v The Holders Series Chapter 148 : The Holder Of History | UNSOLVED INDONESIA

The Holders Series Chapter 148 : The Holder Of History

From theholders.org

Translated By Admin

Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke museum mana pun yang bisa Kau kunjungi. Ketika kau sampai disana, carilah sang kurator ataupun pemandu manapun yang bisa kau temukan. Kepada mereka, katakanlah bahwa kau ingin mengunjungi sosok yang menyebut dirinya “Pemegang Sejarah” [The Holder Of History]

Ekspresi ketakutan akan muncul di wajah sang kurator ketika mendengar permintaanmu. Kemudian, tanpa mengucap sepatah katapun, dia akan melepas kacamatanya dan memberikannya kepadamu. Warna dari mata sang Kurator, akan kau lihat benar-benar putih tanpa pupil.

Kenakanlah kacamata yang dia berikan kepadamu. Kau akan menyadari kalau kacamata itu tidak memiliki lensa namun, akan mengungkap lebih banyak rahasia dibanding yang bisa kau lihat dengan mata telanjang.

Sang kurator kemudan akan memintamu mengikutinya. Dia akan membawamu ke sebuah pintu rahasia di balik peta besar yang ada di museum itu, lalu menyuruhmu memasuki sebuah pintu kayu pendek dan melepasmu untuk melakukan perjalananmu seorang diri.

Dibalik pintu tersebut, adalah sebuah lorong yang akan nampak biasa saja. Setidaknya, itulah yang akan kau lihat ketika kau mengenakan kacamata yang diberikan sang kurator padamu. Jangan lepaskan kacamata itu disepanjang pencarianmu kali ini karena benda itu, mungkin adalah satu-satunya hal yang akan memisahkanmu dari kegilaan dimensi dan ruang, yang epileptik dan mengerikan.

Susurilah lorong itu tanpa ragu. Pejalananmu mungkin akan membentang bermil-mil, pula memakan waktu berhari-hari. Meskipun begitu, Kau harus terus berjalan dan jangan pernah berhenti atau melihat kebelakang.

Akhirnya, ketika kau sudah semakin dekat dengan tujuanmu, kau akan mulai mendengar suara anak-anak, ratusan dari mereka, seolah-olah semua anak di bumi tengah mencoba berbicara padamu sekaligus.

Suara-suara itu, akan meneriakkan harapan, penyesalan, kesedihan, dan semuanya akan ber-resonansi disekitarmu. Sekali lagi, jangan menoleh ke belakang.

Perjalananmu, kemudian akan berakhir ketika kau mencapai ujung lorong yang buntu. Ketika kau mencapai jalan buntu tersebut, perlahanlah berbalik badan dan kau akan melihat lebih dari ratusan anak kecil yang telanjang dan tanpa pupil, kini sudah memenuhi lorong dan menatapmu dalam kesunyian.

Kau mungkin tidak tau namun, anak-anak itu adalah sosok yang semenjak awal perjalanan sudah mengikutimu dan kini sudah sepenuhnya memenuhi lorong dari ujung ke ujung. Mereka, adalah setiap anak yang pernah meninggal di dunia ini. Semenjak kematian mereka, karena suatu alasan mereka pada akhirnya mengisi lorong ini dan menunggu sesuatu yang entah apa.

Kepada mereka, kau boleh menanyakan satu pertanyaan “Kapan mereka akan bersatu?”

Mendengar pertanyaanmu, kerumunan itu akan terbelah dan seorang gadis muda, berbeda dari yang lain, akan berjalan mendekatimu. Dia akan mengenakan gaun biru pucat dan memiliki mata yang sepenuhnya hitam.

Kepadamu, dia akan memberi sebuah buku catatan. Buku itu akan berwarna biru, dengan bahasa yang tidak dapat dipahami di sampul depan. Terimalah buku itu dan kau akan mendapati dirimu kembali ke pintu depan museum dan memegangi buku tersebut sebagai hasil dari perjalananmu.

Buku catatan itu berisi informasi tentang segala sesuatu yang pernah terjadi dalam sejarah umat manusia. Segala detail akan tertera dan mungkin dapat membantumu dalam mencari informasi.

Notebook itu adalah Obyek 148 dari 538.

Sayang, kau tidak akan bisa membaca isinya. Atau setidaknya belum.

Baca The Holders Series Lainnya

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

1 Response to "The Holders Series Chapter 148 : The Holder Of History"

  1. hey tebak, jika kau punya mata pemberian dari The Holders of Mark, kau beruntung kawan.. kau akan bisa memahami seluruh isi buku sejarah terkutuk yang tidak pernah di ketahui umat manusia di realitas mu...

    ReplyDelete