v The Holders Series Chapter 125 : The Holder Of Forgiveness | UNSOLVED INDONESIA

The Holders Series Chapter 125 : The Holder Of Forgiveness

From theholders.org

Translated By Admin

Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke rumah sakit jiwa atau rumah rehab mana pun yang bisa kau kunjungi. Ketika kau mencapai meja depan, mintalah untuk mengunjungi seseorang yang menyebut dirinya "Pemegang Pengampunan." [The Holder Of Forgiveness]

Mendengar hal tersebut, Pegawai yang menyambutmu akan menampar wajahmu dan menghinamu. Kala itu terjadi, janganlah kau kehilangan kesabaran. Alih-alih, tanyakan lagi dengan tenang pertanyaan yang sama.

Tanyakanlah beberapa kali sampai pegawai itu menyerah. Jika dia sudah mengalah, tanpa menyembunyikan ketidak sukaannya, dia akan memberi tahumu nomor sebuah kamar inap.

Lihatlah direktori institusi untuk menemukan ruangan yang dimaksud. Perjalananmu untuk menemukan kamar itu, akan membawamu ke lorong-lorong yang berbelok dengan belokan yang tidak masuk akal dimana kau terkadang harus menaiki tangga, masuk ke dalam palka, bahkan berjalan di terowongan panjang yang akan mirip seperti gorong-gorong. Disetiap sudut, kau akan menemukan denah lokasi yang akan terus menuntunmu ke tempat-tempat berbeda.

Meskipun begitu, janganlah kau meragukan sekalipun niatmu untuk mencari obyek. Terus ikutilah denah dan cepat atau lambat, kau pasti akan bisa menemukan ruangan yang dimaksud.

Jika kau sudah menemukan ruangan bernomor yang diberikan sang pegawai padamu, kau akan menemukan sebuah pintu yang mengarahkanmu ke dalam sebuah tempat yang luas dan berisik.

Tempat tersebut, akan mirip seperti festival atau pasar malam yang dipenuhi berbagai musik dan kios-kios yang berjejer. Disana, juga akan terdapat stand permainan dan wahana yang tersebar.

Namun kau harus hati-hati, karena apabila pintu yang kau masuki tidak mengarah ke tempat yang dimaksud dan malah mengarah ke hal berbeda, itu artinya kau sudah disesatkan oleh pikiranmu sendiri dan kau "hanya berasumsi" memasuki pintu yang benar, padahal nyatanya itu adalah ruangan yang salah.

Jika itu terjadi, maka apapun yang menimpamu di ruangan-ruangan lain itu, akan sepenuhnya menjadi tanggung jawabmu dan sepenuhnya terserah padamu untuk memilih kematian seperti apa.

Itulah kenapa, menemukan pintu yang mengarah ke karnaval tersebut, akan menjadi satu satunya jalan yang benar untuk menemukan obyek.

Suasana langit yang selalu malam, tidak peduli kau masuk jam berapa, serta semua lampu di karnaval yang menyala dan musik yang diputar, akan sangat kontras dengan kondisi kosong tanpa adanya tanda kehidupan sejauh mata memandang.

Suasana meriah itu akan terasa berat dikarenakan hampir seluruh wahana tidak ada yang bergerak. Sebagian besar, hanya akan mengeluarkan suara musik tanpa ada gerakan sedikitpun.

Sebuah wahana, bagaimanapun, akan menjadi satu-satunya obyek yang memiliki daya tarik. Itu adalah komedi putar yang akan terus berputar tanpa menghiraukan apapun di sekitarnya

Naikilah wahana tersebut dan nikmatilah momen menyenangkan yang menyertaimu setelahnya. Jika kau sudah naik, maka janganlah turun meskipun kau bosan karena, disuatu saat ketika kau tengah menaikinya, komedi putar itu akan berhenti untuk menaikkan dua penumpang lain.

Dua penumpang tersebut, merupakan sepasang orang dewasa yang berpakaian seperti anak-anak. Satu pria dan satu wanita itu, akan terlihat berbintik-bintik dan tidak memiliki warna (hanya hitam putih), seakan mereka adalah manifestasi dari adegan film lama ataupun pantulan proyektor tua.

Kala mereka naik, mereka masing-masing akan menunggangi salah satu kuda, tetapi tidak tepat di samping satu sama lain (akan ada kuda kosong di antara mereka)

Duduklah di atas kuda yang kosong saat pria dan wanita itu tertawa dengan cara yang horor dan tidak menyenangkan. Jangan menyentuh salah satu dari keduanya, atau melakukan kontak fisik apa pun, jika kau tidak mau mengacaukan momen (mengerikan) tersebut.

Keberadaan mu mungkin akan sepenuhnya diabaikan seolah kau tidak ada disana. Meskipun begitu, penting bagimu untuk menanyakan satu pertanyaan : "Siapa yang harus diampuni ketika saatnya tiba: mereka atau kami?"

Pertanyaan tersebut, akan membuat komedi putar tersebut tiba-tiba dihentikan. Kedua orang yang ada di sisi kiri dan kananmu, akan sepenuhnya mematung seolah mereka dari awal memang bukanlah sosok bernyawa maupun berakal.

Di kebingungan, kau akan ditatap dari kejauhan oleh seorang pegawai karnaval yang berada di depan tuas kontrol komedi putar.

Sosok itu, merupakan sosok pria tua compang-camping yang basah kuyup. Rambut panjang ubanan dengan sorot mata yang lelah, akan menyambutmu seiring kau di isyaratkan untuk tetap duduk di tempatmu tanpa beranjak.

Kalian mungkin akan saling tatap selama beberapa menit. Dia sedang menilaimu dan mempertimbangkan apakah kau orang yang tepat.

Jika dia memutuskan untuk meninggalkanmu dan pergi begitu saja, maka takdirmu sudah ditetapkan. Kedua orang tanpa warna yang dari tadi mengabaikanmu, akan menoleh kepadamu dan menatapmu dengan senyuman yang mengerikan. Kedua raut wajah abu-abu mereka, akan menjadi hal terakhir yang kau lihat sebelum kau akan diserang dan dibunuh.

Disisi lain, apabila kau dinyatakan layak, maka pria tua itu akan mengangguk hormat kepadamu sebelum dia kembali menyalakan komedi putar untuk kalian bertiga.

Komedi putar akan dimulai lagi, tetapi kali ini akan berputar dengan kecepatan yang sangat tinggi. Bertahanlah. Pria dan wanita yang berpakaian seperti anak-anak akan tertawa senang karena semuanya menjadi lebih meriah. Kecepatan itu akan semakin tinggi dan tinggi, sampai mencapai titik dimana seluruh tempat itu hanya akan menjadi kombinasi cahaya tanpa bentuk di penglihatanmu. Berpegangan lah dengan erat dan jangan sampai kau terlontar dari kudamu. Kau harusnya paham apabila kau terhempas dari obyek berkecepatan tinggi, maka benturan yang terjadi akan membuat tubuhmu hancur berkeping-keping.

Tahanlah posisimu bahkan ketika kecepatan yang tidak masuk akal itu akan membuat seluruh dunia yang kau tempati tersebut nampak porak-poranda. semuanya, akan berakhir ketika pandanganmu berubah hitam dan seluruh perasaan mual dan sakit, akan tidak ada lagi.

Ketika kau bangun, kau akan menemukan dirimu berada di depan rumah sakit jiwa yang tadi kau masuki. Di dalam pikiranmu, akan tertanam rangkaian ingatan milik sang pria tua yang kau lihat dalam perjalananmu kali ini.

Kau akan tau setiap detail dari kehidupannya, setiap kebahagiaan, setiap kesedihan dan tentang bagaimana kedua lelaki dan perempuan tanpa warna yang kau temui, merupakan anak dari pria tua tersebut.

Masukilah kembali rumah sakit jiwa tersebut dan carilah bagian administrasi untuk mengambil sesuatu. Sebutkan lah nama sang pria tua kepada admin dan katakanlah kau hendak meminta barang peninggalannya yang kini sudah dia titipkan kepadamu.

Dari kotak lost and found (atau barang hilang) yang disodorkan admin kepadamu, akan terdapat tiket pasar malam lusuh yang warnanya sudah pudar di beberapa titik.

Tiket pasar malam itu adalah Object 125 dari 538.

Tiket tersebut dapat digunakan untuk masuk ke sebuah tempat, di dalam waktu yang sudah ditakdirkan.

Bersamaan dengan tiket itu, kau kini juga membawa seluruh pengetahuan, gagasan dan ingatan milik sang Holder. Sayangnya, hal tersebut juga termasuk, ingatan buruk, kegilaan, depresi dan hasrat ingin bunuh diri yang sangat kuat.

Tugasmu, adalah melawan hasrat tersebut sekuat yang kau bisa, sampai akhir hayatmu, atau setidaknya sampai datangnya waktu dimana tiket tersebut dapat digunakan.

Entah kebaikan atau keburukan yang akan kau dapat dari tiket itu, semua akan terungkap ketika waktunya tiba.

Baca The Holders Series Lainnya

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "The Holders Series Chapter 125 : The Holder Of Forgiveness"

Post a Comment