v Chapter 42 : Holder Of The Star | UNSOLVED INDONESIA

Chapter 42 : Holder Of The Star


From theholders.org

Translated by Admin

Di Kota manapun, Di negara manapun, pergilah ke institusi mental atau rumah penampungan yang bisa kau datangi. Saat kau mendekati meja resepsionis, mintalah untuk bertemu dengan orang yang menyebut dirinya “Sang Penguasa Bintang” [The Holder Of Star]

Si pegawai akan menatapmu dengan tatapan angkuh untuk beberapa detik. Jika ia tidak melihat keteguhan hati dalam sorot matamu, ia akan tertawa dengan congkak.

Bila ia melakukannya, larilah, atau penjaga akan menahanmu dan menguncimu dalam sebuah sel sempit dimana di dalam sel itu kau akan dihantui oleh tawa seorang pria sampai akhir hidupmu.

Jika ia melihat kebulatan tekad di matamu, ia akan berdiri dan memandumu turun ke sebuah lorong. Ia akan berhenti di sebuah pintu sel dan memberimu kuncinya. Tanpa mengatakan apapun, dia akan meninggalkanmu dan berjalan pergi.

Namun terlepas kau memiliki kunci, pintu yang ada di depanmu sebenarnya tidak dikunci. Bukalah pintu itu dengan perlahan, dan kau akan mendapati (lagi-lagi) sebuah lorong, namun kali ini cukup remang. Tutup pintunya dan kunci lah sendiri pintu yang ada di belakangmu.

Disinilah perjalananmu dimulai.

Saat kau menyusuri lorong ini, kau akan mendengar tawa anak-anak kecil bermain. Tawa itu akan berbaur dengan nyanyian yang menghangatkan hati. Nyanyian itu, didengar dari manapun berasal dari mulut seorang wanita dewasa.

Lanjutkan saja perjalanan dan jangan terlalu dipikirkan.

Seiring kau berjalan, kau akan menyadari kalau tawa tersebut akan menjelma menjadi teriakan, dan nyanyiannya menjadi sumpah-serapah. Suara-suara itu akan sangat mengerikan dan mungkin akan membuatmu paranoid. Namun, selama kau mendengar suara-suara berisik mengerikan ini, tandanya adalah kau masih selamat.

Jangan takut dan teruslah berjalan.

Tanamkan dalam hati bahwa jika keberanianmu goyah, dan secuil ketakutan menguasaimu di koridor ini, suara-suara itu akan berhenti. Dan Jika suara itu berhenti, maka sesuatu yang mengerikan akan memburumu.

Semisal perjalananmu lancar, kau akan mencapai sebuah pintu kecil yang terkunci. Cahaya akan meredup di sekelilingmu sampai satu-satunya yang bisa kau lihat adalah pintu itu.

Masuklah ke pintu, dan kau akan mendapati sebuah ruangan kecil gelap gulita. Di dalam, akan ada seorang pria bertudung dan berjubah merah. Ia akan memegang lilin sembari menutup mata dan bernyanyi-nyanyi. Dia akan duduk ditengah lingkaran pentagram yang digambar dengan darah merah yang mengkilap. Bau amis yang dihasilkan darah tersebut akan membuatmu mual.

Di depan pria itu, kau akan melihat ada sebuah batu membara. Jangan menatap batu ini secara langsung dalam waktu yang lama, atau panas dari batunya akan membungkus pikiranmu dan mengirim ragamu ke dalam rasa panas yang abadi.

Daripada itu, tataplah lilinnya dan tanyakan satu hal kepada pria itu “Apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka?”

Pria itu akan berhenti menyanyi, dan akan menjawab pertanyaanmu.

Ia akan menerangkan padamu bahwa akan ada Obyek yang tidak bisa digunakan tanpa obyek yang lain. Yang mana, obyek tertentu ada yang berhubungan dengan yang lain dan kau harus belajar sendiri  tentang mereka.

Kemudian ia akan mencolekkan jari telunjuknya pada darah di lingkaran pentagram dan menggambar sebuah formula di dinding.
Sebuah kunci, ditambah sebuah buku, ditambah pena bulu, ditambah coretan kalimat yang tidak terbaca sama dengan sebuah buku terbuka dengan tiga buah oval yang digambar di sekelilingnya.
Pria itu akan terkekeh dengan hangat dan kembali ke tempat duduknya. Ia kemudian akan menyodorkanmu batu yang membara tadi. Batu itu akan terasa panas di kulitmu, namun kulitmu tidak akan terluka.

Kemudian, dari balik jubahnya ia akan menarik keluar sebentuk jantung yang masih berdenyut. Dengan segala kekuatanmu, hancurkan organ itu sampai tak bisa berdenyut lagi menggunakan batu yang kau pegang. Di dalam gumpalan penuh daging tersebut kau akan menemukan sebuah pulpen antik. Saat kau lihat ke arah pria itu, dia akan terbujur tak berdaya dan meninggal.

Ambil Pena tersebut, karena itu adalah obyek yang kau cari.

Berilah pria ini penghormatan terakhir dengan menutup matanya, dan kemudian tinggalkan ruangan. Dia adalah si Holder, dan nampaknya memberikanmu formula dan pena artinya dia sudah memenuhi tugasnya.

Seiring kau berjalan kembali, kegelapan akan menyelimutimu. Saat kegelapannya menjadi terang, kau akan menemukan dirimu berada di luar rumah sakit.

Pulpen ini adalah objek ke-42 dari 538.

Ada tiga kondisi yang harus dipahami oleh orang yang mendapatkan pulpen tersebut :
Pulpen yang kau dapat bisa mengeluarkan tinta merah tanpa perlu diisi ulang. Menggunakan pulpen itu akan membuatmu terserang Anemia. Semakin sering kau menggunakannya, darahmu akan semakin habis.
Pulpen itu akan terikat dengan nyawa pemiliknya, jika pulpen itu dihancurkan, maka pemiliknya juga akan mati.
Barang siapa yang memiliki pulpen itu, mereka akan selalu mendengar suara-suara sampai akhir hayat mereka. Suara-suara itu tidak akan hilang sampai pemilik pulpen mengambulkan keinginan mereka, yaitu menulis buku terkutuk sebagai sesembahan untuk suara-suara itu.
Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

2 Responses to "Chapter 42 : Holder Of The Star"

  1. Hmmm buku, pena bulu, coretan kertas? Itu objek yg udah di bahsa sebelum ini,, wow...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yes.. Maybe.. Beberapa obyek memang kadang disebutkan kembali dalam pencarian penting untuk obyek-obyek lain..

      Delete