v Sejarah dan Kebenaran dari Legenda Taman Gantung Babylonia | UNSOLVED INDONESIA

Sejarah dan Kebenaran dari Legenda Taman Gantung Babylonia

Bayangkan dirimu bepergian melalui gurun yang panas dan terik di Timur Tengah. Seperti fatamorgana berkilauan yang naik dari lantai berpasir, kau tiba-tiba melihat vegetasi subur mengalir di atas kolom dan teras setinggi 75 kaki.

Tumbuhan menjalar, tanaman herbal, dan pohon-pohon lainnya nampak ada dibangunan tersebut. Kau dapat mencium aroma bunga-bunga eksotis yang mengenai lubang hidungmu saat mendekati area oasis yang luar biasa.

Jika itu bukanlah imajinasi, kemungkinan kau sedang berada di taman gantung Babylonia. Sebuah bangunan eksotis yang konon katanya pernah dibangun pada abad ke-6 SM. oleh Raja Nebukadnezar II.

Sejarah Taman Gantung Babylonia

Dalam legenda mengatakan, kala itu, istri raja yaitu Amytis sangat merindukan tanah airnya, yang terletak di bagian barat laut Iran. Sebagai hadiah untuk kekasihnyanya yang rindu kampung halaman, raja rupanya berniat membangun taman yang rumit untuk memberi istrinya kenangan indah tentang rumah.

Untuk melakukan hal ini, raja membangun serangkaian saluran air untuk digunakan sebagai sistem irigasi. Air dari sungai terdekat diangkat tinggi di atas taman untuk mengalir ke bawah dengan cara yang menakjubkan.

Rekayasa rumit di balik keajaiban ini adalah alasan utama mengapa sejarawan menganggap Taman Gantung Babylonia sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno.

Tapi apakah keajaiban kuno ini nyata?

Banyak sejarawan Yunani kuno menuliskan dan mencoba menggambarkan bentuk taman sebelum dihancurkan. Berossus dari Chaldea, seorang imam yang hidup pada akhir abad ke-4 SM, memberikan catatan tertulis tertua tentang taman tersebut.

Diodorus Siculus, seorang sejarawan Yunani dari abad ke-1 SM, mengambil bahan sumber dari Berossus dan menggambarkan taman sebagai berikut:

“Bangunannya miring seperti lereng bukit dan beberapa bagian struktur naik dari satu tingkat ke tingkat lainnya. Pada arsitekturnya, ibarat bumi yang telah ditumpuk dan ditanami dengan dengan berbagai jenis pohon yang berbeda bentuk dan ukuran, memberikan kesenangan bagi yang melihatnya.”

“Semacam mekanisme mesin mengangkat air dalam jumlah besar dari sungai. Mekanisme mesin itu, tersembunyi dan tidak bisa dilihat dari luar bangunan.”

Tatkala pasukan Alexander The Great mengunjungi Babylonia, mereka juga melaporkan tentang keberadaan sebuah taman yang indah. Meskipun tentu saja, karena laporan dari tentara cenderung tidak bisa dipercaya, keberadaan taman gantung tersebut masih diperdebatkan,

Teknologi yang digambarkan “mengesankan” di balik sistem irigasi juga cukup membingungkan. Bagaimana raja bisa merencanakan sistem yang begitu rumit sejak awal, apalagi melaksanakannya?

Pencarian Taman Gantung Babylonia

Pertanyaan yang tidak terjawab tentu tidak menghentikan orang untuk mencari sisa-sisa taman. Selama berabad-abad, para arkeolog menyisir daerah di mana Babylonia pernah berdiri dan mencoba mencari bukti atau sisa-sisa yang menjelaskan keberadan Taman Gantung Babylonia.

Faktanya, satu kelompok arkeolog Jerman menghabiskan 20 tahun di sana pada pergantian abad ke-20, berharap bahwa mereka akhirnya akan menemukan keajaiban yang telah lama hilang tersebut. Sayangnya mereka kurang beruntung—mereka tidak menemukan satu petunjuk pun.

Kurangnya bukti fisik, ditambah dengan tidak adanya laporan langsung, membuat banyak sarjana bertanya-tanya apakah Legenda Taman Babylonia ini memang pernah ada. Beberapa ahli mulai curiga bahwa cerita itu adalah "fatamorgana sejarah"

Meskipun ada satu teori bahwa sebenarnya para sejarahwan selama ini mencari di tempat yang salah.

Taman Gantung Bukan Babylonia

Penelitian yang diterbitkan pada tahun 2013 mengungkapkan jawaban alternatif atas keberadaan taman gantung Babylonia. Dr. Stephanie Dalley dari Universitas Oxford mengumumkan teorinya bahwa sejarawan kuno hanya mencampuradukkan lokasi dan raja yang membuat taman gantung yang dimaksud,.

Dr Dalley, menemukan terjemahan terbaru dari beberapa teks kuno. Berdasarkan penelitiannya, dia percaya bahwa Raja Sanherib (bukan Nebukadnezar II) lah yang membangun taman gantung.

Dia juga berteori bahwa taman gantung itu terletak di kota kuno Niniwe, dekat kota modern Mosul, Irak. Selain itu, dia juga percaya bahwa taman tersebut dibangun pada abad ke-7 SM, hampir seratus tahun lebih awal dari yang diperkirakan para sejarahwan.

(Dr "Big Brain" Stephanie Dalley)

Jika teori Dalley benar, itu berarti taman gantung sebenarnya dibangun di Asyur, yang berjarak sekitar 300 mil di utara tempat Babilonia kuno dulu berada.

Yang cukup menarik adalah, penggalian di dekat Mosul tampaknya mendukung klaim Dalley. Para arkeolog menemukan bukti sekrup perunggu besar yang bisa membantu memindahkan air dari Sungai Efrat ke taman Gantung. Mereka juga menemukan sebuah prasasti yang mengatakan sekrup itu membantu mengalirkan air ke kota.

Ukiran relief di dekat situs menggambarkan taman rimbun yang disuplai oleh saluran air. Daerah berbukit di sekitar Mosul jauh lebih mungkin untuk menerima air dari saluran air dibandingkan dengan tanah datar di Babylonia..

Dalley lebih lanjut menjelaskan bahwa Asyur menaklukkan Baylonia pada 689 SM. Setelah itu terjadi, kota kuno Niniwe sering disebut sebagai “New Babylon” atau Babylonia baru.

Cukup ironis, karena ada kemungkinan bahwa Raja Sanherib sendiri yang mungkin telah menambah kebingungan karena dia benar-benar mengganti nama gerbang kotanya dengan yang ada di pintu masuk Babylonia. Oleh karena itu, para sejarawan Yunani kuno mungkin salah lokasi selama ini.

Berabad-abad kemudian, sebagian besar pencarian penggalian "taman" berfokus pada kota kuno Babylonia dan bukan Niniwe. Kesalahan perhitungan itu mungkin yang membuat para arkeolog meragukan keberadaan keajaiban dunia pada awalnya.

Pencarian Bukti yang Masih Berlanjut

Saat para ilmuwan menggali lebih dalam ke Niniwe, mereka mungkin menemukan lebih banyak bukti tentang taman yang luas ini di masa depan. Ternyata, sebuah situs penggalian di dekat Mosul berada di sebuah bukit bertingkat, seperti yang pernah dijelaskan oleh sejarawan Yunani dalam catatan mereka.

Seperti apa taman gantung itu sebenarnya, saat ini belum ada yang bisa menggambarkan secara pasti. Beberapa catatan sejarah memang menjelaskan secara lisan namun tidak ada “gambar” yang ditemukan dan menunjukkan bentuk taman gantung secara nyata.

Jadi, sampai para arkeolog menemukan teks kuno yang menggambarkan taman secara akurat, pertimbangkan untuk mengunjungi kebun bunga setempat atau kebun milik orang dan duduklah di antara dataran yang rimbun dan semak yang dipangkas dengan hati-hati.

Kemudian tutup matamu dan bayangkan perjalanan 2.500 tahun ke masa lalu ke zaman raja dan peradaban kuno.

Selebihnya, masih menjadi misteri.

Baca Juga :

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

1 Response to "Sejarah dan Kebenaran dari Legenda Taman Gantung Babylonia"