v The Holders Series Chapter 112 : The Holder Of Victory | UNSOLVED INDONESIA

The Holders Series Chapter 112 : The Holder Of Victory

From theholders.org

Translated By Admin

Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke stadion besar atau arena olahraga mana pun yang dapat kau temukan. Ketika kau mencapai meja depan, tanyakan apakah "Pertarungan Besar" sedang berlangsung.

Seringnya, pegawai disitu akan melihatmu dengan bingung dan menjawab tidak. Namun, disuatu kesempatan yang sangat langka, sang pegawai akan mengangguk dengan semangat, lalu bertanya apakah kau ingin membeli tiket. Katakan iya.

Pegawai itu kemudian akan memberimu selembar tiket dengan ganti sejumlah uang, seperti transaksi jual beli pada umumnya. Di kesempatan yang lebih langka lagi, ada kalanya pegawai itu akan bertanya kepada orang-orang yang hendak melihat "pertarungan besar" yang ada di dalam :  "Kau di pihak siapa?"

Itu, adalah pertanyaan jebakan. Dengan cepat dan emosional, balaslah dengan kalimat "Aku datang untuk sensasi!" Membalas apa pun selain hal tersebut, akan membuatmu menjadi target beberapa penonton "tak terlihat" yang tidak setuju dengan jawabanmu. Karena satu dan yang lain hal, mereka tampaknya mendukung orang lain.

Bawa tiketmu dan pergilah ke lift terdekat. Berapapun tinggi lift itu, tekanlah tombol untuk mencapai lantai paling atas. Saat kau naik, pemandangan diluar akan berubah-ubah seiring terlewati nya lantai satu demi satu. Dari kota modern ke cakrawala tahun 1930-an, ke kota metropolis abad ke-19 yang luas dan dipenuhi batu bara, dan seterusnya. Tidak peduli tombol apa yang kau tekan, lift akan tampak jauh melewatinya, dan kota itu akan menjadi semakin kuno sampai akhirnya kau berdiri di dalam lift modern sambil melihat pemandangan kota yang tampak mirip seperti Roma kuno–mirip, tapi sebenarnya bukan.

Keluarlah dari lift. Saat pintu ditutup, suara benturan yang mengerikan akan terdengar, dan pintu lift itu tidak akan terbuka lagi. Nikmatilah pemandangan disekitarmu. Sekarang, kau berdiri di tingkat paling atas dari arena bergaya coloseum yang sangat besar. Meskipun begitu, sebagian bangunannya tampaknya telah rusak parah. Bahan-bahan yang tidak dapat diidentifikasi menodai dinding, pilar-pilarnya retak dan runtuh, dan atap yang menghitam penuh lubang. Kursi-kursi itu dipenuhi dengan makhluk-makhluk yang berteriak-teriak, mencemooh dengan suara yang mengerikan dan tidak dapat dipahami. Semua nampak tengah menyaksikan pertempuran gladiator yang intens terjadi di barisan bawah.

Lihatlah kembali tiketmu, dan carilah tempat dudukmu di antara makhluk-makhluk itu. Apabila ada satu atau beberapa makhluk menatapmu, abaikan saja mereka dan bertingkah lah seolah kau memang sudah biasa berada di sini.

Duduklah di kursimu dan tontonlah pertandingan. Setelah sekitar tujuh menit, menolehlah ke sosok yang duduk disebelahmu dan tanyakan  "Berapa peluang bertahan hidup?" Dia akan melirik, sebelum menoleh kepadamu dan menjawab dengan suara manusia yang mengejutkan, "Tidak terlalu bagus."

Raungan tiba-tiba akan datang dari kerumunan ketika salah satu gladiator telah kalah. Sang gladiator pemenang akan menancapkan pedangnya ke kepala orang yang jatuh itu, menegakkan tubuhnya, dan memprovokasi para penonton yang mencemooh karena jagoan mereka sudah jatuh "Siapa yang akan menghadapiku selanjutnya?"

Jika kau tidak memiliki pedang, tetaplah diam. Orang yang kau ajak bicara tadi akan memberikan sebuah pedang berkarat dan kau boleh menggunakannya. Disisi lain, apabila kau memiliki Pedang Raja Putih, kau boleh membawanya dalam perjalananmu kali ini.

Setelah Sang juara memanggil dua kali lagi, berdirilah di tempat dudukmu, angkat pedangmu ke udara, dan berteriaklah sekuat tenaga, "Aku menerima tantanganmu, The Holder Of Victory! "

Stadion tersebut akan berubah sepenuhnya, dan menjadi benar-benar sunyi. Makhluk-makhluk itu akan menatapmu tanpa bicara dan perlahan-lahan membelah ketumunan seperti lautan, membuka jalan untukmu agar bisa turun ke arena pertarungan.

Berjalanlah dengan cepat tapi jangan terlalu cepat. Kau tidak mau membuat dirimu sendiri capek sebelum pertarungan dimulai. Ketika kau mencapai bagian bawah, masuklah ke-arena dan hadapi gladiator. Di hadapanmu, kau akan melihat seorang yang berbadan besar. Wajahnya akan ditutupi oleh helm perak bertanduk, dan dia menggunakan pedang permata gelap dan perisai buckler yang ternoda darah.

Pertarungan akan dimulai bahkan ketika kau belum siap. Meskipun begitu, berjuanglah sekuat tenaga. Kau mungkin akan menyadari usahamu untuk menyerang akan sia-sia karena dia akan sangat tangguh, namun di waktu yang sama, dia juga menolak untuk menumbangkanmu dalam sekali serang.

Pria ini telah berjuang sepanjang hidupnya dan dia melihatmu hanya sebagai penantang menyedihkan lainnya. Jika kau jatuh, dia tidak akan memberi kau belas kasihan—kau akan mengalami nasib yang sama seperti lawan sebelumnya. Gunakan semua keahlian, trik dan, dengan sedikit keberuntungan, kau mungkin akan menjatuhkannya. Tidak! Kau harus mengalahkannya! Pencarianmu ini adalah harga mati dan kekalahan bukanlah pilihan!

Setidaknya, jauhkanlah dia dari posisinya dan sadarkan Sang holder bahwa kau termasuk orang-orang yang layak. Ketika dia jatuh, acungkanlah pedangmu ke lehernya.  Abaikanlah segenap suara mencemooh dari kerumunan dan tanyakan satu pertanyaan kepada Sang holder "Siapa Dia, dan mengapa Dia membiarkan hal-hal seperti itu berlalu?"

Sang holder akan menjawab pertanyaanmu dengan agak lambat. Sikapnya akan sepenuhnya berubah. Petarung yang tangguh dan arogan tadi, kini bertingkah seperti seorang lelaki canggung yang gugup dan ketakutan.

Menjawab pertanyaanmu, dia akan sedikit gagap pada awalnya, tapi kemudian dia akan menambah kecepatan bicara dan masuk ke dalam cerita. Ini adalah kisah yang mengerikan, tentang bagaimana Dia menjadi, siapa Dia, dan penjelasan mendalam tentang semua hal - yang telah terjadi, sedang terjadi, dan belum terjadi.

Setelah selesai, dia akan meringkuk sedikit dan bertanya, "Aku telah membayar dengan kekalahanku, bolehkah sekarang aku dibebaskan dari bebanku?" (Dia minta diampuni)

Jangan dengarkan dia. Anggap saja itu hanyalah tipu muslihatnya dan mengampuninya akan berakibat bencana. Tugasmu yang terakhir, adalah mengayunkan pedangmu ke lehernya dan memastikan kemenanganmu.

Kerumunan akan mengaum dengan sangat keras untuk sesaat, lalu menghilang. Di stadium yang kini sunyi, Sang penyelenggara akan turun dari tempat pribadinya dan menemuimu. Sosok tersebut akan terlihat sangat mengerikan. Tekanan keberadaannya akan sangat membuatmu takut dan kau akan berharap kabur dari tempat itu atau bahkan bunuh diri menggunakan pedang yang kau pegang. Tahanlah perasaan-perasaan itu karena dia tidak akan menyakitimu.

Alih-alih, dia hanya akan memberikanmu hadiah atas kemenanganmu. Jika kau lihat dia semakin dekat, kau boleh menunduk dan mencoba bersikap sopan. Perasaan takut mungkin akan tak tertahankan ketika dia sudah tepat ada di depanmu. Yang bisa kau lakukan, hanyalah menahan diri.

Di hadapanmu, dia akan mengalungkan sesuatu di lehermu dan bertepuk tangan sekali. Dan kau akan kehilangan kesadaran.

Ketika kau bangun, kau akan menemukan dirimu berdiri di atap sebuah gedung yang berada tiga blok dari stadion. Jika kau memegang pedang si raja Putih, sarungkanlah dan redam amarahnya. Ingat, pedang itu masih mendambakan balas dendam kepada orang yang membunuh tuannya.

Disisi lain, apabila kau memegang pedang berkarat yang dipinjamkan oleh makhluk dari dalam stadion, lemparkan lah dari atap dan pergilah dari tempat itu secepat yang kau bisa.

Medali yang kamu pakai di lehermu, adalah Object 112 dari 538.

Kau mendapat kemenanganmu dengan usaha yang adil. Namun kau sekarang sudah ditandai oleh para suporter yang mendukung The Holder Of Victory. Salah satu dari Suporter tersebut, adalah sosok yang meminjamkanmu pedang berkarat miliknya. Kau boleh memiliki untuk lari dan bersembunyi dari mereka, atau berbalik memburu mereka semua demi memastikan keselamatanmu

Baca The Holders Series Lainnya

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "The Holders Series Chapter 112 : The Holder Of Victory"

Post a Comment