v The Holders Series Chapter 123 : The Holder Of Obsession | UNSOLVED INDONESIA

The Holders Series Chapter 123 : The Holder Of Obsession

From theholders.org

Translated By Admin

Di negara mana pun di kota mana pun, pergilah ke pantai mana pun yang bisa kau kunjungi. Carilah disepajang pasir, ataupun tebing curam yang terlihat sepi oleh para turis, seorang yang tampak kesepian dan sedang menatap ke laut.

Duduklah di sebelahnya tanpa menimbulkan keributan. Jika suatu saat dia melihatmu sebelum kau bisa duduk di sebelahnya, pergilah dan jangan pernah melihat ke belakang. Jika dia terus menatapmu ke kejauhan bahan setelah kau menjauh, maka pencarian itu barusaja menjadi malam petaka untukmu bahkan sebelum kau berhasil memulainya.

Disisi lain, apabila kau berhasil duduk disebelahnya tanpa membuatnya menoleh padamu, maka luangkanlah waktu ini untuk melihat pemandangan dan mengumpulkan ketenangan sebanyak yang kau bisa.

Setelah lama duduk disampingmu tanpa berisyarat ataupun bersuara, orang tersebut kemudian akan berdiri dengan tiba-tiba dan mulai berjalan. Tugasmu, adalah mengikutinya dari belakang. Jangan berjalan disampingnya seolah kau tau kemana kalian akan pergi. Ikutilah dari belakang, dengan jarak yang aman dan jangan terlalu jauh agar kau tidak ketinggalan.

Itu adalah perjalanan yang lama. Berjam-jam, berhari-hari bahkan mungkin berminggu-minggu. Orang yang ada di depanmu, jelas tidak memiliki rasa capek dan keinginan untuk istirahat barang sebentar. Perjalanan secara konstan tersebut, adalah ujian pertamamu dan merupakan kewajibanmu agar kau tidak tertinggal.

Setelah melewati jalan raya, lembah, bukit, tebing curam dan bantaran sungai, kalian akan mencapai monumen susunan batu yang berada di bawah tebing bergerigi. Di antara batu-batu itu, akan ada pintu tua yang sudah lapuk oleh air laut. Kayunya akan terlihat membusuk dengan beberapa rumput laut yang tergantung di celah-celah kayu.

Sang pemandumu akan berhenti dan duduk disekitar area itu. Dia tidak akan pernah sekalipun menatapmu namun, tugasmu berikutnya adalah memasuki pintu lapuk tersebut seorang diri.

Lewati pintu itu dengan tenang dan kau akan menemukan dirimu berada di lorong yang seolah tak berujung. Banyak pintu akan berjajar di lorong dengan jendela kecil terpampang disetiap pintu untuk mengintip ke balik pintu-pintu tersebut. Jika Kau menghargai kewarasanmu, kau sebaiknya tidak melihat di salah satu jendela ini.

Suara-suara yang datang dari pintu-pintu tersebut, akan mengisyaratkan bahwa para penghuni ruangan ini sedang sibuk melakukan sesuatu yang entah apa. Bukanlah urusanmu untuk mengetahui kegiatan para penghuni pintu-pintu tersebut.

Susuri lorong panjang tersebut sampai kau menemukan pintu nomor 123. Masuki ruangan itu dan Kau akan menemukan ruangan yang sangat putih, sangat sunyi, dan sangat bersih.

Di tengah ruangan, akan ada sosok tak berwajah, yang berlutut dengan tenang di atas sebuah karpet anyam kecil. Ketika kau mencoba mendekatinya, seiring langkah kakimu, kau akan menyadari bahwa ruangan akan semakin redup secara perlahan. Bersamaan dengan hal tersebut, Kau akan mulai mendengar jeritan kesakitan yang jauh lebih mengerikan dan menjengkelkan daripada jeritan mana pun yang pernah Kau dengar sebelumnya.

Berjalan semakin dekat, maka jeritan tersebut akan berubah menjadi suara daging robek, tulang patah, dan cipratan darah yang tersebar ke segala arah. Cobalah abaikan suara-suara ini dan teruslah berjalan kedepan (bahkan apabila ruangan itu sudah menjadi gelap sepenuhnya). Kau akan tau dengan sendirinya apabila kau sudah berada satu inci di depan makhluk tersebut.

Kengerian mungkin akan menjadi sangat intens dan tak terkontrol ketika kau berada sangat dekat dengannya. Tidak jarang, kegilaan mungkin akan menghampirimu dengan sangat cepat apabila kau tidak bisa menahan diri.

Satu-satunya hal yang bisa kau lakukan, adalah berteriak dengan keras di hadapannya, dan berharap suaramu dapat mengungguli suara daging dan tulang yang hancur di depanmu. Tanyakanlah satu pertanyaan dengan nada tinggi “Bagaimana kau mendapat obsesi pertamamu?”

Pertanyaan tersebut, akan membuat suara-suara yang dikeluarkan makhluk itu menjadi sepenuhnya berhenti. Di kegelapan, kau akan mulai bisa melihat sepasang mata merah darah akan bersinar dan menatap kembali padamu.

Dia kemudian akan menceritakan kisahnya yang mengerikan tentang bagaimana dia mendapatkan hasrat obsesinya yang pertama, lalu yang kedua, lalu yang ketiga. Dia akan menceritakan bagaimana dengan setiap keputusan yang dia ambil, kegilaan menjadi tak terkontrol.

Dia mengaku bahwa ‘itu’ akan datang begitu saja. Dorongan dari kekuatan yang tak terlihat, secara terus-menerus menanamkan ide-ide didalam pikirannya. Segala macam keinginan, potensi dan apa yang bisa dia lakukan, akan memotivasinya menjadi sosok yang baru tanpa bisa dibujuk oleh siapapun. Sosok yang mengerikan**

Setelah Selesai bercerita, sorot mata merah itu kemudian akan memudar, dan ruangan itu akan kembali menjadi gelap gulita.

Dalam kegelapan itu, Kau mungkin akan merasakan  dua buah benda tengah disodorkan secara paksa ke tanganmu. Terimalah kedua benda itu dengan kedua tanganmu. Sang holder, kemudian akan memintamu untuk memilih salah satu diantaranya.

Disinilah ujian terakhir sang Holder harus kau lakukan. Kedua benda tersebut akan terlihat sama namun, benda di tangan kirimu akan memancarkan dominasi tak terbayangkan. Seakan, kau harus memiliki benda ini apapun yang terjadi.

Disisi lain, benda di tangan kananmu akan membuat tanganmu bergetar dan somehow kau akan merasa jijik dan hanya ingin segera membuangnya begitu saja. Satu hal yang pasti bahwa, sang Holder mengingatkan bahwa kau hanya boleh keluar dari ruangan tersebut membawa satu benda saja.

Memilih benda di tangan kiri, maka sang holder akan tersenyum dan memandumu keluar dari ruangan. Kau mungkin akan sangat terobsesi dengan benda tersebut bahkan tidak akan mempedulikan kejadian selanjutnya ketika sang Holder akan membawamu ke satu dari ribuan pintu yang ada di lorong, dan menguncimu selamanya di sana.

Well, kau mungkin tidak akan pernah tau bahwa, di dalam deretan pintu yang kau lewati menuju kesini, adalah para seeker yang gagal dan kini terjebak dalam keabadian untuk mengagumi benda jelek dan tanpa makna yang mereka pilih ketika mereka ditawari oleh sang Holder.

Tentu Obyek yang benar adalah benda yang berada di tangan kananmu. Tidak peduli seberapa enggan-nya kau menolaknya, atau seberapa jijiknya kau dengan benda tersebut, satu-satunya cara agar kau bisa keluar dari tempat itu adalah memilih benda itu dan membawanya pulang bersamamu.

Itu adalah Obyek 123 dari 538.

Memiliki benda tersebut membuatmu terbebas dari segala macam obsesi berlebihan dalam hidupmu. Namun, kau harus fokus dan tenang dalam memilikinya. Hasrat jijik dan muak terhadap benda tersebut akan terus ada di dalam dirimu dan mungkin, disuatu hari dikala kau tidak berpikir jernih, kau mungkin akan secara sukarela memberikan obyek tersebut kepada Seeker lain jika kau tidak berhati-hati.

Hasrat Jijik dan muak tidak akan mempengaruhi orang lain yang memiliki benda tersebut setelahmu, karena mereka bukanlah orang yang mendapatkannya dari sang Holder.

**Catatan Admin : admin tidak yakin tapi mungkin, apa yang Holder ini ceritakan, adalah tentang obsesi terhadap para obyek. Obyek yang terlalu kuat, mungkin akan membangkitkan kecenderungan untuk melakukan sesuatu yang diluar nalar. Seeker yang memiliki kekuatan terlalu besar, mungkin akan merasa bahwa dirinya berada diatas segalanya.

Baca The Holders Series Lainnya

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "The Holders Series Chapter 123 : The Holder Of Obsession"

Post a Comment