v Mitchelle Blair, Ibu yang Menyimpan Mayat Dua anaknya di Freezer | UNSOLVED INDONESIA

Mitchelle Blair, Ibu yang Menyimpan Mayat Dua anaknya di Freezer

Itu seharusnya menjadi pengusiran sederhana. Tetapi ketika pihak berwenang menjelajahi rumah Mitchelle Blair, apa yang mereka temukan akhirnya mengungkap kenyataan yang lebih kelam.

Kasus Mitchelle Blair

Pada tahun 2015, Mitchelle Blair yang berusia 35 tahun tinggal di sisi timur Detroit bersama keempat anaknya ketika dia akan diusir karena tidak membayar sewa.

Kerabat mengatakan dia tidak dapat mempertahankan pekerjaannya dan akan selalu meminta uang, tetapi usaha minta-minta itu berhenti ketika mereka pada akhirnya menolak untuk membantu dan menasihatinya untuk mendapatkan pekerjaan.

Mitchelle Blair rupanya mengabaikan saran mereka karena pada pagi hari tanggal 24 Maret 2015, dia menerima surat pengusiran dari tempat tinggalnya. Namun, karena dia tidak dirumah, tuan tanah pun kemudian menghubungi petugas dari pengadilan Distrik ke-36 untuk memindahkan barang-barang Blair.

Saat petugas datang dan melakukan tugasnya, mereka pun mulai membawa keluar perabotan satu persatu. Itu adalah hari yang biasa dan pekerjaan yang biasa bagi mereka.

Sayangnya, apa yang mereka singkirkan selanjutnya, rupanya bukanlah furnitur. Di dalam lemari es berwarna putih yang terletak di ruang tamu rumah, ditemukan tubuh beku seorang gadis remaja yang dibungkus dengan kantong plastik besar.

Mereka tentu saja kaget. Meninggalkan seluruh pekerjaannya dan melapor ke tuan tanah, mereka semua pun kemudian melapor polisi.

Ketika polisi tiba, mereka membuat penemuan lain. Saat tubuh si gadis diangkat dan dipindahkan, tubuh seorang anak laki-laki ada tepat di bawahnya.

Atas informasi dari tetangga yang memang kebetulan melihat Mitchelle Blair beberapa waktu lalu, polisi pun langsung mencari dan meringkusnya. Polisi menemukannya di rumah tetangga lain bersama dua dari keempat anaknya

Setelah beberapa pertanyaan singkat, Mitchelle Blair ditangkap karena tuduhan pembunuhan. Ketika polisi membawanya pergi, perempuan itu hanya terus bergumam “Saya minta maaf.”

Disisi lain, pihak berwenang membawa mayat ke kamar mayat untuk dicairkan selama tiga hari sehingga otopsi bisa dilakukan. Anak-anak itu diidentifikasi sebagai anak-anak Blair, yaitu Stephen Berry dan Stoni Blair.

Petugas medis menyatakan kematian mereka sebagai pembunuhan dan menyimpulkan bahwa mereka telah berada di lemari es setidaknya selama beberapa tahun.

Pembunuhan Stoni Dan Stephen

Mitchelle Blair mengakui pembunuhan yang dia lakukan tatkala disidang di Pengadilan Sirkuit Wayne County. Dia mengatakan kepada Hakim Dana Hathaway bahwa dia membunuh "setan" setelah mengetahui mereka melecehkan putra bungsunya (what?)

Blair mengatakan, dia kembali ke rumah suatu hari di bulan Agustus 2012 untuk menemukan putra bungsunya sedang melakukan simulasi aktivitas seksual menggunakan boneka. Saat itulah Blair bertanya kepadanya, “Mengapa kamu melakukan itu? Apakah ada yang pernah melakukan ini padamu?”

Ketika dia memberi tahu dia bahwa dia dilecehkan oleh saudaranya Stephen, Blair naik ke atas untuk menghadapinya. Blair mengatakan bahwa Stephen mengaku, dan saat itulah Blair mulai meninju dan menendangnya sebelum meletakkan kantong sampah di atas kepalanya sampai dia kehilangan kesadaran.

Blair menyatakan bahwa dia berulang kali menuangkan air panas mendidih ke alat kelaminnya, menyebabkan kulitnya terkelupas. Dia kemudian membuat Stephen minum Windex dan melilitkan ikat pinggang di leher putranya, mengangkatnya, dan bertanya, "Apakah kamu suka bagaimana rasanya dilecehkan?" sebelum Stephen kehilangan kesadaran lagi.

Setelah dua minggu disiksa, Stephen meninggal karena luka-lukanya pada 30 Agustus 2012. Itulah saat kemudian Mitchelle Blair memasukkan tubuhnya ke dalam freezer.

Sembilan bulan setelah membunuh Stephen, Blair mengatakan dia mengetahui bahwa Stoni juga melecehkan putra bungsunya. Saat itulah dia mulai membuat Stoni kelaparan dan secara brutal memukulinya sampai dia meninggal pada Mei 2013.

Blair awalnya ingin menyerahkan diri ke polisi. Tetapi ketika putra bungsunya mengatakan kepadanya bahwa dia tidak ingin Blair pergi, dia membuat keputusan lain.

Mitchelle Blair memasukkan tubuh Stoni ke dalam kantong plastik dan memasukkannya ke dalam freezer di atas Stephen, dan terus tinggal di rumah seolah-olah tidak ada yang salah.

Stephen Gage Berry dan Stoni Ann Blair berada di dalam freezer selama hampir tiga tahun, dan tidak ada yang mencari mereka. Mereka memiliki ayah yang kabur dan Mitchelle Blair sebelumnya telah mengeluarkan mereka dari sekolah (karena tidak mampu membayar SPP)

Dia mengatakan kepada pejabat sekolah bahwa dia akan mengajari mereka sendiri di rumah. Ketika tetangga bertanya tentang keberadaan anak-anak, dia selalu punya alasan.

Mitchelle Blair Tidak Menunjukkan Penyesalan

Dalam masa sidang, perilaku Mitchell Blair sedikit mengejutkan hakim. Blair mengatakan kepada hakim bahwa dia tidak merasa menyesal atas tindakannya. “Mereka tidak menyesal atas apa yang mereka lakukan terhadap adik mereka. Tidak ada pilihan lain. Tidak ada maaf untuk pemerkosaan… jika perlu akan membunuh mereka lagi.”

Disisi lain, Jaksa Carin Goldfarb menyatakan bahwa mereka tidak menemukan bukti pemerkosaan atas hasil visum anak bungsu Blair.

Pada akhirnya, Hakim Sirkuit Wayne County Edward Joseph memutuskan untuk mencabut hak asuh Mitchelle Blair atas anak-anak yang masih hidup. Layanan Perlindungan Anak memastikan bahwa anak-anak itu akan disiapkan untuk diadopsi.

Mitchelle Blair mengaku bersalah pada Juni 2015 atas dua tuduhan pembunuhan berencana tingkat pertama dan sekarang menjalani hukuman seumur hidup di Fasilitas Pemasyarakatan Lembah Huron di Ypsilanti, Michigan tanpa kemungkinan pembebasan bersyarat.

(Mitchelle Blair di Persidangan)

Baca Juga :

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "Mitchelle Blair, Ibu yang Menyimpan Mayat Dua anaknya di Freezer"

Post a Comment