v The Holders Series Chapter 119 : The Holder Of Cowardice | UNSOLVED INDONESIA

The Holders Series Chapter 119 : The Holder Of Cowardice

From theholders.org

Translated By Admin

Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke rumah sakit jiwa atau rumah rehab mana pun yang bisa kau kunjungi. Ketika kau mencapai meja depan, mintalah untuk mengunjungi seseorang yang menyebut dirinya "Penjaga kepengecutan." [The Holder Of Cowardice]

Saat suku kata terakhir keluar dari bibirmu, pegawai itu akan segera dan dengan kasar meraih kerah bajumu; biarkan dia, dan jangan melawan.

Dia kemudian akan berteriak tidak jelas padamu sambil mengguncangmu dengan marah. Setelah beberapa waktu, dia akan tampak tenang dan membiarkanmu pergi. Dia akan memberi isyarat agar kau berjalan menuruni tangga yang sebelumnya tidak ada. Berjalanlan menuruni tangga, meskipun kau akan menyadari suasananya sangat gelap.

kau akan muncul ke dalam apa yang tampak seperti sebuah taman kecil. pegawai itu akan menyuruhmu menunggu di sini, dan kemudian akan kembali ke jalan dia datang, meninggalkanmu sendirian di taman.

Tunggu di taman itu; selama ada di sana, kau bebas untuk berjalan-jalan di sekitarnya, melihat-lihat hal yang kau suka dan membuat diri kau nyaman. Setelah beberapa lama (mungkin) berjam-jam, akan datang dua pria yang muncul dari arah yang tidak kau lihat. Pria pertama akan terlihat tinggi, berotot, dan tampan. Dia akan terlihat sangat  gagah berani dan heroik, pasalnya dia terlihat mengenakan baju zirah ksatria.

Disisi lain, Laki-laki kedua, adalah sosok yang kurus kering, botak, rabun jauh, tidak memiliki postur tubuh apa pun, tidak memiliki dagu, dan mengenakan setelan cokelat tipis.

Setelah kau melihat kedua pria ini, tetap diam dan jangan bergerak saat mereka menatapmu. Akhirnya, ksatria akan membuat gerakan yang menunjukkan seolah memperbolehkanmu bicara. Pada momen ini, ajukan satu pertanyaan: "Jika kita berhenti sekarang, berapa harganya?"

Setelah pertanyaan diajukan, pria kurus itu tiba-tiba akan menyerang ksatria dengan kekuatan luar biasa dan melanjutkan untuk mencabik-cabiknya dengan mudah, hanya dengan menggunakan tangan kosong. Ksatria, terlepas dari penampilannya yang heroik dan kuat, tidak akan berdaya melawan kemarahan pria kurus, yang pertama-tama akan merobek pelindung dada ksatria, lalu merobek tubuh ksatria, memerciki segala sesuatu di taman dengan darah kental.

Ketika ini terjadi, berdirilah diam dan saksikan seluruh pembantaian sepihak tersebut, tidak peduli seberapa mengerikan tangisan kesakitan dan permohonan belas kasihan ksatria itu.

Setelah ksatria telah benar-benar terbelah (dia adalah seorang pria besar, jadi ini akan memakan waktu lama. Semuanya dari taman, pria kurus, dan kau, mungkin akan basah kuyup dengan sang darah ksatria), akan datang kemudian, seorang gadis muda yang cantik, tidak lebih dari tujuh tahun. Dia adalah putri si ksatria tersebut.

Pria kurus berlumuran darah itu akan memberi isyarat tubuh kepadamu. Dia, ingin kau membunuh gadis tersebut dengan cara yang sama persis seperti dia membunuh sang ksatria. Buanglah segenap pergolakan moral yang ada di dalam dirimu. Lakukan, atau pria kurus akan menganggap kau bersekutu dengan ksatria, dan kau akan dibantai selanjutnya.

Mulailah membantai dan mencabik-cabik gadis kecil itu dengan tangan kosong seperti yang diinginkan pria kurus itu. Gadis itu tidak akan memberikan perlawanan fisik apa pun, meskipun tangisan dan rengekannya tidak akan tertahankan.

Saat kau melakukan tindakan kejam dan tidak masuk akal ini, pria kurus akan berjongkok di sebelahmu dan bergumam pelan, menceritakan setiap kejadian dalam sejarah manusia di mana keberanian mengakibatkan rasa sakit dan kematian, dan di mana kepengecutan hanya memperburuk keadaan. Dia akan menjelaskan, dengan sangat rinci, konsekuensi sebenarnya dari keberanian dan harga sebenarnya dari kepengecutan.

Begitu gadis kecil itu telah berubah menjadi bubur merah tak bernyawa oleh tangan kosongmu sendiri, pria kurus itu akan tersenyum. Dia akan mengambil pelindung dada ksatria yang berlumuran darah dan menyerahkannya kepada kau, lalu dengan isyarat wajah yang hangat dan ramah, dia akan meninggalkanmu

Pergilah melalui pintu di mana kau datang dan kembalilah ke rumah sakit atau institusi mental yang tadi kau datangi. Setelah kau berhasil kembali, carilah kamar mandi atau sumber air terdekat dan bersihkan badanmu dari darah sang ksatria yang masih menempel padamu.

Pelindung dada (atau chestplate) tersebut adalah Object 119 dari 538.

Sekarang setelah kau tahu harga dari kepengecutan, satu-satunya pilihan yang kau miliki adalah menjadi seorang pejuang*. Bersyukurlah the Holder Of Cowardice menganggapmu sebagai sekutu.

Baca The Holders Series Lainnya

Catatan Admin : soo, kata “seorang pejuang” yang admin tandai diatas sebenarnya tertranslate dari inggris ke indonesia sebagai “seorang tentara”.

Meskipun begitu, kata aslinya dalam bahasa inggris adalah to soldier on. Soldier on, sebenarnya adalah sebuah kiasan yang memiliki makna : terus berjuang meskipun itu sulit.

Jadi, bukan secara harfiah harus menjadi pejuang atau tentara, tapi in a way maksudnya adalah harus tetap tabah dan tetap berjuang (dalam kehidupan apapun yang harus kau, sang Seeker, hadapi pasca mendapatkan obyek dari The Holder Of Cowardice)

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

3 Responses to "The Holders Series Chapter 119 : The Holder Of Cowardice"

  1. Pedang the holder of peace
    Perisai the holder of solitude
    Gauntlet the holder of honor
    Armor the holder of cowardice

    Ada lagi objek yang bisa membuat anda jadi ksatria ??

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yeaaah.. The Holders series selalu gitu. Kadang kadang obyek holder yang udah lalu diungkit lagi dan disebutkan mampu digunakan untuk mencari obyek lain..
      Admin gak bakal terkejot kalo nanti bakal ada set ksatria yang lain di chapter2 mendatang

      Delete