v The Holders Series Chapter 105 : The Holder Of The Voice | UNSOLVED INDONESIA

The Holders Series Chapter 105 : The Holder Of The Voice

From theholders.org

Translated By Admin

Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke rumah sakit jiwa atau rumah rehabilitasi mana pun yang bisa kau datangi. Ketika kau mencapai meja depan, mintalah ke resepsionis untuk menemui sesuatu yang dikenal sebagai "Penjaga Suara" [Holder Of The Voice].

Sang resepsionis mungkin akan mencoba menyembunyikan ekspresi paniknya. Tetapi pada akhirnya, dia akan mencoba menenangkan diri. Dia kemudian akan memberimu sebuah kantong plastik kecil, hitam, tanpa tanda, dan langsung pergi secara tidak rasional. Kau tidak harus mengikuti resepsionis tersebut, namun sebuah suara tanpa wujud akan memintamu untuk mencoba melacak keberadaan sang resepsionis tersebut.

Itu adalah perjalanan tanpa arah dimana suara tersebut akan memandumu dengan tidak jelas dengan kata “Kanan” atau “Kiri” secara separatis. Kau mungkin akan melewati lorong remang-remang dan dibawa ke ruang-ruang yang tidak jelas. Jika kau melihat keluar jendela, terlepas dari waktu dan hari, di luar ruangan akan tampak gelap. Kota yang awalnya kau datangi akan terlihat seperti hamparan hutan yang tak berujung. Diantara hamparan hutan itu, mungkin akan ada sesuatu dan mungkin juga tidak. Ketakutan dan paranoid akan memainkanmu dimana hal yang bisa kau lakukan hanyalah terus menyusuri lorong dan mendengarkan “sang penunjuk jalanmu” yang tidak jelas juntrungannya.

Perjalananmu, kemudian akan membawamu ke ujung lorong yang akan membuatmu semakin takut. Kau akan menyadari dirimu berada di sebuah lorong yang tidak akan ada pintu, dan hanya dinding kosong dengan wallpaper yang terkelupas.

Kau mungkin akan melihat resepsionis yang beberapa waktu lalu kau lacak tengah merobek sebagian wallpaper tempat itu dengan sengaja sebelum dia melarikan diri ke dalam bayang-bayang.

Sang suara tanpa wujud akan memerintahkanmu untuk tetap melacak atau mengikuti si resepsionis. Namun jangan kau lakukan! Alih-alih, dekatilah dinding yang wallpapernya sudah dikelupas oleh resepsionis beberapa saat lalu. Kau akan menyadari bahwa bekas robekan itu akan mengungkapkan sebuah celah kecil yang bisa kau masuki.

Dibalik celah itu, adalah ruang loteng kecil yang berdebu. Kau akan berada ruangan yang hampir kosong karena di tengah-tengah tempat itu, akan ada dua boneka kecil dan sebuah tape recorder. Antara para boneka dan tape recorder, keduanya akan sama-sama terlihat kuno.

Jika kau memeriksa boneka itu, kau mungkin akan menyadari sebuah engkol logam kecil di atasnya. Jika kau mencoba menggunakan engkol tersebut, kau akan mendengar suara yang agak mirip dengan kuku yang menggores kayu kala kau memutarnya.

Kau juga boleh memilih menekan play pada tape recorder. Jika kau melakukannya, akan terdengar rekaman suara dari seorang perempuan yang nampak tengah dalam kesulitan. Tidak akan ada kata maupun permintaan minta tolong, yang kau dengar hanyalah isakan dan teriakan tanpa ada komunikasi verbal apapun. Suara itu tidak akan berhenti sampai kau menekan tombol stop (tidak peduli berapa lama)

Disinilah dilema akan muncul. Tidak akan ada instruksi apapun untuk apa yang harus kau lakukan dalam ruangan itu. Kau bisa melakukan satu dari dua hal, yaitu memutar engkol di boneka, ataupun menekan play di tape recorder, dan lihat apa yang terjadi.

Kau juga bisa melakukan hanya salah satu dari kedua hal tersebut. Suara yang menjadi penunjuk jalanmu dalam menemukan resepsionis tadi (yang menggumam “kanan”atau “kiri”), akan terus berngiang di kepalamu dan meyakinkanmu bahwa ruangan ini adalah tempat yang salah dalam perjalananmu—sekali lagi, jangan dengarkan)

Kuingatkan bahwa kau masih membawa kantong plastik hitam yang diberikan resepsionis kepadamu (mungkin, benda yang ada di dalamnya akan berguna di tempat ini. Siapa tau?). Di dalamnya, adalah satu buah palu dan beberapa paku.

Satu hal yang pasti, adalah bahwasannya obyek yang dijaga oleh The Holder Of The Voice, ada di dalam ruangan itu. Kau hanya tidak tau yang mana.

Objek itu adalah obyek ke-105 dari 538.

Obyek tersebut mengandung cerita. Cerita itu adalah kisah yang dipendam oleh The Holder Of Voice dan tidak pernah dia ceritakan kepada siapapun. Bukan karena dia tidak mau menceritakannya, namun karena bahasa verbal tidak mampu untuk menguraikannya. Tugasmu adalah membawa pulang cerita yang benar.

Baca The Holders Series Lainnya

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

1 Response to "The Holders Series Chapter 105 : The Holder Of The Voice"

  1. Plot twist, benda yang dimaksud bukan boneka ataupun tape recorder.
    Tapi palu dan paku dalam plastik kecil.

    ReplyDelete