v Amerika Serikat, dan “Operation Wandering Soul” di Perang Vietnam | UNSOLVED INDONESIA

Amerika Serikat, dan “Operation Wandering Soul” di Perang Vietnam

Jika ada yang lebih efektif daripada senjata fisik untuk mengalahkan tentara musuh dalam perang, itu adalah teror psikologis. Kala perang Vietnam, tentara Amerika Serikat tercatat pernah melakukan upaya menakut-nakuti tentara gerilya Vietcong dengan suara-suara hantu.

Upaya itu, adalah sebuah rencana perang yang kemudian diberi nama resmi “Operation Wandering Soul.”

 Tentara Hantu

Dalam budaya Vietnam, memberikan pemakaman yang layak kepada orang yang dicintai di tempat kelahiran mereka adalah sebuah keharusan. Hal itu, adalah sebagai upaya memastikan kepuasan mereka di akhirat nanti—intinya biar rohnya gak gentayangan.

Orang lokal percaya, apabila tubuh yang sudah meninggal dibiarkan begitu saja, arwah almarhum akan mengembara tanpa tujuan sembari mencoba menemukan jalan pulang.

Itulah kenapa tatkala banyak sekali mayat tentara vietcong yang tidak bisa diselamatkan di medan perang, hal itu dijadikan oleh tentara Amerika Serikat sebagai alat propaganda.

Pasukan AS dalam Perang Vietnam menyadari keyakinan ini dan memanfaatkannya untuk menimbulkan teror. Mengetahui bahwa orang-orang Vietnam khawatir banyak tentara mereka akan mati jauh dari rumah dan tidak dapat dikuburkan dengan benar, pasukan AS menggunakan taktik menakut-nakuti psikologis yang kemudian dikenal sebagai "Operation Wandering Soul"

Bagaimana Mereka melakukannya?

Dilaksanakan dibawah komando Batalyon Operasi Psikologis ke-6 (PSYOP ke-6), Angkatan Darat AS akan menyiarkan erangan yang mengganggu dari suara-suara tanpa tubuh di seluruh hutan Vietnam tempat pertempuran terjadi.

Kaset palsu ini, diputar di serangkaian pengeras suara atau dikirim dari pesawat yang melintas di langit-langit. Suaranya pun bisa bervariasi. Terkadang suara laki-laki, perempuan, bahkan anak-anak.

Pesan-pesan menghebohkan yang dimainkan di medan perang Vietnam ini, berhasil meyakinkan banyak tentara Vietnam untuk mundur dari medan pertempuran bahkan sebelum pertempuran dimulai. Hal itu, tentu saja karena mereka kemungkinan merasa bersalah dan takut atas “arwah-arwah” rekan-rekan mereka yang gugur dan sudah tidak bisa diselamakan.

Banyak pesan hantu palsu yang direkam dibuat dengan bantuan sekutu Vietnam Selatan dan menyuarakan permohonan kepada para prajurit untuk menghentikan pertarungan. Pesan-pesan itu, terkadang berisi erangan menakutkan, atau bahkan satu kalimat utuh :

“Teman-temanku, aku kembali untuk memberitahumu bahwa aku sudah mati… aku sudah mati!”

“Jangan berakhir sepertiku. Pulanglah, teman-teman, sebelum terlambat!”

Soo.. Did it Work?

Pada beberapa kesempatan, Rekaman itu cukup meyakinkan untuk mengusir ratusan orang melarikan diri dari pegunungan. Meskipun tidak jarang, rekaman itu tidak mempan sama sekali—Tentu saja tidak semua tentara Vietnam percaya akan suara-suara hantu yang cukup mencurigakan tersebut.

Saat segala “konspirasi” dan “propaganda” itu terbongkar. Pada akhirnya gerilya yang dilakukan Vietnam tidak mampu dibendung oleh Tentara Amerika Serikat.

Dan yap, merekapun kalah perang.

Terlepas dari hasilnya, “Operation Wandering Soul” kemungkinan adalah satu dari sekian strategi yang bisa dibilang cukup unik dan aneh selama masa perang dunia kedua.

Selebihnya, adalah sebuah misteri—meh not really.

Tambahan : Oh ya, kayaknya rekaman-rekamannya ada di YouTube. Kalau mau cek silahan (meskipun kayaknya semua rekamannya ada dalam bahasa Vietnam)

Baca Juga :

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

3 Responses to "Amerika Serikat, dan “Operation Wandering Soul” di Perang Vietnam"

  1. Wkwkwk. Kocak juga.
    Pas perang di Indonesia ada kemungkinan bisa work tuh. Secara orang Indonesia banyak yg percaya klenik.

    ReplyDelete
    Replies
    1. mungkin.
      tapi kayaknya belanda gak kepikiran metode itu dah.
      strategi belanda lebih ke memecah belah dan mengadu domba sih

      Delete
    2. Wkwkwk. Iya. Kalau pas sekolah dulu belajar sejarah harusnya ga asing sama istilah devide et impera.

      Delete