v The Holders Series Chapter 121 : The Holder Of Midnight | UNSOLVED INDONESIA

The Holders Series Chapter 121 : The Holder Of Midnight

From theholders.org

Translated By Admin

Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke rumah sakit jiwa atau rumah rehab mana pun yang bisa kau kunjungi. Ketika kau mencapai meja depan, mintalah dengan sangat sopan untuk mengunjungi seseorang yang menyebut dirinya "Pemegang Tengah Malam" [The Holder Of Midnight]

Pegawai itu akan memberikan anggukan yang kalem, sebelum meminta agar kau mengikutinya.

Dia akan membawamu menyusuri lorong panjang dan akhirnya memberi isyarat bagimu untuk memasuki sebuah pintu. Jangan memasuki pintu ini, karena di balik pintu tersebut akan terdapat perjalanan palsu dimana kau harus memberi sesuatu alih-alih menerima Obyek yang kau cari

Sebaliknya, masuki pintu di sisi berlawanan dari tempat tersebut.

Di tempat lain itu, kau akan menemukan lorong yang berbeda. Di pintu yang (harus) kau masuki, akan terdapat seorang pria yang hampir identik dengan Pegawai yang membawamu ke tempat ini, kecuali yang ini adalah versi "miror", dengan semua fitur akan terlihat terbalik (jika pegawai tadi memiliki poni rambut ke kanan, maka orang ini akan memiliki poni ke kiri)

Mintalah kepada orang tersebut sekali lagi, bahwa kau ingin bertemu dengan "Sang Pemegang Tengah Malam" [The Holder Of Midnight]

Sekali lagi, sang pegawai (miror) tersebut akan mengangguk kalem, sebelum memintamu untuk mengikutinya.

Dalam perjalanamu bersamanya, jangan sekalipun kau bertanya ataupun bersuara melalui mulutmu. Pura-puralah tidak tau apabila kau melihat kejanggalan-kejanggalan yang ada di sepanjang jalan karena seluruh lorong, pintu ataupun belokan, akan sepenuhnya menjadi kebalikan dari jalan yang kau lewati tadi.

Pegawai itu, akan membawamu kembali ke meja depan dan memberi isyarat agar kau keluar dari pintu depan. Lakukan ini, dan kau akan menemukan dirimu berada di ruangan yang sangat luas. Tidak mungkin untuk menentukan bentuk atau ukuran ruangan, karena ruangan itu akan dipenuhi dengan cahaya terang yang membakar mata. Pencahayaan tanpa sumber dan sinar yang terlalu terang, mungkin akan sulit disesuaikan oleh matamu.

Kesunyian akan menemanimu ketika kau melangkah masuk. Satu hal yang dapat secara pasti kau rasakan, adalah tempat tersebut memiliki lantai yang terasa seperti pasir pantai.

Mulailah berjalan ke segala arah ke dalam ruangan. Suasana akan benar-benar sunyi, tetapi jika suatu saat kau mendengar suara peluit yang nyaring (hampir seperti suara teko yang mendidih) di kejauhan, maka segeralah berhenti dan berteriaklah dengan sekuat tenaga "Jangan Ganggu! aku tau apa yang harus aku lakukan!"

Tunggulah sampai suara berhenti dan lanjutkan perjalanan tanpa arahmu. Setidaknya, berharaplah bahwa suara itu akan berhenti dan tidak semakin dekat. Apa yang dibawa suara itu, adalah kengerian yang tidak bisa kau bayangkan.

Jika siulan berhenti, maka kau harus melanjutkan perjalanan seperti semula. Akhirnya, tidak peduli arah mana kau berjalan, kau akan menemukan area kecil di ruangan yang luas di mana cahaya, entah bagaimana, tidak begitu menyilaukan. Duduklah dalam posisi meditasi dengan bersila di tengah-tengah area ini. Jika kau cukup tenang dan khusyuk, kau akan dihampiri oleh seorang pria kurus yang hanya mengenakan cawat. Dia tidak akan memiliki sehelai rambut pun di seluruh tubuhnya. Kepalanya, bagaimanapun, akan terlihat benar-benar tidak biasa. Dia tidak memiliki hidung atau telinga, dan mulutnya tidak memiliki bibir, sehingga hanya sebuah celah di wajahnya yang tenang. Matanya memiliki pupil yang aneh, persis seperti mata kambing. Pria ini akan memiliki lengan terjulur ke depan dan telapaknya tergenggam bersama seolah-olah menyembunyikan benda kecil di antara mereka.

Dia akan menatapmu tanpa ekspresi sampai kau mengajukan satu pertanyaan: "Apa yang ada di lubuk hati mereka?"

Pria bermata kambing itu akan memberikan seringaian penuh pengertian namun ramah, lalu membuka telapak tangannya. Kegelapan akan mengalir keluar dari telapak itu. Kegelapan yang terlepas itu, akan menggumpal seperti kabut sebelum dengan sangat perlahan mulai mengisi ruangan.

Sangat penting bahwa selama waktu ini kau harus tetap menatap tajam ke mata aneh pria itu, karena jika tidak, kau akan teralikhan di dalam kegelapan ini selamanya—Sedetik saja kau menoleh, maka apabila kau menoleh lagi ke pria itu, pria itu akan hilang dan kau akan terjebak di kegelapan ini tanpa jalan pulang.

Saat kegelapan menggantikan cahaya sepenuhnya, dan ruangan itu berubah sedemikian rupa, wujud asli pria bermata kambing itu juga akan terungkap.

Pria itu adalah gambaran mimpi buruk, dimana kau akan melihat lebih banyak tulang daripada daging di tubuhnya. Wajahnya tidak lagi menunjukan ekspresi damai melainkan, kebencian yang gelap dan kejam.

kau mungkin juga akan melihat dari periferalmu, di kejauhan, dinding-dinding besar ruangan ini; akan terlihat kolase wajah-wajah sedih yang menempel di tembok. Ini adalah jiwa dari setiap seeker yang pernah gagal dalam ujian Holder mana pun.

Wajah sang Pria dan obyek-obyek di ruangan itu, mungkin akan membingungkan perhatianmu ketika secara tiba-tiba, kau juga akan mendengar suara kobaran yang keras. Itu akan seperti suara api yang mengamuk, yang secara berisik membanjiri telingamu.

Yang harus kau lakukan di titik ini, adalah tatap terus mata pria tersebut. Jangan Terlaihkan dengan apapun dan jangan sekalipun memperlihatkan ketakutan.

Setelah apa yang tampak seperti selamanya, bayangan dan serangan ke indera pendengaranmu akan berhenti tiba-tiba, dan ruangan akan kembali ke keadaannya yang dipenuhi cahaya. Pria itu, sekali lagi kembali berwajah tenang dan tubuhnya yang aneh akan kembali seperti semula.

Lengan pria bermata kambing itu, kemudian akan menjulur kepadamu sekali lagi. kali ini, akan menawarimu sebuah kantong kecil untuk kau bawa.

Terimalah pemberiannya dengan lembut dan membungkuk hormat lah sebelum berbalik pergi. Kau bisa pulang dengan mengikuti jalan tempatmu datang.

Benda yang menyerupai agar-agar di dalam kantung  itu adalah Object 121 dari 538.

"Benda yang menyerupai agar-agar" Setidaknya, itulah hal yang kau rasakan apabila kau mencoba memegang isi kantung dari luar.

Jangan pernah buka kantung itu, apapun yang terjadi. Rasa penasaranmu tidak sebanding dengan akibat yang akan kau terima apabila kau mengetahui apa isinya.

Baca The Holders Series Lainnya

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "The Holders Series Chapter 121 : The Holder Of Midnight"

Post a Comment