v Ed Gein, Pembunuh Berantai yang Merubah Mayat Korbannya Menjadi Berbagai Macam “Kerajinan Tangan” | UNSOLVED INDONESIA

Ed Gein, Pembunuh Berantai yang Merubah Mayat Korbannya Menjadi Berbagai Macam “Kerajinan Tangan”

Dapat dikatakan bahwa seluruh pembunuhan adalah sadis. Meskipun begitu, ada satu, khususnya, yang sangat buruk sehingga dia menjadi inspirasi bagi beberapa pembunuh paling mindf*ck di Hollywood.

Edward Gein, atau dikenal sebagai Butcher of Plainfield, adalah sosok yang menginspirasi pembunuh fiksional seperti Buffalo Bill, Norman Bates, dan Leatherface.

Kehidupan Awal Ed Gein

Guru dan teman sekelasnya di SD, mengingat Ed Gein memiliki sifat pemalu dan memiliki tingkah laku yang aneh. Dia diketahui sering tertawa terbahak-bahak dan berbicara kepada diri sendiri.

Atas perilakunya ini, Sekolah menyalahkan sang ibu, yang selalu menghukumnya ketika dia mencoba berteman. Hal itu juga merupakan alasan kenapa sebagian besar masa kecilnya, relatif dijalani Ed Gein dengan menyendiri.

Selain melarang kehidupan sosialnya, ibunya diketahui juga akan memaksa Ed dan saudaranya Henry, untuk bekerja nonstop di pertanian mereka. Ibunya itu juga akan sering membacakan kepada mereka kutipan dari Alkitab yang benar-benar dluar konteks. Ibunya berkotbah bahwa dunia pada dasarnya jahat, bahwa semua wanita adalah pelacur, dan bahwa minuman keras dan perbuatan amoral adalah alat iblis.

Ketika Gein berusia 38 tahun, dia dan Henry masih bekerja di ladang tersebut.

Suatu ketika, Ed dan Henry diperintahkan untuk membakar rerumputan kering di dekat rawa untuk membersihkan area. Namun ketika api sudah tidak terkendali dan menyebar kemana-mana, pemadam kebakaran pada akhrnya dipanggil untuk memadamkan api tersebut.

Pasca “kebakaran” itu, Ed melaporkan bahwa saudaranya menghilang.

Hal tersebut, membuat diadakannya pencarian besar-besaran di daerah itu. Malam hari, tubuh Henry ditemukan tertelungkup di rawa, mati karena sesak napas. Pada awalnya, api yang disalahkan sebagai penyebab kematiannya, meskipun pihak berwenang segera menyadari bahwa Henry telah mati sebelum api padam dan ada memar di kepalanya.

Pihak berwenang menduga bahwa Ed telah membunuh saudaranya. Namun karena tidak ada cukup bukti untuk membawa Ed ke penjara, penyidik terpaksa menerima kesimpulan bahwa kematian Henry adalah kecelakaan.

Crime Of Ed Gein

Setelah kematian saudara laki-lakinya, beberapa tahun kemudian Ibunya juga meninggal. Walau kali ini, nampaknya dari penyebab alami.

Mewarisi rumah keluarga, Ed memutuskan untuk menutup akses ke setiap kamar yang pernah digunakan ibunya dan kemudian tinggal di satu kamar tidur diluar dapur. Hal tersebut, membuat sebagian rumah yang tertutup pada akhirnya mengalami kerusakan karena tidak pernah digunakan dan dirawat.

Kala tinggal sendiri, Ed menjadi tertarik dengan majalah-majalah aneh yang berisi tentang aliran sesat pemuja kematian. Dia juga sangat menyukai cerita-cerita kanibal yang berasal dari perang dunia kedua.

Overall, dia menghabiskan sisa hidupnya dengan hidup menyendiri dan terasing di rumah pertanian keluarga tersebut.

Pada bulan November 1957, sebuah kasus tentang menghilangnya seorang pemilik toserba lokal, menjadi berita utama. Bernice Worden, terakhir terlihat pada malam sebelumnya dan dilaporkan hilang setelah toko tutup sepanjang hari. Putranya Frank, yang kebetulan adalah wakil sheriff, memasuki toko dan menemukan mesin kasir terbuka dan terdapat noda darah di lantai.

Saat mewawancarai Frank, penyelidik kepolisian daerah menemukan bahwa Ed Gein telah berada di toko pada malam sebelumnya dan telah memberi tahu Worden bahwa dia akan kembali besok pagi untuk membeli satu galon antifreeze (Semacam pelumas untuk mobil)

Saat dicek di catatan penjualan, benar saja, penjualan terakhir yang dilakukan di toko oleh Bernice Worden adalah penjualan untuk satu galon antifreeze. Mencoba mencari petunjuk ke orang terakhir yang melihat Worden, Penyelidik kemudian  menuju ke rumah Ed Gein.

Dikarenakan pengecekan (atau penggeledahan ringan) merupakan prosedur, properti Ed pun di periksa—para penyidik, dikabarkan menemukan sesuatu.

(Rumah yang ditinggali Ed Gein)

Penemuan Mengerikan Di Rumah Edward Gein

Meskipun hanya ada kecurigaan ringan pada awalnya, sebenarnya para penyidik telah mempersiapkan mental apabila mereka menemukan mayat Bernice Worden di pertanian milik Ed Gein.

Namun, sayangnya, yang mereka temukan jauh lebih dark dari itu.

Believe it or not, rumah Ed Gein, adalah “pusat kerajinan mayat”. Ada berbagai macam tulang yang tak terhitung jumlahnya, baik utuh maupun sudah dipotong-potong. Tengkorak kepala dikabarkan dijadikan hiasan ranjang oleh Ed Gein.

Lebih dari itu, berbagai macam mangkuk dan peralatan dapur yang terbuat dari tulang dan tengkorak juga ditemukan. Tentu, yang paling buruk adalah, furniture Ed Gein yang sudah di custom dengan kulit manusia.

Pihak berwenang menemukan kursi kulit, tempat sampah kulit, legging dari kulit kaki, masker dari kulit wajah, ikat pinggang dari puting susu, sepasang bibir yang digunakan sebagai penutup jendela, tali serut, korset wanita—batang tubuh, dan kap lampu yang terbuat dari wajah manusia juga ada

Bersamaan dengan barang-barang kulit, polisi menemukan berbagai bagian tubuh yang terpotong-potong, termasuk kuku, empat hidung, dan alat kelamin dari sembilan wanita berbeda.

Tubuh Bernice Worden ditemukan juga—Namun kondisinya sudah dipenggal. Kepalanya disimpan di karung goni, dan hatinya berada di kantong plastik yang berada di dekat kompor. Tubuhnya telah digantung terbalik dari langit-langit, dan hampir selesai dikuliti seperti rusa.

Darimana Asal Mayat-Mayat ini?

Tentu saja ada yang tidak beres disini, pasalnya mayat-mayat ini kebanyakan mayat dari orang-orang yang asing. Sementara beberapa mayat orang yang hilang pada akhirnya ditemukan di rumah Ed Gein, sebagian besar mayat yang lain adalah mayat tanpa kasus (mayat tak dikenal dan tidak termasuk dalam laporan orang hilang)

Saat ditanya, Ed Gein langsung tidak bisa menjelaskan. Meskipun pada akhirnya dia mengaku, bahwa dia telah melakukan setidaknya 40 kunjungan berbeda ke tiga kuburan lokal untuk menggali mayat. Dia mengklaim bahwa dia mencuri mayat-mayat dari kuburan dalam keadaan linglung.

Meskipun ada banyak bagian tubuh yang ditemukan di rumahnya, Gein didakwa hanya dengan satu pembunuhan: Bernice Worden.

Ed Gein mengajukan pernyataan tidak bersalah dengan alasan kegilaan dan dinyatakan tidak layak untuk diadili. Dia dikirim ke Central State Hospital for the Criminally Insane, di mana dia didiagnosis menderita skizofrenia.

Dia kemudian diadili untuk yang kedua kalinya, setelah dokter percaya dia bisa berpartisipasi dalam persidangan. Tetapi sekali lagi, tetap dinyatakan gila mental. Dia dikurung untuk menghabiskan sisa hidupnya di rumah sakit jiwa, dan meninggal sebagai salah satu pembunuh berantai paling disturbing dalam sejarah.

Ed Gein menghembuskan nafas terakhirnya di Mendota Mental Health Institute pada 26 Juli 1984 di usianya yang ke 77.

What the fuc—

Note : Sorry, admin gak mencantumkan foto-foto yang berkaitan dengan “furnitur kulit” ataupun peralatan lain yang dimaksud. Gak kuat lihatnya njir.

Baca Juga :

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

3 Responses to "Ed Gein, Pembunuh Berantai yang Merubah Mayat Korbannya Menjadi Berbagai Macam “Kerajinan Tangan”"