v Mencari Keberadaan Kota Emas Legendaris El-Dorado | UNSOLVED INDONESIA

Mencari Keberadaan Kota Emas Legendaris El-Dorado

Emas adalah sebuah komoditas yang selalu dicari semenjak zaman dahulu. Bukan hanya karena menawan dan berkilauan, melainkan juga karena emas merupakan simbol dari kemakmuran dan kemahsyuran.

Itulah kenapa pada abad ke-16 dan ke-17, ketika sebuah rumor yang menyatakan bahwa diluar sana ada sebuah kota kuno yang terbuat dari emas, orang-orang eropa mulai menggila dan terdorong kedalam upaya petualangan.

Selama berabad-abad, gairah ini memunculkan kisah abadi tentang kota emas. Orang Eropa percaya bahwa di suatu tempat di Dunia Baru (benua Amerika), ada tempat dengan kekayaan luar biasa yang dikenal sebagai El Dorado atau The Golden City

Dan layaknya konflik sesama manusia dalam meraih kekayaan, pencarian mereka untuk harta karun ini banyak memakan korban jiwa, mendorong setidaknya satu orang untuk bunuh diri, dan menempatkan orang lain di bawah hukuman eksekusi mati.

Asal Usul Cerita El-Dorado

Sebenarnya, tidak jelas darimana muncul kepercayaan bahwa El-Dorado adalah kota. Pasalnya, di cerita-cerita rakyat asli Amerika Utara, El-Dorado menjurus kepada  sosok manusia—yap, El-Dorado bukanlah kota, melainkan nama orang.

Cerita-cerita tentang El-Dorado akan selalu berbeda versi tergantung kepada siapa kau bertanya. Meskipun begitu, ada sebuah kesamaan yang dipercayai sebagai ‘beberapa’ potongan kebenaran atas kisahnya

Cerita ini dimulai ketika penjelajah Spanyol menapakkan kaki di Amerika Selatan pada awal abad ke-16. Dalam kunjungan mereka itu, mereka mendengar cerita-cerita tentang suku Muisca yang tinggal di pegunungan Andes di tempat yang sekarang disebut Kolombia.

Ketika sang kepala suku Muisca baru naik ke tampuk kekuasaan, pemerintahannya dimulai dengan sebuah upacara di Danau Guatavita. Catatan upacara bervariasi, tetapi mereka secara konsisten mengatakan penguasa baru tersebut melakukan ritual dengan cara menaburi tubuhnya dengan semacam serbuk emas. Kemudian, setiap sekian kali dalam masa kepemimpinannya, dia diketahui sering melakukan ritual pelemparan emas dan permata berharga ke danau Guatavita untuk menenangkan dewa yang hidup di perariannya.

Seiring cerita-cerita ini terus terdengar, para penjajah Spanyol mulai mempercayai dan mulai menyebut legenda ini sebagai legenda “El Dorado” (atau the golden atau sang emas).

Tentu saja, para penjelajah Spanyol itu tidak mengatakan bahwa El-Dorado adalah kota. Alih-alih, “El-Dorado” adalah julukan yang mereka berikan kepada sang kepala suku Muisca yang bertabur emas dan diceritakan dalam legenda.

Dalam lanjutan kisahnya, Kepemimpinan pria berlapis emas itu, konon katanya berakhir pada akhir abad ke-15 ketika El Dorado (sang kepala suku) dan rakyatnya ditaklukkan oleh suku lain. Semenjak saat itulah, segala macam simbol dan kekayaan suku Muisca, diyakini tersebar ke berbagai tempat di benua Amerika.

Pada masa-masa penjelajahan, Orang-orang Spanyol dan orang Eropa lainnya dikabarkan menemukan begitu banyak artefak emas yang sudah berpindah tangan kepada penduduk asli Amerika lain di sepanjang pantai utara benua. Hal tersebutlah yang kemudian mendorong kepercayaan bahwa tumpukan emas El-Dorado yang lain, pasti masih tersembunyi di suatu tempat di pedalaman.

Pada tahun 1545, pencarian Penjelajah Spanyol pada akhirnya berhasil menuntun mereka ke danau Guatavita, yaitu tempat dimana kepala suku El-Dorado dikabarkan melemparkan berbagai macam artefak dan perhiasan kedalamnya.

Upaya pengurasan air danau pun dilakukan. Pada akhirnya, saat volume air berhasil dikurangi sampai ke titik tertentu, beberapa keping emas pun ditemukan disepanjang tepi danau—menandakan bahwa ada kemungkinan bahwa tumpukan emas yang dibuang oleh kepala suku El-Dorado, memang benar berada di dasar danau Guatavita.

Sayang, pengurasan itu tidak dilanjutkan karena pengurasan sepenuhnya sampai danau itu kering mungkin akan sangat mustahil dan sangat lama. Terlebih, semakin lama mereka menguras, semakin besar keraguan bahwa didasar danau ada harta karun yang bertumpuk.

Dan yap, para penjelalah itu kemudian memutuskan meninggalkan danau itu beserta seluruh misteri didalamnya.

Ekspedisi Berdarah

Bermodalkan cerita dari para penjelajah Spanyol pada tahun 1545, berpuluh-puluh tahun kemudian, mulai bermunculan juga ekspedisi-ekspedisi lain dalam upaya pencarian emas El-Dorado

Mengambil bagian dalam pencarian legenda, Bangsawa Inggris bernama Sir Walter Raleigh dikabarkan sempat melakukan dua perjalanan ke Guyana untuk mencari keberadaan emas El Dorado.

Selama perjalanan keduanya pada tahun 1617, ia mengirim putranya, Watt Raleigh, dalam ekspedisi menyusuri Sungai Orinoco. Disisi lain, Walter Raleigh, yang saat itu sudah tua, tetap tinggal di base camp di pulau Trinidad.

Sayangnya itu adalah keputusan yang menyebabkan bencana, karena sewaktu menyusuri sungai bersama anak buahnya, Watt Raleigh bertemu dengan orang-orang Spanyol dan tewas dalam pertempuran.

Sang ayah, Walter Raleigh yang menerima kabar tersebut dikabarkan sangat marah pada orang yang selamat yang memberitahunya tentang kematian Watt. Walter menuduh orang yang selamat itu membiarkan anaknya dibunuh. Dalam catatan, dikatakan bahwa sang pembawa pesan itu bunuh diri pasca memberitahui pesan kematian Watt kepada Walter.

Ekspedisi Walter Raleigh itu berakhir tanpa menghasilkan apapun karena dia kemudian memutuskan untuk pulang ke inggris pasca kematian anaknya. Di Inggis, Raja James langsung memerintahkan pemenggalan kepala kepada Walter Raleigh karena dia dituduh tidak mematuhi perintah raja untuk menghindari konflik dengan Spanyol.

Selama sekian dekade, para penjelajah lain juga tercatat melakukan ekspedisi yang sama. Diantara mereka, adalah sosok terkenal seperti Gonzalo Pizzaro yang ditemani oleh Francesco De Orellana dari Spanyol—yang mana ekspedisinya itu, menuntunya ke pembantaian tatkala sekian ribu pasukannya bentrok dengan suku asli Amerika disepanjang sungai Amazon.

Keberadaan El-Dorado

Secara catatan sejarah, kota Emas El-Dorado memang tidak pernah terbukti ada. Meskipun begitu, beberapa perjalanan arkeolog pada akhirnya menemukan fakta bahwa sosok El-Dorado (kepala suku) memang pernah hidup dan menjalani kehidupan di dekat danau Guatavita.

Segala macam tanah tinggal El-Dorado (kepala suku) memang sudah ditemukan dalam sebuah ekspedisi. Namun, hal-hal yang menyangkut keberadaan harta karun berlimpah, apalagi kota berlapis emas, tidak pernah ditemukan.

Banyak yang percaya bahwa tumpukan emas berlipah masih tertumpuk di dasar danau Guatavita. Sayangnya, pada tahun 1965, pemerintah Kolombia menobatkan danau tersebut sebagai cagar alam dan segala macam proyek (termasuk pengurasan danau) sepenuhnya dilarang.

Sampai hari ini, terlepas dari banyaknya bukti yang menyatakan bahwa Kota Emas El-Dorado tidak pernah ada, masih banyak orang yang percaya bahwa diluar sana, kota tersebut ada dan tersembunyi.. menunggu untuk di klaim oleh para penjelajah yang beruntung.

Hmm..

(Danau Guatavita atau Laguna Guatavita hari ini. Danau ini sering juga disebut "Lake Of The Fool's Gold" karena berbagai kaitannya dengan cerita keberadaan "kota emas" El-Dorado)

Baca Juga :

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

2 Responses to "Mencari Keberadaan Kota Emas Legendaris El-Dorado"

  1. Perasaan gue doang atau danau itu keren banget buat dijadiin tempat wisata?

    ReplyDelete
    Replies
    1. dan yap. hari ini, tempat itu memang menjadi obyek pariwisata

      Delete