v Chapter 3 : The Holder Of Eternity | UNSOLVED INDONESIA

Chapter 3 : The Holder Of Eternity


From theholders.org

Translated by Admin

Di kota manapun, di negara manapun, pergilah ke institusi mental atau tempat penampungan yang bisa kau datangi. Saat kau sampai di meja depan, mintalah ke resepsionis dan bilang kau ingin mengunjungi seseorang yang disebut “Sang penjaga Keabadian” [The Holder Of Eternity]

Keluhan mungkin keluar dari resepsionis sambil melihat ke arahmu dengan penuh rasa iba. Kemudian, Kau akan dibawa ke sebuah tangga menurun yang kau kira akan menuju ruang bawah tanah.

Saat kau turun semakin dalam, kau akan mulai mendengar teriakan yang saling sahut menyahut. Awalnya teriakan itu masih dapat didengar, seolah berasal dari kejauhan, tapi saat kau mendekati ujung tangga, teriakan-teriakan akan semakin jelas dan semakin bergemuruh, hingga mereka berdengung dengan sangat keras seperti memenuhi udara di sekitar tempat kau berdiri.

Suara suara itu kemudian berubah menjadi sangat menyakitkan. Bahkan sampai di titik dimana kau akan merasakan hasrat untuk mencakar telingamu sendiri demi mengusir kegaduhan yang menggema di kepalamu. SEKUAT TENAGA lawanlah hasrat itu.

Si resepsionis, yang dengan tenang membiarkan hiruk-pikuk berlangsung, akan menuntunmu ke sebuah pintu. Dia kemudian akan membuka gembok pintu itu secepat yang ia bisa dan malah berlari. Meninggalkanmu sendiri di lorong yang sempit dan gelap ini.

Ini akan jadi kesempatan terakhirmu untuk Kabur. Jika kau memutuskan untuk melanjutkan, buka saja pintunya. Maka rintihan menusuk yang menggangumu sedari tadi akan berhenti secara mendadak, membiarkan telingamu berdenging.

Ruangan yang akan kau masuki, diselubungi oleh kegelapan pekat yang melahap hampir semuanya kecuali sebuah sisi yang jauh.

Di sisi itu, terdapat sesosok lelaki yang terikat dengan rantai. Kau akan menyadari ada beberapa bekas cambukan yang membekas di kulitnya. Cambukan yang terlihat sangat baru.

Ia akan menatap lurus ke arahmu sedetik setelah kau memasuki ruangan. Dia akan menyeringai seperti orang gila, dan mengabaikan sepenuhnya luka di tubuhnya yang mengeluarkan darah dan nanah. Bahkan dia nampaknya tidak peduli meskipun di perutnya juga tertancap sebuah pisau bedah.

Satu-satunya cara untuk menghentikan senyuman pria gila itu adalah dengan bertanya “Siapa yang membuat mereka?”

Ia akan terkekeh dengan nada seperti suara yang keluar dari mulut hewan saat disembelih sebelum pada akhirnya menjawab.

Dia kemudian akan menceritakan sesuatu yang melebihi konsep dari rasa sakit dan kematian. Cerita itu adalah cerita yang menerangkan tentang hasrat yang lebih dalam dari kejahatan.

pikiran-pikiran lemah akan gila bila mendengarnya.

Saat ia selesai, kau bisa memilih untuk membebaskan orang ini dari penderitaannya. Caranya dengan mengambil pisau bedah yang tertancap di perutnya. Saat kau mencabutnya, dia akan marah dan mengutukmu, namun setelahnya dia akan berteriak dalam kesengsaraan untuk terakhir kalinya sebelum semuanya berubah sunyi.

Pisau bedah tersebut adalah objek ke-3 dari 538.

“Pisau itu memberikan 1000 kali rasa sakit dibanding pisau biasa saat digunakan. Dalam pencarianmu mencari obyek lain, kau boleh memilih antara meghancurkan atau melindungi mereka. Kau lah yang menentukan.”


Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "Chapter 3 : The Holder Of Eternity"

Post a Comment