v RIDDLE #130, PARA TETANGGA | UNSOLVED INDONESIA

RIDDLE #130, PARA TETANGGA



RIDDLE INDONESIA #130

“PARA TETANGGA”

Aku baru saja pindah ke sebuah kota kecil, sebenarnya sih, aku tak mau pindah dari tempat dimana semua kawan dan kenalanku berada. Namun setelah dibujuk beberapa kali, akhirnya aku mau juga.


Di tempatku yang baru, hanya ada sekitar 100 keluarga saja. Karena tidak terlalu banyak, tidak sampai seminggu dan aku sudah mengenal mereka semua. Bahkan sebulan kemudian, aku sudah paham kebiasaan-kebiasaan mereka.

Contohnya tetangga depan tempat tinggalku. Dia bernama Ibu Janet. Di setiap sore dia selalu minum teh sembari mendengarkan musik opera dari piringan hitam miliknya. Terkadang dia juga ditemani ngoborl dengan ibu-ibu yang lain, namun seringnya sih sendiri saja.

Kemudian ada Pak Anderson.  Tempat tinggalnya tidak terlalu jauh dari tempatku. Kebiasannya adalah memberi makan burung dan bebek di dekat danau setiap sore. Bahkan aku pernah melihatnya tetap memberi makan burung dan bebek di tempat tersebut meskipun hujan turun deras.

Ada juga Pak Frederic. Dia adalah orang yang sangat suka berbelanja. pernah aku hitung dalam sehari dia keluar masuk toko yang sama untuk berbelanja lebih dari 50 kali.

Ibu Marry selalu pergi ke kafe setiap sore dan memesan secangkir kopi. Namum sebelum kopinya datang dia pasti akan tertidur, dan baru bangun beberapa jam kemudian.

Sore ini aku sedang berjalan menuju rumah tatkala aku melihat Pak Wilson sedang menyiram tanaman, aku melambaikan tangan untuk menyapanya,  tapi sepertinya dia tidak mengenaliku.

Kau Bisa Memecahkannya? Jawab Di Kolom Komentar


Source : House of Riddle Story Indonesia (HRS Indonesia)




Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

9 Responses to "RIDDLE #130, PARA TETANGGA"

  1. Aku adalah seorang stalker ... Dia sebenarnya dipaksa untuk pindah, dan pak frederic itu dia bolak bbolak balik masuk toko karena dia sadar kalo dia diikutin si aku.

    ReplyDelete
  2. Sempet ngira si aku masuk rumah sakit jiwa haha

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. Mereka semua sakit jiwa.
    Kota itu adalah tempat rehabilitasi.

    ReplyDelete
  5. Walaupun cuma 100 keluarga tetapi orang macam apa yang sudah mengenal kebiasaan tetangga sampai detail selain penguntit, lagi pula dia cuma bilang mengenal, tetapi diakhir kalimat ternyata dia tidak dikenali

    ReplyDelete
  6. Ada tiga sudut pandang :
    1. Si aku itu hantu, orang di kota itu manusia hidup.
    2. Si aku itu manusia hidup, orang di kota itu sebenarnya "alam lain".
    3. Si aku sebenarnya mengalami gangguan jiwa yang diungsikan ke daerah rehabilitasi, karena manusia normal gak mungkin keluar-masuk toko yang sama sampai lebih dari 50 kali, dan gak ada manusia normal yang memberi makan hewan di pinggir danau saat hujan deras.

    ReplyDelete
  7. ya pak wilson memang tidak mengenali si narrator, kan nama pak wilson tidak di deskripsikan. simpel wkwk

    ReplyDelete