v Chapter 63 : Holder Of Damnation | UNSOLVED INDONESIA

Chapter 63 : Holder Of Damnation


From theholders.org

Translated by Admin

Di kota manapun, di negara manapun, pergilah ke institusi mental atau rumah penampungan yang bisa kau datangi. Saat kau mencapai meja resepsionis, mintalah untuk mengunjungi seseorang yang memanggil dirinya “Sang Penjaga Kutukan.” [The Holder Of Damnation]

Si pegawai (dengan wajah takut) akan memberitahumu bahwa tidak ada seseorang seperti itu disini. Meskipun begitu, tangan kirinya akan diam-diam memberian sebuah kunci tanpa gerigi padamu. Kunci itu memiliki simbol ‘‡’ di atasnya.

Kemudian dia (masih dengan menyangkal) akan menunjukkanmu sebuah lorong dengan tangan kanannya. Di ujung lorong terdapat sebuah pintu yang tidak dapat dijelaskan, kecuali engsel pintunya. Engsel pintu itu terbuat dari batu berwarna gelap pekat. Saat kau menyentuh engselnya, kau akan merasakan sensasi seolah nyawamu terlepas dari tubuhmu.

Di balik pintu itu, akan terdapat sebuah lorong yang terang. Temboknya dijajari gambar-gambar, yang dilukis dengan gaya khas anak-anak, menceritakan mimpi-mimpi dan khayalan yang biasa diimajinasikan anak 5 tahun kebawah.

Jangan melihat ke gambar-gambar ini, karena rupa gambar yang menyenangkan hanyalah tampilan luar belaka, bentuk asli gambar-gambar itu lebih gelap dan mengerikan dari yang kau bayangkan.

Menatap gambar-gambar itu akan membuatmu melihat wujud aslinya. Lukisan-lukisan dari darah akan terbentuk. Gambar-gambar yang awalnya adalah sawah dan matahari cerah akan berubah menjadi gambar-gambar tragis yang menampilkan kanibalisme dan pembantaian. Gambar sungai merah yang dilukis disepanjang tembok akan membuatmu sadar kalau sungai itu tidak digambar dengan cat.

Abaikan saja tembok itu dan teruslah berjalan. Bahkan, usahakan untuk tidak melirik.

Jika kau mencapai ujung lorong, kau akan menemukan sebuah pintu besi yang berkarat. Sejajar dengan matamu, akan ada sebuah pelat geser di tengah pintu itu. Kau akan tau kalau pintu itu tidak memiliki lubang kunci. Meskipun begitu, keluarkan kunci yang kau terima tadi dan ketuklah tiga kali pelat geser di depanmu dengan kunci itu.

Pejamkan matamu setelah kau mengetuk dan kau akan mendengar pelat itu bergeser. Jangan buka mata sampai kau mendengar pelat geser itu tertutup kembali.

Jika kau yakin pelat itu sudah tertutup kembali. Buka matamu.

Apabila kunci yang kau pegang tidak berubah, larilah. Larilah secepat yang kau bisa dan berhentilah hanya saat kakimu tidak bisa membawamu pergi lebih jauh. Tetapi, jika kau melihat kuncinya berubah, kau juga akan melihat pintu di depanmu berubah.

Kini pintu itu berubah menjadi pintu kayu dan memiliki lubang kunci. Kunci baru yang kau pegang akan cocok dengan lubang kuncinya, jadi bukalah dengan segera pintu di depanmu.

Dibalik pintu, akan ada sebuah ruangan yang gelap. Tidak ada cahaya atau apapun, namun kau akan mendengar napas yang tidak wajar dari sudut yang paling jauh denganmu.

Jangan bergerak mendekat. Satu-satunya kata-kata yang tidak akan menghasilkan kematian bagimu adalah: “Siapa yang dulu pertama kali mempersatukan mereka?”

Saat kau bertanya, kau akan mendengar sebuah suara, yang bukan suara pria ataupun wanita. Nadanya membingungkan, namun lebih baik kau tidak menebak-nebak gendernya.

Suara itu akan menceritakan kepadamu sebuah kisah yang lebih dalam tentang “The First Seeker” [Si Pencari Pertama] dengan lantang. Cerita itu akan memberi pemahaman dimana dia memulai dan dimana dia berakhir.

Cerita itu mungkin akan dipenuhi dengan cerita mengharukan dan pilu. Pengkhianatan dan kematian mewarnai. Bahkan sampai pengalaman-pengalaman yang melebihi nalar manusia. Beberapa kejadian mungkin akan membuat pikiranmu kacau balau. Bahkan jika itu hanya cerita, nampaknya sudah cukup untuk membuat orang berhati lemah kehilangan akal sehatnya.

Tatkala cerita selesai, Sebuah desisan akan memenuhi ruangan, dan meningkat menjadi jeritan paling mengerikan yang pernah kau dengar bersamaan dengan setiap titik cahaya silau mulai menerangi area sekitarmu.

Begitu cahaya meredup, kau akan melihat tubuh hangus Si Holder di pojok ruangan. Holder tersebut, yang awalnya berbentuk seperti ular, kini berubah menjadi ular mati. Jangan didekati, pasalnya ada sesuatu di mayat itu yang mungkin akan mencelakaimu bila kau mendekat.

Di dekatmu, kau akan menemukan sebuah tas beludru kecil. Tas itu berisi sebuah kristal berbentuk bintang yang cemerlang. Dia menyerap cahaya tertentu sebagai sumber energi.

Bintang itu adalah objek ke-63 dari 538.
Bungkus rapat dan simpan benda itu dalam gelap. Jika benda itu menyerap cahaya tertentu dan dibiarkan bersinar, cahayanya akan membuat siapapun yang melihatnya menjadi gila kesetanan. Belum diketahui cahaya jenis apa yang dimaksud.
Tag : Cerita Horor, The Holder, Creepypasta
Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "Chapter 63 : Holder Of Damnation"

Post a Comment