v Chapter 30 : The Holder Of The Flame | UNSOLVED INDONESIA

Chapter 30 : The Holder Of The Flame


From theholders.org

Translated by Admin

Di kota manapun, di negara manapun, pergilah ke institusi mental atau rumah penampungan yang bisa kau datangi. Saat mencapai meja depan, mintalah ke resepsionis untuk mengunjungi seseorang yang dijuluki "Sang Penguasa Api." [The Holder Of The Flame]

Pegawai akan menatapmu dengan tenang selama beberapa menit sebelum menunjuk tanpa bicara, ke sebuah pintu yang ada di belakangmu. Pintunya tidak ada di sana, dan siapa pun di sekitarmu tidak akan menyadarinya.

Si pegawai itu akan benar-benar menunjuk ke sebuah udara kosong dan mempersilahkanmu untuk pergi ke ‘pintu’ yang ada disitu. Dekatilah ke arah dia menunjuk. Tutup mata dan persiapkan tangan di udara. Buatlah gestur seakan mengetuk pintu meskipun secara fisik tidak ada apa-apa di depanmu.

Jika ketukanmu ke udara (dengan entah bagaimana) berbenturan dengan sebuah benda yang dingin, maka bukalah mata dan lari. Itu bukanlah pintu yang kau cari.

Jika pintu yang kau ketuk terasa hangat, masuklah tanpa membuka mata. Jika kau sudah di dalam, dan kau sudah menutup pintunya kembali, buka mata.

Kau akan berada di sebuah tataman kecil, diterangi oleh cahaya bulan purnama, dan dikelilingi oleh dinding-dinding batu yang tertutup tanaman merambat.

Di sebelah tempat kau berdiri akan ada sebuah kolam. Jangan melihat langsung ke dalam air. Jangan dekati kolamnya, karena apapun yang ada di situ adalah sesuatu yang tidak mau diganggu, bahkan jika hanya sekedar diperhatikan.

Di sebelah kananmu akan ada tumpukan kayu untuk kremasi (cara kuno). Tumpukan itu  belum menyala, namun kau bisa melihat kayu-kayu itu basah karena diguyur oleh minyak.

Berjalanlah tepat 5 langkah mendekati tumpukan kayu. Jangan tanya kenapa. Di atas tumpukan kayu itu, kau akan menemukan mayat seorang lelaki yang sudah dikebiri. Tangannya terlipat di dada sembari memegang sebuah botol Quicksilver (salah satu Merk Vodka).

Tanyakan satu pertanyaan kepada dia "Apa yang menyebabkan para holder mau berkorban?”       

Mayat itu tidak akan bergerak, namun kau akan mulai melihat tumpukan kayu itu terbakar sendiri. Seperti halnya semak-semak, rumput, pohon-pohon, dan bunga-bunga di sekitarnya (yang akan ikut terbakar). Nyala api semakin lama akan mengubah warna, dari warna api normal, ke merah darah yang baru tumpah, ke warna hijau seperti infeksi dan penyakit.

Tanaman disekitar situ (yang terbakar api) akan mulai mengeluarkan suara-suara jeritan. Kolam yang kau lihat tadi akan mulai mengering, dan air yang memenuhinya mulai terbakar dengan panas menyengat, seakan dari awal air yang mengisi kolam itu adalah minyak.

Kemudian dari kobaran api diatas kolam itu, asap-asap yang membentuk seperti jiwa-jiwa manusia ikut menguap ke udara sembari meneriakan sumpah serapah kepadamu.

Saat sumpah serapah itu mulai kau dengar, bersikaplah sombong dan berani. Tunjukan bahwa dirimu tidak takut, dan keberadaanmu disini lebih dominan dibanding jiwa-jiwa malang yang menguap ke udara itu.

Jika jiwa-jiwa malang itu mengumpat semakin keras, berarti mereka terpancing ucapanmu dan kau aman. Namun jika mereka malah diam seribu bahasa, maka mereka tidak mengakui keperkasaanmu dan mereka akan memilih untuk membunuhmu di tempat.

Setelah asap para jiwa malang itu sepenuhnya pergi, mayat pria yang ada di tumpukan kayu akan duduk dan menoleh kepadamu. Dengan senyum gosong dan wajah melelehnya, dia akan menawarkan botol quicksilver yang dipegangnya kepadamu.

JANGAN TERIMA BOTOL ITU, itu bukanlah obyek yang kau cari. Botol itu akan hancur sesat setelah menyentuh tanganmu dan isinya mungkin akan mengubah kulitmu menjadi sesuatu yang tidak kau inginkan.

Alih-alih, tatkala dia menawarkan, tertawalah sombong sambil menggeleng. Biarkan dia meminum setengah minumannya itu dan dia akan melempar botolnya ke tanah. Setengah cairan yang tertumpah di tanah akan membuat tanah disitu menghitam dan akan tertumbuh sebuah tanaman berwarna merah
,
Tanaman itu adalah bunga yang bentuknya seperti mawar, namun merahnya sangat tidak biasa. Bunga itu akan memiliki kelopak yang bermotif aneh ibarat bunga dari neraka. Meskipun begitu, bunga itu sangat indah dengan caranya sendiri.

Sesaat setelah kau petik bunga itu, kau akan menemukan dirimu ada di halaman rumah sakit.

Bunga itu adalah Obyek ke-30 dari 538
Bunga itu membangkitkan jiwa amarah dari pemiliknya. Amarah yang lama-lama akan membuat seseorang gila. Meskipun begitu, pengorbanannya harusnya sepadan dengan kecantikannya.

Catatan Admin : “Apa yang menyebabkan para Holder Mau Berkorban?” Teks Originalnya adalah : “What Caused Their Immolation?”

(mungkin) maksudnya adalah, kenapa para holder mau mengorbankan diri dan menjaga obyek dari para seekers (pencari).
Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "Chapter 30 : The Holder Of The Flame"

Post a Comment