v Chapter 24 : The Holder of Color | UNSOLVED INDONESIA

Chapter 24 : The Holder of Color


From theholders.org

Translated by Admin

Di kota manapun, di negara manapun, pergilah ke institusi mental atau rumah penampungan yang bisa kau datangi. Saat kau ada di meja resepsionis, bilanglah kepada pegawai kalau kau ingin mengunjungi seseorang yang bernama “Sang Penguasa Warna” [The Holder Of Color]

Si Pegawai akan melirikmu dan memberimu senyum malu-malu sebelum mengulurkan tangannya padamu. Kau harus menunggu tepat delapan detik sebelum meraih ulurannya, atau Sang penguasa Warna akan menolakmu dan kau tidak boleh menemuinya.

Kemudian setelah kau menerima ulurannya, si pegawai akan berdiri dan membimbingmu ke sebuah ruangan kecil, dia akan membuka pintunya untukmu dan mengisyaratkanmu untuk masuk.

Di dalam ruangan kau akan menemukan dua bocah, satu laki-laki dan satu perempuan, keduanya mengenakan pakaian dengan nuansa kelam, kulit dan rambut mereka juga akan berwarna senada. Seakan, setiap warna lain yang ada di dalam diri mereka hilang entah kemana.

Salah dari anak itu akan memiliki rambut panjang dan mengenakan gaun putih, sementara yang lain mengenakan jas hitam dan rambutnya dipotong pendek.

Lihatlah hanya pada mata bocah berbaju putih, karena tatapannya adalah tatapan manusia normal. Disisi lain, jika kau terfokus ke mata bocah berbaju Hitam, tidak ada yang bisa kau dapat kecuali kegelisahan yang membawamu ke kegilaan.

Masing-masing dari mereka akan mengenakan satu sarung tangan dan mengulurkan kedua tangan mereka padamu.

Raihlah masing-masing hanya tangan yang bersarung saja, karena jika kau menyentuh daging bocah berbaju hitam, kau akan diganggu oleh siksaan terburuk di dunia ini. Satu-satunya cara terbebas dari siksaan itu adalah melepas tangannya, Namun kuingatkan. Bocah berbaju hitam tidak akan melepaskan tanganmu setelah kau menyentuh kulit tangannya.

Disisi lain, jika kau menyentuh daging bocah berbaju putih, kau akan merasakan kebahagiaan yang lebih dari yang pernah kau alami, kebahagian itu tidak akan bisa terbayangkan dan akan membuatmu ketagihan. Sayangnya, bocah berbaju putih akan sesegera mungkin menarik tangannya, dan dia tidak akan pernah memberikanmu rasa bahagia itu lagi ; setiap gambaran kebahagiaan yang kau rasakan namun tidak bisa kau dapatkan lagi akan mengacaukan mentalmu.

Jika kau memegang kedua tangan mereka (yang bersarung tangan) dengan benar, Kedua bocah itu akan saling memandang satu sama lain dan mengangguk sekali; jika mereka menggelengkan kepala, tutup matamu dan cepatlah berkata, “Aku bukanlah yang kau cari, tapi aku dapat mengusahakan sesuatu.”

Saat kau mengatakan ini, mereka berdua akan cekikikan dan menarik tanganmu. Kemudian mereka akan membuka pintu kecil di ruangan itu dan menuntunmu berjalan di sebuah tangga yang menurun ke kegelapan.

Dalam perjalanan, Bocah-bocah itu akan berbicara secara serempak, tidak henti-hentinya membual tentang kekayaan mereka dan segala sesuatu yang mereka miliki. Mereka akan bertanya padamu berkali-kali apakah kau iri; setiap ditanya kau harus sekedar menjawab “Ya”. Takdirmu sekarang berada di kedua tangan bocah ini.

Tangga yang kau turuni ini akan cukup panjang dan akan bertambah sempit. Bahkan saking sempitnya, kalian tidak bisa berjalan berjajar (ke samping) dan harus berjalan berbaris (ke belakang).

Disini akan menjadi sebuah hal yang menentukan. Salah satu dari kedua anak itu akan memimpin jalan dan berjalan di depanmu, sedangkan yang lain akan membuntutimu dan berjalan di belakangmu.

Jika bocah berbaju hitam yang maju ke depan, kau termasuk beruntung; pasalnya di belakangmu kau masih dijaga oleh kehidupan. Disisi lain, apabila yang menuntunmu adalah bocah berbaju putih, maka tamatlah sudah, pasalnya kau sedang dibuntuti oleh kematian.

Si baju hitam yang berjalan di belakangmu akan mencari kesempatan untuk mendorongmu dari tangga.

Jika semuanya lancar, kau akan mencapai akhir tangga, dan kedua bocah itu akan mendorongmu masuk ke sebuah pintu kaca. Mereka akan berdiri di ambang pintu dan berlinang air mata tatkala mengiringi kepergianmu. Mereka membuat isyarat seakan mereka tidak bisa pergi lebih jauh dari titik ini.

Lanjutkan saja perjalananmu masuk ruangan dan abaikan mereka.

Ruangan yang kau masuki akan sangat gelap. Penerangan yang ada hanyalah sesorot cahaya yang jatuh di tengah-tengah ruangan. Di bawah cahaya itu, akan berdiri sesosok wanita. Wanita itu akan terlihat tanpa warna hampir mirip seperti kedua bocah yang tadi.

Rambut dan gaunnya sama-sama mencapai tanah. Warnanya sama-sama putih seperti dagingnya. Matanya juga hanya sekedar putih. Sorotnya akan menatap kosong ke arahmu.

Jika ia tersenyum padamu, maka tandanya dia menyukaimu, dan seluruh ruangan akan tersinari dengan cahaya dan memperlihatkan apa isinya. Sayangnya, suka buka berarti baik. Pasalnya dia berniat mengambil tubuhmu dan menjadikannya salah satu dari koleksi miliknya.

Koleksi yang dimaksud adalah jajaran tubuh manusia yang terpajang di lantai kaca yang saat ini kau pijaki.

Disisi lain, jika ia cemberut saat melihatmu, maka itu adalah pertanda baik untukmu. ia akan membalikkan badan dan sorot cahaya akan menyinari sebagian ruangan arahnya menghadap. Sorot cahaya itu akan memperlihatkan tujuh sosok :

  • Seorang pria berpakaian serba Hitam yang tertawa kecil.
  • Seorang pria berpakaian Putih yang menangis.
  • Seorang pria sesungutan dengan mata Merah yang tajam,
  • Wanita meringis yang mengenakan pakaian kelopak berwarna Pink.
  • Seorang gadis tanpa emosi berpakaian Hijau
  • Seorang pria penyakitan dengan rambut Perak
  • Laki-laki yang diselimuti warna Kuning keemasan yang mencolok.

Mereka akan jadi jurimu.

Kau harus memilih seseorang yang kau rasa akan memperlakukanmu dengan adil dan berjalanlah menuju ke arahnya sambil bertanya, “Kapan mereka akan menghilangan warna dari dunia ini?”

Jika kau memilih warna yang salah, orang yang kau pilih akan berdiri diam dan tersenyum menakutkan. Dan terserah padanya kekejaman apa yang akan diberikannya kepadamu.

Jika kau telah memilih warna yang benar, ia akan merespon dengan lengkingan menyeramkan dan menunjuk dengan penuh ketakutan pada wanita di tengah ruangan.

Yang lainnya akan meneriakimu dengan sumpah serapah dalam bahasa yang berbeda-beda seiring rasa sakit yang akan mulai dirasakan tubuhmu.

Sakit itu akan kau rasakan sampai orang yang kau pilih akan melangkah maju untuk memelukmu. Pelukan itu awalnya menghangatkan, namun ketenanganmu akan berakhir saat dia membisikkan ke telingamu cerita yang menyakitkan tentang kematian dunia ini.

Sumpah-serapah dari yang lain akan berhenti saat orang yang memelukmu selesai menceritakan kisahnya. Kemudian seisi ruangan akan jadi terang dan 7 orang tadi semunya menatap ke arahmu.

Di tempat wanita tadi akan ada sehelai bulu kecil, seperti bulu merpati. Bulu itu terus berubah warna secara konstan dan terkesan sangat indah.

Bulu ini adalah objek ke-24 dari 538.
Dengan benda itu, kau bisa mengambil warna-warna yang sejatinya adalah milik Para Holders Of Color.

Catatan Admin : dimana Biru?
Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "Chapter 24 : The Holder of Color"

Post a Comment