v Konspirasi Pizzagate dan Perdagangan Anak berkedok Warung Pizza | UNSOLVED INDONESIA

Konspirasi Pizzagate dan Perdagangan Anak berkedok Warung Pizza

Selama perang politik dan pemilihan presiden AS pada tahun 2016, terdapat sebuah konspirasi teori yang disebut sebagai “Pizzagate"

Oke, admin akui, konspirasi ini konyol dan tidak jelas. Meskipun begitu,  admin memutuskan membahas ini untuk mengapresiasi betapa “gilanya” Pizzagate berkonstribusi dalam politik AS.

Tidak bisa dipungkiri bahwa pendukung Donald Trump adalah pendukung politik paling kolot dalam sejarah Amerika. Namun, entah kenapa mereka berhasil memberikan warna kepada dunia yang membosankan ini.

Tanya kepada seluruh warga AS yang lega pasca Trump lengser. Sebanyak apapun mereka membenci Trump, mereka pasti setuju kalau masa kepresidenan Trump adalah masa yang “paling tidak membosankan” sepanjang sejarah politik AS.

Ada-ada aja masalahnya. Dari sebelum dia terpilih, sampai dia lengser.

Teori Konspirasi Pizzagate

Menurut konspirasi Pizzagate, restoran pizza Comet Ping Pong di Washington, D.C. menampung operasi perdagangan anak internasional besar di ruang bawah tanahnya.

Ahli teori konspirasi mengklaim menu restoran pizza itu menggunakan "simbol rahasia” yang mana biasa digunakan untuk memilih ‘menu’ jenis apa yang ingin ‘dibeli’

Slogan yang terpampang di restoran pun bertulisan “Play, Eat, Drink”  apabila disingkat, menjadi PED—atau pedophilia.

“Pizza” sendiri, diketahui secara istilah adalah kode untuk pornografi anak dan perdagangan seks ilegal.

Dari seluruh konspirasi tersebut, yang paling parah adalah tuduhan bahwa seluruh lembaga Demokrat terlibat dalam konspirasi tersebut. Calon Presiden AS, Hillary Clinton dan manajer kampanyenya, John Podesta, dituduh memimpin operasi perdagangan anak.

Penyelidikan Pizzagate (By Pendukung Trump)

Pada tahun 2019, salah satu pendukung Trump mencoba menghubungkan seorang penjahat sex bernama Jeffrey Epstein dengan konspirasi Pizzagate.

Saat konspirasi menyebar, jaringan teori pun tumbuh. Dikatakan bahwa Ruang pendingin bawah tanah kedai pizza sebenarnya adalah ruang pembunuhan. Sekelompok orang yang tergabung dengan aliran sesat, dipercayai pergi ke Comet Ping Pong Pizza untuk melakukan ritual kanibalisme.

Konspirasi bahkan mempromosikan teori keterlaluan bahwa John Podesta (Manajer Kapanye Hillary) dan saudaranya menculik Madeleine McCann, seorang gadis berusia tiga tahun yang hilang pada 2007.

Lantas, sebenarnya dari mana akar konspirasi tidak jelas ini muncul?

Pada 28 Oktober 2016, Direktur FBI James Comey mengumumkan pembukaan kembali penyelidikan ke  email pribadi calon presiden Hillary Clinton. Berita itu muncul sebagai tanggapan atas skandal sexting (sex texting) yang sedang berlangsung dan melibatkan mantan anggota Kongres Anthony Weiner

Ketika laptop yang ada di rumah Weiner disita, ternyata ditemukan email-email yang berasal dari Hillary Clinton. Dan, teori konspirasi pun berkembang.

Keesokan harinya, seorang pengguna Facebook yang mengklaim memiliki koneksi dengan NYPD (polisi New York) memposting,

“Kasus jauh lebih keji dan serius dari sekedar email menjijikan di laptop Weiner. Di antara email itu, terdapat informasi tentang DETAIL perjalanan yang dilakukan oleh Weiner, Bill dan Hillary di dalam pesawat teman-miliarder-pedofilia mereka, Lolita Express.

Yup, Hillary memiliki kecenderungan seksual kepada anak perempuan dibawah umur—Kita berbicara tentang perbudakan anak internasional dan jaringan perdangangan seks.”

Itu bukan pertama kalinya ahli teori konspirasi mengaitkan Hillary Clinton dengan perdagangan seks. Pada Juli 2016, sorang user di 4chan yang menggunakan nama FBIAnon mengklaim, “Bill dan Hillary sangat mencintai uang dari sumber asing. Mereka dibayar untuk menjual anak-anak.”

Seorang user bertanya "Apakah Hillary berhubungan seks dengan gadis-gadis yang diculik?"

FBIAnon menjawab, "Ya."

Pasca postingan itu ramai di 4Chan, Sebuah akun bot yang terhubung dengan grup pribadi yang dikenal sebagai “Trumps WarRoom” men-tweet postingan itu di Facebook pada 29 Oktober. Dari sana, konspirasi menjadi viral.

Empat hari setelah postingan itu ramai di Facebook, cerita itu kemudian dimuat di website InfoWars (sebuah website konspirasi garis keras).

Kurang dari seminggu sebelum pemilihan presiden, dan Alex Jones (sang pemilik website) berhasil menayangkan beritanya kepada jutaan pemirsa—Menempatkan akar dari teori Pizzagate dibawah sorotan media.

Dalam hitungan hari, topik yang bersangkutan dengan "Hillary" dan "pedofilia" menjadi trending topic di sosial media dan search Google.

Semenjak itu, outlet konspirasi sayap kanan lainnya mulai ikut serta dalam kekacauan. Erik Prince, sosok donatur kampanye utama Trump, mengatakan kepada Radio Breitbart bahwa NYPD memiliki bukti bahwa Hillary pergi ke sebuah pulau terpencil dengan terpidana pedofil Jeffrey Epstein untuk menikmati jamuan. Bill Clinton pergi ke sana lebih dari 20 kali. Hillary Clinton pergi ke sana setidaknya enam kali.”

(Jika kau tidak tau, Bill Clinton adalah saudara Hillary Clinton dan mantan presiden AS)

Setelah mendengar wawancara Prince, InfoWars Alex Jones membawa konspirasi ke tingkat berikutnya. Dia mulai melayangkan tuduhan-tuduhan terbuka kepada Hillary Clinton “Aku selalu memikirkan anak-anak yang telah diperkosa, dibunuh dan dijual oleh Hillary Clinton.. Ya, kau tidak salah dengar.,” Kata Jones “Hillary Clinton secara pribadi telah membunuh anak-anak.”

Bagaimana Comet Ping Pong Terseret?

Bagi James Alefantis, pemilik Comet Ping Pong, konspirasi Pizzagate hampir menghancurkan hidupnya.

Itu berawal pada Oktober 2016, ketika Wikileaks (sebuah jaringan berita yang sering membocorkan dokumen-dokumen rahasia) merilis email curian dari John Podesta (manajer kampanye Hillary).

Di dalam email tersebut, terdapat beberapa email mencurigakan yang berulang menyebut tentang “Pizza”. Ahli teori konspirasi percaya bahwa Pizza merupakan sebuah kode.

Pasca dirilisnya konten itu oleh Wikileaks, Fox news langsung memberitakannya ke publik dan memicu histeria Pizzagate secara online.

Di 8chan, seorang user mengutarakan kesimpulan (dari sumber yang tidak jelas) bahwa ada seorang Aktivis Demokrat yang berkencan dengan Pemilik Comet Ping Pong Pizza.

Dengan begitu saja, Comet Ping Pong langsung terseret ke dalam badai.

Teori konspirasi, bahkan menjelaskan bahwa istilah “Pizza Cheese” merupakan istilah yang digunakan untuk menyebut “Porno Anak.”

Setelah Pizzagate menjadi viral, lebih dari 250.000 akun Twitter memposting 1,4 juta tweet tentang teori konspirasi dalam lima minggu. Sementara beberapa akun dipercayai sebagai bot, yang lain adalah akun milik orang biasa.

(Bot yang admin maksud bukan Bot Robot, tapi kayak orang yang buat akun tapi kosong trus identitasnya gaada gitu)

Ada yang percaya, bahwa pasca hal-hal yang bersangkutan dengan Pizzagate ini bermunculan, banyak pendukung Hillary yang berpindah haluan dan berbalik memilih Trump—menyebabkan Pizzagate berkontribusi besar dalam kekalahan Hillary Clinton dalam pemilihan presiden 2016.

Parahnya, pasca pemilihan usai dan pemenang sudah diumumkan, Teori ini tidak sedikitpun redup. Karena orang-orang masih ingin tau lebih jauh tentang Pizzagate.

Comet Ping pong masih menjadi target. Banyak orang yang memposting informasi curian tentang karyawan yang bekerja disana, dan mengklaim hubungan antara restoran pizza dan pedofilia.

Helter Skelter Comet Ping Pong

Saat ancaman pembunuhan mulai membanjiri restoran Alefantis, FBI dan polisi tidak melakukan apa-apa. “Ternyata, kau bisa mengatakan apa saja tentang siapa pun secara online,” kata Alefantis kepada Rolling Stone. Menyindir penegak hukum yang tidak mau menganggap serius masalah yang dilaporkan Alefantis.

Alefantis tentu saja sudah memperkirakan apa yang akan terjadi. Namun dia tidak menyangka bahwa kekacauan ini, akan berbuntut kepada teror yang sebenarnya.

Beberapa minggu setelah pemilihan 2016, seorang pria masuk ke Comet Ping Pong bersenjatakan senapan dan melepaskan tembakan.

Dia awalnya mencoba meyakinkan teman-temannya untuk “menyerang” bersamanya, dengan alasan bahwa mereka harus bersedia "mengorbankan nyawa beberapa orang demi nyawa banyak orang."—meskipun dia pada akhirnya tidak berhasil mendapatkan teman yang rela berkorban nyawa, dia tetap mendatangi Comet Ping Pong Pizza, sendirian.

Pada 4 Desember 2016, Edgar Maddison Welch memasuki restoran dengan membawa senapan semi-otomatis ala militer, pistol, dan pisau lipat. Mengabaikan pelanggan, Welch langsung memasuki dapur dan mengancam para pegawai.

Sembari beberapa kali menembakkan peluru ke langit-langit, dia menuntut pemeriksaan penuh atas dapur dan ruang-ruang lain. Dia memeriksa semua pintu dan hanya menemukan setumpuk adonan pizza segar.

Welch tidak menemukan ruang bawah tanah yang penuh dengan anak-anak yang diperdagangkan—Komet Ping Pong bahkan tidak memiliki ruang bawah tanah.

Welch merasa bodoh karena rela mati demi teori konspirasi yang sepenuhnya salah. Pasca ditangkap, dia bahkan mengakui secara pribadi bahwa konspirasi Pizzagate hanyalah omong kosong.

(Edgar Maddison Welch pasca "Crussade" ke Comet Ping Pong Pizza)

Setelah penyerangan itu, pemilik restoran, Alefantis memohon kepada orang-orang untuk berhenti menyebarkan teori konspirasi palsu.

“Aku sangat berharap bahwa semua orang yang menyebarkan konspirasi ini, akan meluangkan waktu sejenak untuk merenungkan apa yang terjadi di sini dan kemudian berhenti memperkeruh suasana.”

Fact Check Konspirasi Pizzagate

Klaim yang dibuat oleh ahli teori konspirasi bisa dikatakan "sangat dangkal," bahkan lebih cenderung ke apus-apus saja. Polisi DC, mengatakan bahwa tidak ada bukti akan adanya jaringan pedofil yang dikelola oleh Comet Ping Pong.

Ruang bawah tanah misterius yang menghubungkan restoran pizza dengan bisnis perdagangan anak, nyatanya tidak pernah ada. Bahkan Foto yang beredar, terkait ruang berpendingin bawah tanah yang digambarkan sebagai "ruang membunuh" nyatanya diambil dari lokasi lain.

Adapun klaim tentang terlibatnya kasus Madeleine McCann, tidak ada bukti yang menghubungkan John Podesta dengan Portugal (tempat McCann diculik pada tahun 2007). Dalam laporan publik, Polisi Portugis sedang mencari seorang tersangka laki-laki berusia antara 20 dan 40 tahun. Sedangkan John Podesta hampir berusia 60 tahun saat itu, dan saudaranya enam tahun lebih tua.

Lambang “Setan dan pedofilia” yang dipercayai ada di Comet Ping Pong, adalah bintang, hati, segitiga, dan spiral—itu adalah simbol umum yang digunakan di banyak logo dimana-mana.

Adapun Hillary Clinton, target akhir konspirasi Pizzagate, sama sekali tidak ada bukti yang secara langsung menghubungkannya dengan perdagangan seks dan pembunuhan anak-anak.

Kenapa orang sangat Tertarik pada Pizzagate?

Alasan kenapa teori konspirasi ini sangat menarik perhatian orang, sebenarnya dapat dijelaskan secara psikologis—Teori konspirasi ini menarik bagian dari sifat manusia yang ingin menjelek-jelekkan musuh.

Konspirasi Pizzagate menargetkan ketakutan tergelap manusia dengan menggabungkan perilaku kelewat batas : perbudakan seks, pedofilia, pemujaan setan, dan kanibalisme.

Dengan membawa satu bumbu dari kenyataan (pelecehan dan perdagangan seks Jeffrey Epstein) dan menyebarkan tuduhan kepada orang-orang yang tidak terkait seperti Hillary Clinton, John Podesta, dan Comet Ping Pong, teori konspirasi ini pun menjadi viral.

Konspirasi tentang ritual setan, kanibalisme, dan seks terlarang sudah ada sejak berabad-abad lalu—hal itu, membuat pemahaman atas konspirasinya menjadi mudah.

Tentu saja orang cenderung mempercayai hal yang ingin mereka dengar. Itulah kenapa dalam situasi panas persaingan politik, Pizzagate menjadi hal yang sangat “ingin didengar”oleh pendukung Trump.

Dan.. Dengan adanya sumbu media, akan mempengaruhi orang-orang diluar lingkar pendukung Trump.

Dari keingin-tahuan berubah menjadi riset dan dari riset yang “terlalu dalam”, akan ada kemungkinan bahwa orang-orang akan percaya (terlebih apabila riset yang dilakukan, berasal dari media-media yang ikut memperkeruh suasana)

Conclusion

Er.. Mau jelasin apa lagi dah, semua udah jelas diatas.

Baca Juga :

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

3 Responses to "Konspirasi Pizzagate dan Perdagangan Anak berkedok Warung Pizza"

  1. Kirain negara maju dan adidaya pinter warganya. Ternyata hampir sama goblok kaya sebagian orang di negeri Vrindavan ini.
    Soal FBIAnon itu ada punya situs sendiri tempat berkumpulnya pemuja konspirasi (Orang goblok maksud gue) kalo ga salah namanya Qanon. Pernah dibahas di MBP.

    ReplyDelete
  2. Hai nama gua Grace Fransisca. Gua mau menanggapi web abangnya. Bener banget pas jaman pemilu US konspirasi pizza gate merebak banget. Tapi gua tetep gk memungkiri kalo tim pemerintah US juga sama freak dan anehnya :'). Kalo kata gua netizen yang tambah yakin soal pizza gate itu karena "sebagian" Orang pemerintah US juga dekat sama JEFFREY EPSTEIN (JF). Nah JF ini pedofil beneran dan bukan konspirasi lagi bahkan dokumenter nya ada di Netflix dia melecehkan belasan anak kecil dibawah umur. Sayangnya si JEFFREY EPSTEIN ini dihukum cuman 18 bulan doank intinya gak sampe 2 tahun itu hukumnya gk berat banget anjir (alhamdulillah nya masih beratan si saipul jamil ampe 2 tahun 8 bulan akibat pelecehan dibawah umur). Even negara US dan indo beda jauh soal hukum, tapi pikir sama logika aja saipul jamil aja cuman 1 anak dihukum 2 thn-nan lah si JEFFREY udah lecehkan belasan anak cuman 18 bulan gak ampe 2 tahun itu yang buat rakyat US kecewa dan konspirasi ini makin merebak sebagai bentuk kekecawan bahwa hukum US gak adil untuk tersangka pedofil hanya karena si JF dekat dengan beberapa orang2 pemerintahan US. , karena emang si JEFFREY EPSTEIN ini kenal sama orang2 pemerintah US seperti bill Clinton, podesta dll. Ya gimana Pizza Gate gak makin merebak sampe buat si comet ping pong hampir bangkrut, orang hukum US aja masih ada keberpihakan terhadap pedofil hanya karena dekat dengan pemerintahan US. Konspirasi ini juga harus jadi cermin terhadap hukum di US untuk menghukum seberat2nya kasus pedofilia apalagi korbannya sampe belasan, bercermin sama kasus JF yang membuat konspirasi ini makin merebak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hmm.. Menarik.
      Admin jadi keinget tentang teori "The Club". Dimana Orang-orang seperti Jeffrey Epstein ini, karena memang bagian dari " The club" Tersebut (club orang2 elit atau apalah) , dia "sedikit dimudahkan" Atas segala masalahnya-- karena katanya, jangauan koneksi dari "The Club" Itu memang tidak main2.
      ..
      Persis seperti kejadian Phillip Scofield kemarin, pedofilia lain yang padahal udah terbukti melakukan 'ini itu' ama anak2, tapi tetap diberitakan oleh media (yang kayaknya juga bagian dari The Club itu) seakan "tidak salah", Bahkan sampai diundang di BBC dan secara eksklusif--tanda kutip-- diwawancara seperti korban dan orang yang paling menderita.

      .. Aneh lah dunia ini memang..

      Delete