v The Holders Series Chapter 144 : The Holder Of The Cost | UNSOLVED INDONESIA

The Holders Series Chapter 144 : The Holder Of The Cost

From theholders.org

Translated By Admin

Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke rumah sakit jiwa atau rumah rehab mana pun yang bisa kau kunjungi. Mintalah di meja depan untuk menemui seseorang yang menyebut dirinya “Pemegang Biaya” [The Holder Of The Cost].

Mendengar Permintanmu, resepsionis yang menyambutmu akan menghela nafas dalam. Helaan yang panjang itu akan terdengar putus asa seakan ini bukanlah pertamakalinya dia menyambut orang sepertimu.

Dengan gestur lunglai, dia kemudian akan terlihat keluar dari belakang counter, dan berjalan dengan malas ke bagian bangunan yang lebih dalam. Meskipun dia tidak mengucap sepatah katapun padamu, tugasmu adalah mengikutinya dari belakang.

Sang pegawai akan banyak sekali berbelok dan membawamu ke banyak lorong bercabang. Lupakanlah pemahamanmu tentang ruang karena lorong-lorong yang akan kalian lewati, cabangnya akan tidak sedikit dan akan terkesan seolah lebih besar dari bentuk bangunan yang tadi kau lihat dari luar.

Setelah melewati labirin lorong yang panjang, pegawai itu akan membukakan sebuah pintu yang nampak akan sangat random bagimu. Pintu tersebut, tidak akan memiliki ciri khusus dan akan sangat mustahil dibedakan dengan pintu-pintu yang beberapa kali kau lihat dalam perjalananmu kesini.

Dibalik pintu tersebut, adalah sebuah tangga menurun yang terlihat sangat reyot dan rapuh. Tangga tersebut, akan terbuat dari kayu. Dinding disekitar tangga tersebut pun, akan terlihat seperti terowongan tanah yang lembab dan sudah dikuasai oleh vegetasi liar. Hal itu, membuat tempat tersebut terlihat seperti gua yang sudah tidak dilewati selama bertahun-tahun.

Turunlah dengan hati-hati ketika memijak tangga yang rapuh tersebut. Setelah beberapa meter menjauh dari pintu, sang pegawai yang mengantarmu akan terlihat menutup pintu dibelakangmu dan pergi begitu saja. Karena kembali sudah tidak bisa, satu-satunya jalan bagimu adalah melanjutkan perjalanan.

Jauhkan tanganmu dari dinding, dan berjalanlah ke bawah. Seiring langkahmu, kau akan merasakan kakimu akan semakin berat dan kau mulai kesulitan menahan beban tubuhmu sendiri. Itu adalah perasaan aneh seakan tekanan gravitasi berubah ketika kau melangkah semakin dalam.

Ketika kau sudah berada di dasar tangga, tekanan ini akan tidak terbendung dan kau mungkin akan tersungkur ke tanah dengan merasakan beban gravitasi yang memaksamu agar tidak berdiri.

Sayang, tidak akan ada cara lain mengatasi hal ini selain dengan memantapkan niat dan memaksakan seluruh tulang dan ototmu untuk membuat tubuhmu kembali tegap. Tekanan yang berat ini, akan terus menempel padamu sampai kau menyelesaikan perjalananmu kali ini.

Dibawah tangga, bagaimanapun, kau akan mendapati dirimu berada di sebuah ruang yang berbentuk bulat dengan kubah yang menghiasi langit-langitnya. Dinding dan lantai tempat ini, juga akan terbuat dari tanah.

Di tengah ruangan, akan terdapat seorang lelaki kuno yang duduk di kursi bulu merah yang mewah. Di depannya, juga akan terdapat meja besi tempa. Lelaki itu akan mencengkram sebuah pisau dapur stainless stell polos dan nampak sedang memejamkan mata tertidur.

Jika kau ingin tau, pisau stainless tersebut adalah obyek yang dia jaga. Mengambil obyek itu darinya sekarang, mungkin akan semudah merebut permen dari anak kecil. Meskipun dia akan tersadar ketika kau melakukannya pun, dia akan terlalu lemah untuk memberikan perlawanan karena dia hanyalah pria tua.

Merebut pisau tersebut secara paksa dari sang pria tua, adalah satu-satunya cara untuk mendapat obyek yang dia jaga. Walau, kau juga sebenarnya bisa mendapatkan informasi penting dari pak tua tersebut apabila kau bersedia mengorbankan perjalananmu kali ini.

Jika kau hanya datang untuk obyek saja, maka pergilah setelah mendapatkannya.

Namun, apabila kau cukup rela untuk tidak memiliki obyek tersebut demi sebuah informasi, maka alih-alih merebut pisau ketika dia tidur, bangunkanlah sang pria tua dan tanyakanlah satu pertanyaan : “Seberapa besar harga yang harus diberikan agar dapat menghentikan mereka?”

Mendengar pertanyaanmu, dia kemudian akan memberitahumu apa yang akan kau hadapi untuk menghentikan penyatuan obyek. Dia akan menekankan bahwa harga yang harus dibayar akan sangat tinggi, sangat mengerikan dan sangat tidak masuk akal sehingga semisal kau merenungkannya, kau bisa saja akan kehilangan akal sehat.

Meskipun begitu, dia akan memberitahumu tentang sebuah momen di masa depan. Momen yang akan sangat krusial untuk memutarbalikkan jalannya takdir. Dia akan menjelaskan bahwa dalam momen itu, kau tidak memerlukan obyek apapun dan kau masih tetap mampu untuk menang.

Kau akan tau, ketika momen itu datang.

Setelah mendengarkan ceritanya, kau boleh pergi. Kau sudah memilih untuk merelakan kepemilikanmu atas pisau yang dia jaga hanya untuk mendengarkan ocehannya. Jika kau mencoba merebut pisau tersebut sekarang, maka sang pria tua akan melakukan perlawanan mengerikan yang mustahil dapat kau hadapi.

Pisau itu adalah Object 144 dari 538.

Pisau itu akan memotong apapun, tapi setiap kali digunakan, kau juga akan merasakan sayatannya di tubuhmu.

Baca The Holders Series Lainnya

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

2 Responses to "The Holders Series Chapter 144 : The Holder Of The Cost"

  1. Ambil dulu pisaunya, sembunyikan lalu bangunkan si kakek tua.

    ReplyDelete
  2. saranku, kau lebih baik mendengarkan ocehan orang tua indian itu ketimbang memilih pisau stainless yang tidak berguna tersebut.

    ayolah siapa orang bodoh yang sangat gila, yang lebih memilih pisau stainless ketimbang informasi yang sangat berguna..

    sebenarnya obyek itu cuman pisau biasa yang kekuatan nya hadil tempaan orang tua indian tsb, odsng masokis mana yang senang tangan nya tersayat sayat oleh konsekuensi pemakaian pisau sialan itu..

    saran ku hanya informasi itu yang akan berguna di hari penyatuan itu nanti tiba

    ReplyDelete