v Chapter 78 : The Holder Of Rails | UNSOLVED INDONESIA

Chapter 78 : The Holder Of Rails

From theholders.org

Translated by Admin

Di kota manapun, di negara manapun, pergilah ke stasiun kereta api manapun yang bisa kau datangi. Begitu sampai, datangilah seorang pegawai yang paling dekat jaraknya denganmu dan mintalah untuk bertemu dengan “Sang Penjaga Rel” [The Holder Of Rails]

Jika raut keraguan dan ketakutan tampak di wajah pegawai itu, maka kau berada di tempat yang benar, namun jika ekspresi serakah dan bernafsu yang terlihat, pergilah dari stasiun itu secepat yang kau bisa dan teruslah berlari.

Kau akan mendengar suara tidak manusiawi di belakangmu, seperti suara dari seekor anjing gila mengejarmu, namun jangan menoleh ke belakang, karena jika kau menoleh, wajah pegawai yang kini telah berubah ganjil dan menyeramkan layaknya hewan buas akan mengirim rasa takut yang melumpuhkan ke seluruh ototmu, dan kau akan ditangkap dan dimangsa tanpa ampun. Dan itu adalah akhir dari hayatmu.

Tetaplah berlari sampai suara tersebut lenyap atau sampai kau terlalu lelah untuk berlari. Saat kau sudah kelelahan dan pingsan, kau mungkin akan mati tanpa rasa sakit, atau bahkan lolos terbangun dengan aman.

Jika kau berada di tempat yang benar, pegawai itu akan membawamu ke sebuah elevator. Sebelum pintu elevator terbuka, pejamkanlah matamu. Saat kau mendengar bel, tunggulah selama 5 detik, kemudian majulah 3 langkah. Berputarlah 180 derajat dan biarkan matamu tetap terpejam. Pegawai itu akan masuk bersamamu dan menekan tombol. Kau tidak akan pernah tau di lantai mana kau akan berakhir, jadi janganlah resah.

Hal yang sama akan terjadi terus menerus. Kau akan berada di elevator selama berjam-jam, dengan elevator turun menuju ke bawah. Kau akan mendengar bel dan pintunya akan terbuka.

Si pegawai akan berkata, “Di sinikah tujuanmu?” Jangan menjawab, jangan membuka mata. Sesaat kemudian, ia akan menghela nafas dan pintunya akan kembali tertutup. Kau akan turun ke lantai lain dan akan terdengar suara dengungan, bukannya bel. Ia akan berkata, “Lantai terakhir.”

Ambil 7 langkah ke depan dan tunggulah selama 30 detik sebelum membuka matamu. Kau akan berada di sebuah lorong panjang yang gelap dengan tembok putih tua yang penuh oleh noda. Darah akan megalir perlahan dari atas tembok. Jangan mengindahkannya dan berjalanlah. Berjalanlah agak cepat, namun jangan terlalu cepat atau berlari. Para iblis yang bersembunyi dalam bayang-bayang menyukai mangsa yang cepat, baumu secara perlahan akan membuat mereka mengaung kelaparan.

Saat kau mencapai ujung lorong, akan ada sebuah pintu tanpa kenop. Dorong pintu itu hingga terbuka dan kau akan berdiri di puncak sebuah eskalator. Kelihatannya eskalator tersebut menurun ke dalam kegelapan tanpa batas, namun jangan biarkan pikiranmu bimbang dan jangan biarkan keberanianmu goyah. Kau telah sampai sejauh ini; tidak ada kata kembali.

Jika kau mendengar sebuah suara yang memintamu turun, turunlah dengan eskalator tersebut.

Jika kau mendengar teriakan di belakangmu, berjalanlah menuruni eskalator dalam kecepatan normal. Hitung 20 langkah pertama dalam hati. Begitu kau mencapai hitungan ke ‘20’, berhentilah menghitung, namun jangan berhenti berjalan. Kau mungkin akan mendengar langkah kaki yang keras di belakangmu, mencoba menyamai langkahmu, kadang lebih lambat, kadang lebih cepat. Jangan ikut melambat, jangan mempercepat, jangan menoleh ke belakang, dan jangan berbicara. Langkah-langkah kaki tersebut akan terdengar seperti sandal menapaki besi dan kau akan merasa kesal karenanya. Namun, tetapkan langkahmu dan jangan goyah.

Setelah berjalan selama 20 menit, kau akan mencapai tempat yang mirip seperti peron kereta. Suara langkah kakinya akan berhenti dan kau akan merasakan kehadiran seseorang di belakangmu. Berbaliklah hadapi orang yang mengikutimu.

Jika kau melihat sesosok hantu wanita dengan kerudung di kepalanya, kau selamat untuk saat ini. Jika kau melihat hantu pria yang berdiri setidaknya lebih tinggi 2 kaki darimu, lempar dirimu ke atas rel dan keretanya akan datang dengan segera dan mengakhiri hidupmu di tempat, yang mana merupakan takdir yang lebih bersahabat daripada apa yang ingin ia lakukan.

Hantu wanita itu akan tersenyum padamu dan mendekat untuk menciummu. Biarkan ia melakukanya. Ia akan berterimakasih padamu karena telah menemaninya menuruni eskalator. Saat itu, bertanyalah padanya, “Kemanakah aku akan pergi?”

Ia akan terkesiap dan menjauh dan memohon padamu untuk tidak melanjutkan pencarianmu. Ia akan menyatakan cintanya padamu dan melingkarkan tangannya memelukmu. Bertanyalah kembali, dengan nada tajam dalam suaramu. “Kemanakah aku pergi?”

Jika ia melepas pelukannya dan mendorongmu ke rel, berdoalah agar keretanya datang dan mencabut nyawamu sebelum wanita itu memanggil keluar iblis-iblis kecilnya. Saking kecilnya, mereka akan masuk ke dalam tubuhmu dan memakanmu dari dalam.

Jika ia melepas pelukannya dan menangis, belailah pipinya dan bilang padanya dengan lembut bahwa kau juga bersedia mencintainya.

Kemudian Ia akan mulai memberitahumu dengan penuh teka-teki tentang Sang Penjaga Terakhir* [The Last Holder]. Ia akan menjelaskan kepadamu tentang sosok yang kuat dan tak terkalahkan. Kehadiarannya ibarat seperti sosok Raja dari segala raja, kekuatannya ibarat seperti juara dari segala petarung. Dan betapa mustahilnya sosok tersebut untuk ditumbangkan jika kau bertemu dengannya.

Tanyakan padanya hal ini, “Bagaimana aku tahu kapan hal itu terjadi?” Saat ia membuka mulutnya untuk menjawab, keretanya akan datang, Bersamaan dengan kedatangannya di peron, setiap iblis dari seluruh mimpi burukmu akan menyertai.

Mereka akan mulai berdesakan turun dari eskalator, dengan kemarahan membara dalam mata-mata buruk mereka. Larilah secepat yang kau bisa ke gerbong terdepan kereta. Pintu gerbong tersebut akan jadi satu-satunya pintu yang terbuka, dan pintu itu terbuka untuk siapapun.

Hantu perempuan tadi akan berada di kursi kemudi, menatapmu dengan kesedihan di matanya. Jangan melihat matanya, karena matanya itu akan memikatmu dan menyebabkanmu melupakan misimu. Jika kau terpikat dengan nya, maka kau akan terjebak di kereta ini tanpa akal dan tanpa kekuatan untuk berpikir. Iblis-iblis akan mencabik-cabik dirimu setiap hari. Kemudian kau akan dikembalikan ke bentukmu semula dan dicabik-cabik lagi.

Ulurkan tanganmu melewati hantu itu dan tekan satu-satunya tombol yang ada. Tombol itu akan membuat keretanya bergerak dan menutup semua pintunya sebelum Iblis-iblis itu berhasil masuk ke kereta. Sekarang, sudah aman untuk melihat ke arahnya.

Tanyakan padanya lagi, “Bagaimana aku tahu kapan hal itu terjadi?” Sosoknya akan berkedip, muncul dan menghilang, dan akhirnya memudar, tersenyum. Jiwanya kini terbebas.

Namun kini, stasiun di sekitarmu akan mulai runtuh dan keretanya akan melaju tak terkendali. Lampunya akan berubah menjadi merah dan suara iblis mengerikan dari speaker komunikasi akan menjawabmu.

"When the sun shines at night,

“Ketika mentari bersinar di malam hari,

And the moon lights up the day,

Dan rembulan menerangi siang hari,

When the Devil runs to Heaven,

Ketika Sang Iblis berlari ke Surga,

And God hides away,

Dan Tuhan bersembunyi,

When the plagues return at once,

Ketika wabah-wabah kembali secara bersamaan,

And all of the first born sons die,

Dan seluruh anak pertama mati,

When thunder flashes and lightning rains,

Ketika guntur berkilat dan hujan petir,

And the Earth becomes the sky,

Dan Bumi menjadi langit,

When fire cools and water burns,

Ketika api mendingin dan air terbakar,

When clouds surround and the mountains churn,

Ketika awan-awan mengepung dan gunung-gunung bergolak,

When screams are silent and silence becomes sound,

Ketika teriakan menjadi sunyi dan kesunyian menjadi suara,

When angels fall from the melting ground,

Ketika para malaikat terjatuh dari tanah yang meleleh,

The Legion will arise."

Pasukan itu akan bangkit.”

Suara itu akan berbicara lantang dan berulang diseluruh alat pengeras di kereta. Menggema di setiap sudut alat transportasi panjang itu tanpa terkecuali.

Berlarilah ke gerbong terakhir, dan masuklah ke dalam ruang kendali. Disana, akan terdapat tuas bertahtakan permata. Tariklah tuas itu.

 Begitu kau menariknya, cabutlah benda itu dari panelnya dan kau akan tahu bahwa benda itu adalah sebuah belati. Di tempat tombol yang ada di gerbong pertama tadi akan ada sebentuk jantung.

Tusuk jantung tersebut dan tutup matamu. Berteriaklah sekeras yang kau bisa, “Aku bertarung demi jiwa-jiwa yang hilang di pencarian ini! Ini untuk mereka!” Torehkan belatinya di jantung tersebut dan pekikan keras akan terdengar.

Matamu akan terbuka dan kau akan tiba di statsiun terdekat dari rumahmu. Kau akan duduk di tempat duduk mana saja dengan belati di pangkuanmu. Karena membawa senjata di kereta api itu illegal, kusarankan untuk menyembunyikannya begitu kau pergi.

Hantu wanita yang tadi kau temui akan mendatangimu untuk terakhir kali. Masuk ke mimpimu dan memberikan gambaran satu kehidupan dimana seandainya kalian bisa hidup bersama, beranjak tua dan saling mencintai satu sama lain. Mimpi itu akan menjadi mimpi paling indah yang pernah kau alami.

Nikmati setiap detiknya, karena saat kau terbangun, tanggung jawab besar akan jatuh kepadamu.

Belati itu adalah objek ke-78 dari 538.

“Belati itu hanya akan menusuk satu jantung – jantung dari pemiliknya. Kini benda itu milikmu, dan terserah padamu untuk memutuskan jika kau akan menggunakannya. Tidak ada yang tau apa yang akan terjadi jika benda itu bersarang ke jantung pemiliknya.”

Baca The Holders Series Lainnya.

*The Last Holder : Bisa saja yang dimaksud adalah Holder dari Obyek yang terakir. Entah yang dimaksud adalah Obyek No. 538 atau 2538 (you know lah). Atau bisa saja sesuatu yang sepenuhnya berbeda.. Tau deh.. Seriesnya masih panjang.

Tag : Cerita Horor, The Holder Series Bahasa Indonesia, Creepypasta.

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "Chapter 78 : The Holder Of Rails"

Post a Comment