v Dibalik Tentara Terakota, Seni Kejayaan Abadi Kaisar | UNSOLVED INDONESIA

Dibalik Tentara Terakota, Seni Kejayaan Abadi Kaisar


Jika kalian mati besok, kira-kira kalian ingin dikenang dengan cara seperti apa? Apakah dengan sepucuk bunga? Atau hanya disimpan fotonya oleh orang-orang terkasih?

Well, Kaisar pertama dinasti Qin memiliki ide yang lebih dibanding yang lain. Pasalnya, saat kematiannya, dia ingin dibuatkan 8000 patung pasukan yang akan menemaninya sebagai pasukan di alam kubur.

(Tentara Terakota. Terakota artinya adalah Tanah Liat)

Pasukan Tentara Terakota dan Pencapaian Kaisar

Pasukan yang terbuat dari tanah liat ini dibangun oleh tidak kurang dari 720.000 pengrajin dari seluruh penjuru tiongkok. Pengerjaannya pun memakan waktu kurang lebih 40 tahun (246-206 Sebelum masehi). Tentu saja mengetahui fakta itu, pasti akan muncul sebuah pertanyaan di benak kita. Kenapa Kaisar pertama dinasti Qin itu mau melakukan hal yang repot banget?

Jawabannya adalah sebagai sebuah lambang kejayaan. Pula digunakan sebagai penghormatan kepada pasukan paling berjasa dalam sejarah tiongkok karena telah memberikan persatuan pada daratan tersebut.

Kaisar pertama Qin itu secara pribadi lah yang berkeinginan dibuatkan 8000 patung karena dia ingin kejayaan pemerintahannya bisa dia bawa ke akhirat. Dia ingin 8000 pasukan menemaninya sampai ke dunia selanjutnya.


(Kaisar Qin Shi Huang)

Penemuan Pasukan Tentara Terakota dan Makam Kaisar

Admin membaca dalam sebuah buku tentang Pasukan Terakota, dan proses penemuan yang dimaksud sebenarnya dituangkan secara jenaka dalam buku tersebut.

Secara pengetahuan umum, situs tentara terakota ditemukan pada tahun 1974. Namun sebenarnya, penduduk China sendiri sudah tau diantara tanah kelahiran mereka terkubur situs peninggalan tersebut sejak dulu. Layaknya sebuah tempat keramat, mereka menolak untuk berurusan dengan tempat orang mati, jadi proses penggalian dan pencarian tidak pernah dilakukan. Setidaknya sampai sebuah kejadian 'tidak sengaja' di tahun 1948.

Tahun 1948, Beberapa petani menggali sebuah patung misterius. Patung tersebut bukanlah patung tentara, melainkan adalah patung pelayan yang sedang berlutut (salah satu bagian dari situs terakota). Karena mereka awalnya tidak tau apa itu, mereka pun membawanya ke kuil dan berdoa didepannya, seakan-akan patung pelayan itu adalah sosok Dewa Buddha, Seorang yang abadi.

Tahun 1956, ditemukan patung lagi. Yang kemudian kedua patung tersebut segera dibawa ke museum. Kala itu tidak ada yang berminat melihat karena memang patung itu belum diketahui asal usulnya.

Tahun 1962, lagi ditemukan tiga buah patung pemanah yang kondisinya sangat bagus. Ketiga patung pemanah yang sedang berlutut itu kemudian diberikan kepada tiga museum yang berbeda.

Kemudian pasca rentetan penemuan itu, daratan China masuk ke dalam sebuah fase yang dinamakan Revolusi Kebudayaan. Mao Zedong, pemimpin kala itu memberikan ultimatum yang mengatakan bahwa segala macam obyek kuno yang berhubungan dengan kekaisaran harus dilenyapkan. Pasalnya, China sedang ada pada masa transisi kepada negara Republik (Fyi, Mao Zedong adalah penganut faham komunis). Kala itu China memang sangat brutal, pasalnya buku-buku sejarah dibakar, dan monumen-monumen sejarah dinodai.

Zhao Kangmin, seorang pemerhati Sejarah yang memang mulai meneliti patung-patung penemuan tersebut memperjuangkan sebisa mungkin agar patung penemuan itu tidak dihancurkan. Akibat usaha gigihnya, hanya patung pelayan lah yang hancur dihadapan pasukan Revolusi kebudayaan Mao Zedong.

(Zhao Kangmin, Orang yang dianggap Paling Berjasa dalam Penemuan Terakota)

Disisi lain, para petani (yang desanya berada di situs tentara terakota) mulai menemukan semakin banyak patung. Zhao mendapat laporan demi laporan tentang penemuan itu. Dan tatkala penemuan demi penemuan tidak berhenti, dia Semakin Yakin kalau tempat itu merupakan situs yang sangat bersejarah di daratan China.

Pada akhir April 1974, sudah tidak ada keraguan lagi. Tidak ada penjelasan yang lain yang bisa membantah kalau tempat tersebut merupakan tempat bersemayamnya Kaisar Qin bersama dengan 8000 Pasukan (yang awalnya mereka kira hanya sebuah legenda semata)

Kejahatan Kaisar yang dibawa Mati

Sayangnya, terlepas dari Kejayaan dibawa mati yang tercermin diantara 8000 Ribu pasukan Terakota, Kaisar Pertama Qin juga membawa mati kejahatan.

Pasca penemuan situs Terakota, ditemukan juga ribuan rangka tengkorak manusia yang bergelimang diantara patung-patung tanah liat. Setelah diteliti, ditemukan sebuah fakta yang mencengangkan. Ribuan tengkorak itu adalah milik para pekerja yang membangun tentara terakota. Loh? Jadi penjelasannya gimana?

Situs makam kaisar terdiri dari beberapa tingkat, yang mana tempat tersebut berpusat kepada ‘Kerajaan bawah tanah’ tempat Kaisar Dimakamkan. Diantara tingkatan itu, terdapat gerbang yang mengisolasi setiap bagiannya. Para arkeolog meyakini bahwa konon tatkala para pekerja masih sibuk membangun, gerbang luar sengaja ditutup, menyerahkan sepenuhnya pekerjaan yang belum selesai kepada para pekerja tersebut yang mana itu berarti mereka harus bekerja sampai mati. Yap, Mereka dikubur hidup-hidup bersamaan dengan Jasad Kaisar dan pekerjaan membuat patung Tanah liat.

Kaisar Qin dulu memang dikenal sebagai sosok yang ambisius. Sebelum kematiannya, dia beberapa kali mencari cara untuk hidup abadi. Bahkan sejarah mencatat dia mengeksekusi ratusan sarjana karena mereka tidak bisa memberikan solusi hidup abadi kepada Kaisar. Karena ambisinya itu, dia bahkan sampai kematiannya tidak pernah menunjuk penerus tahta. Karena dia yakin dia akan hidup abadi.

Mengetahui dia tidak bisa hidup abadi, dia pun mulai memerintahkan para pengikutnya untuk membangun sebuah ‘kerajaan akhirat’

Kerajaan Akhirat Kaisar Qin

Kaisar berpikir, bahwa meskipun dia sudah mempersatukan daratan Tiongkok, namun tidak menutup kemungkinan akan ada pengkhianat yang membelot darinya. Bahkan dia berpikir, apabila orang-orang tidak berkhianat kepadanya saat didunia, pastinya mereka akan berkhianat di akhirat. Itulah Motivasi kaisar Qin untuk membawa 8000 Pasukan Terakota ke dunia setelah kematian.

Namun tentu saja hal tersebut tidak cukup untuk mempertahankan kestabilan kerajaan. Dia butuh selir, penasehat, pelayan, para budak pekerja dan setiap orang yang memiliki jabatan penting dalam Kerajaan.

Itulah kenapa, tatkala dia meninggal, Kaisar memerintahkan untuk mengeksekusi setiap ‘kabinet’ kerajaannya dan dikuburkan disamping makamnya. Kabinet tersebut termasuk selir, penasehat, pelayan, dan setiap orang yang memiliki jabatan penting dalam Kerajaan. Beberapa cerita bahkan menyebutkan ada yang dimutilasi, ada juga yang duikubur hidup-hidup.

Dalam catatan sejarah, untuk menghindari adanya penyusup yang menggangu tidur panjangnya, Ruang makam Kaisar katanya dipasaing berbagai macam perangkap yang mematikan sebagai upaya pertahanan.

Hal itulah yang membuat sampai sekarang para arkeolog belum berani meneliti Ruang Makam Kaisar Qin Shi Huang

(Ilustrasi Makam Kaisar Qin - Arkeologic Documentatin)

Baca Juga :

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "Dibalik Tentara Terakota, Seni Kejayaan Abadi Kaisar"

Post a Comment