa-apa.
Karena selain sang penjahat sudah mendekam di balik jeruji, umur sang ayah juga
sudah tua dan renta.
Suatu hari, ketika dia sedang meliihat-lihat toko
barang antik, matanya tertarik kepada sebuah buku yang katanya dapat memanggil
Jin. Sang ayah sebenarnya tidak begitu percaya dengan hal klenik, namun rasa
penasaran mengalahkannya dan pada akhirnya dia membeli buku tersebut.
Yah, Coba-coba, siapa tau berhasil kan? Jika
berhasil, barangkali Jin ini mau membantu untuk membunuh perampok itu.
Sesampainya dirumah, sang ayah mengikuti segala
macam petunjuk yang ada di buku tersebut. Begitu terkejutnya saat jin yang
dipanggilnya dengan buku itu benar-benar datang.
“Apa yang
kau inginkan?” tanya jin itu.
Sang ayah menelan ludah. Masih tidak percaya
bahwa ritualnya berhasil. Mencoba tenang, sang ayah pun menjawab lantang.
“A-Aku
ingin kau membunuh pria yang sudah membunuh anakku!” Perintah sang ayah mantap
“Baiklah,
namun jasaku tidak gratis. Aku ingin meminta sesuatu darimu sebagai imbalan.” Balas Jin itu.
“Apa yang kau inginkan?”
“Aku ingin
kematianmu!”
Mendengarnya, sang ayah sama sekali tak takut.
Dia adalah orang tua yang renta, sudah tidak punya apa-apa karena istrinya
sudah meninggal belasan tahun yang lalu. Pula anak satu-satunya yang dia miliki
sudah mati dibunuh perampok. Jika mati berarti dendamnya bisa terbalaskan, itu
tidak masalah.
“Baiklah.” kata sang ayah setuju,
Beberapa hari pasca perjanjian, janji jin itu
terbukti. Sang ayah melihat dari berita bahwa pria yang sudah membunuh anaknya
ditemukan mati di penjara dengan kondisi yang mengenaskan. Mendengar berita
itu, sang ayah benar-benar puas.
Tak lama setelah berita itu disiarkan, Jin
kemudian datang untuk menagih janjinya kepada sang ayah.
“Aku sudah
melakukan apa yang kau inginkan. Sekarang aku menginginkan upahku.” Ujar Jin itu
menagih janji.
Sang ayah tersenyum. Yah, dia benar-benar harus mati sekarang. Tapi tidak apa-apa.
“Baiklah, aku sudah siap mati.” Jawabnya sebelum
kemudian memejamkan matanya. Mencoba menerima setiap rasa sakit yang akan
menyerangnya tatkala sang Jin mengambil nyawanya
Sayang, berapapun lama dia menunggu, kematiannya
tak kunjung datang. Tak terjadi apa-apa.
“Aku sudah
mengambilnya.” Ujar din itu tegas. Dia tertawa dengan keras dan bising. Tawanya
sangat mengerikan.
Mendengar itu, sang ayah pun membuka matanya. Dia
menatap badannya yang nampak tidak berubah. Menyadari bahwa kakinya masih
menapak ke lantai, dia pun mendongak mencoba menatap sang Jin.
Namun Jin itu sudah tak tampak dimanapun. Sang
ayah keheranan.
“Hei, tunggu! Kenapa pergi? Perjanjiannya gimana,
kau tidak jadi mencabut nyawaku?”
Bisa
Memecahkannya? Jawab Di Kolom Komentar
Source : Mengaku Backpacker
Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih
Jin itu bukan menginginkan nyawa bapak itu, melainkan kematian si bapak itu sendiri. Menurut kepercayaan, Jin itu memiliki rentang umur yang sangat panjang, akan tetapi sama seperti manusia, mereka juga akan mengalami kematian. Kemungkinan si Jin ini dulunya adalah manusia, yang tidak bisa mati walau raganya sudah meninggal.
ReplyDeleteJadi menurut penjelasan dibawah—Novel Fiksi Ringan—artinya si jin itu menginginkan kesempatan untuk mati yang dimiliki setiap manusia,dan jin.Namun si jin ini kehilangan kesempatan tersebut dan menginginkan kematian.makanya si Jin mencabut hak tersebut dari si bapak dan pergi meninggalkan si bapak yang hak kematian nya tercabut (abadi)
ReplyDeleteKasihan si bapak, udah tambah depresi.:') Hidup selamanya karena hukum alam dia menghadapi kematian sudah diambil sama jinnya. Jadi jinnya yg bakal mati.
ReplyDelete