v The Holders Series Chapter 189 : The Holder Of Justice | UNSOLVED INDONESIA

The Holders Series Chapter 189 : The Holder Of Justice

From theholders.org

Translated By Admin

Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke rumah sakit jiwa atau rumah rehabilitasi mana pun yang bisa kau kunjungi. Ketika kau mencapai meja depan, mintalah untuk mengunjungi seseorang yang menyebut dirinya "Pemegang Keadilan." [The Holder Of Justice]

Jika ekspresi menilai muncul di wajah resepsionis yang menerimamu, maka bergembiralah karena kau datang ke tempat yang tepat. Tanpa mengatakan apa-apa, sang resepsionis akan memberimu sekop berkebun kecil. Lalu, kau akan dibawa ke ruang bawah tanah institusi di mana pemandumu, akan menunjuk ke pintu jebakan di sudut gelap.

Masuki pintu jebakan dan gunakanlah tangga kayu lapuk yang ada disana untuk turun ke ruang bawah tanah. Begitu kaki kau menyentuh tanah di bawah, pintu jebakan akan menutup sendiri.

Kau akan muncul di sebuah ruangan tanah kecil yang remang-remang diterangi oleh lilin kecil di dinding jauh. Jangan sentuh lilin ini, namun jangan sampai padam; hanya itu yang mencegah ruangan ini jatuh ke dalam kegelapan pekat... dan penghuni ruangan ini hanya bisa tidur dengan lampu menyala.

Di dinding di seberang lilin, Kau akan melihat bingkai jendela tua yang menempel di dinding tanah. Dekati jendela tersebut. Jika Kau melihat bayanganmu di patulannya, Kau aman untuk membuka jendela dan memanjat untuk mencapai sisi seberang jendela tersebut.

Disisi lain, Jika Kau tidak melihat pantulan, kau harus tetap memanjat dan melewati jendela itu, namun lakukanlah dengan cepat dan tergesa-gesa, karena makhluk yang menyebut ruangan ini rumah, telah bergerak dan siap mematikan lampu dan memulai harinya. Makhluk itu lapar, dan jiwamu akan terlihat sangat menggoda.

Setelah melalui jendela, Kau akan menemukan dirimu berada di gua bawah tanah raksasa dengan tanaman berdaun kecil yang tumbuh berkelompok sejauh mata memandang. Tempat itu, diterangi oleh serangkaian anglo besar yang mencuat dari tanah. Kecuali jika Kau memiliki sifat masokis yang serius, hindari melihat ke atas dengan segala cara, karena di atas langit-langit tempat itu, tergantung ‘mayat-mayat’ yang mmenjijikan dan kerangka dari ribuan bayi yang tak terhitung jumlahnya. Tali pusar mereka digunakan sebagai jerat dan darah mereka yang menetes nampaknya adalah nutrisi pengganti air untuk tanaman-tanaman yang ada dibawahnya.

Dari kejauhan, kau akan melihat beberapa orang yang nampak kurus dan letih, sedang merawat tanaman di tempat ini. Jika mereka kemudian ada yang ambruk di tengah kebun, jangan repot-repot bergegas membantu, karena itu sudah terlambat. Lagi pula, mereka akan kembali, karena tidak ada yang bisa mati di sini.

Pahamilah bahwa ada sebuah “kehormatan” di tempat ini. Siapa pun Seeker yang menemui nasibnya di sini, maka akan menjadi milik sang Holder dan dipaksa untuk bekerja di kebunnya untuk selamanya. Bagi mereka yang lebih sial, mereka akan digantung di langit-langit untuk dijadikan sumber mineral bagi tanaman-tanaman di tempat ini. Yah, “mayat-mayat” yang tergantung di langit-langit, mungkin bukanlah mayat sama sekali, karena tidak ada yang bisa mati.

Bagimu, apapun yang kau lihat, yang bisa kau lakukan adalah tetap berjalan. Susurilah tempat tersebut dan ingatlah kembali bahwa kau disini untuk mencari sesuatu.

Sesekali di tempat itu, kau akan mendengar juga jeritan keras yang berasa dari sudut lain kebun. Jika itu terjadi, maka tutuplah telingamu. Ketahuilah bahwa akar-akar dari tanaman disana, mampu mengeluarkan suara memekik yang bisa membuatmu celaka apabila dicabut. Jika kau cukup dekat dengannya dan tidak sempat menutup telinga, maka suara itu mungkin akan menjadi akhir dari pencarianmu.

Tugasmu, adalah mencari satu tanaman yang akarnya tidak akan mengeluarkan suara ketika kau mencabutnya. Di detik ini, asumsikanlah bahwa segala cerita, segala legenda, ataupun segala informasi yang kau ketahui tentang “Akar Mandrake” adalah benar adanya.

Akar mandrake yang salah akan menjerit ketika kau mencabutnya. Sobeklah sebagian bajumu dan gumpal-lah untuk menyumbat telingamu, sebelum kau memilih satu dari ribuan tanaman yang ada disitu. Ingat! Akar yang benar adalah akar yang tidak menjerit.

Apabila kau salah mencabut, maka jeritan dari akar yang salah itu akan memecahkan gendang telingamu, dan menghancurkan otakmu sehingga kau tidak akan mampu untuk bangkit lagi. Hal yang terjadi kepadamu selanjutnya, adalah menjadi satu dengan manusia-manusia tanpa pikiran yang kau lihat bertebaran menjadi pemanen di tempat ini. Kau masih ingat “kehormatan” yang kujelaskan tadi kan?

Tentu selain jeritan yang harus kau hindari, aku juga harus mengingatkanmu dengan “hama” di perkebunan ini. Setiap jam-jam tertentu, seekor binatang besar akan keluar dari lubang-lubang yang ada di dinding jauh. Mereka akan masuk ke area perkebunan untuk memakan pemanen di ladang.

Dimakan oleh hama tersebut, mungkin adalah nasib yang paling buruk dari semua karena, seperti yang sudah kujelaskan tadi, tidak ada makhluk yang bisa mati di tempat ini dan jika kau termakan oleh mereka, kau mungkin akan mengalami rasa sakit dikunyah dan diproses dalam sistem pencernaan mereka secara menjijikan.

Tentu, sekarang semuanya terserah kemampuan dan keberuntunganmu untuk bertahan hidup. Jika, dengan keajaiban, Kau berhasil menemukan tanaman mandrake yang benar, dan tanpa dimangsa oleh hama yang berdatangan, maka kau sudah melewati satu ujian dengan sempurna.

Kau akan mampu menemukan lubang di tanah dari tempat mandrake yang benar tercabut. Galilah cukup lama lubang itu dan kau akan mengungkap lubang yang lebih besar, dengan tangga yang memanjang sekitar lima puluh kaki dan turun ke dalam gua yang lebih kecil.

Masukilah lubang itu dan kau akan mendapatkan dirimu berada di sebuah tempat yang diterangi dua lentera, yang kemudian mengarah ke tengah sebuah tempat. Itu adalah gua yang akan terdapat meja kayu kecil dengan dua kursi. Di salah satu kursi, duduk seorang pria tua beruban yang mengenakan jubah nyentrik.

Jangan duduk di kursi yang kosong, tidak peduli seberapa lelahnyanya dari pergelutan yang kau lakukan diatas. Jika kau memutuskan untuk tetap duduk, maka pria itu akan melompat ke seberang meja dengan kecepatan super dan merobek tenggorokanmu. Karena suatu alasan, kau akan bisa mati di lubang ini.

Pria itu akan melihat kehadiranmu dan menatapmu dengan cemberut; dia tidak suka diganggu, dan tidak akan lama-lama menoleransi kehadiranmu. Kau harus segera bertanya kepada pria itu satu, dan hanya satu pertanyaan saja: "Apa kesalahan mereka?"

Mendengar pertanyaanmu, sang pria akan terlihat sumringah dan kemudian menjelaskan. Manusia-manusia yang digantung serta mereka yang berkeliaran tanpa pikiran, sebenarnya termasuk ke dalam kelompok yang sama : yaitu Seeker-Seeker yang gagal. Namun, hal yang berbeda adalah tentang bayi-bayi yang digantung.

Di awal waktu, ketika pria ini memulai menanami kebunnya, dia sempat menggunakan air biasa untuk menyirami tanamannya. Disuatu ketika, ketika datang Seeker pertama ke kebunnya ini, sang pria kemudian membunuhnya di tempat dan membuat darahnya mengalir ke tanah dan tanaman yang ada.

Sang pria kemudian menyadari, bahwa tanah yang terciprat dengan darah, menjadi lebih subur, dan tanaman yang ada menjadi lebih baik dibanding yang lain. Semenjak saat itu, impian berkebun seorang petani berubah menjadi kegilaan. Dia menemukan fakta bahwa semakin muda darah yang dia siramkan, maka semakin baik pula kualitas “nutrisi” yang bisa diberikan.

Cerita-cerita darinya, akan sangat menjijikan dan brutal. Terlebih, sang pria akan bertingkah selayaknya sosok polos yang ‘sudah kelewatan’ karena tidak bisa mengendalikan hasratnya. Itu adalah akting. Sang pria tau apa yang dia lakukan dan dia tidak memiliki penyesalan sama sekali.

Yang harus kau lakukan, wahai Seeker, adalah membunuh pria itu saat itu juga. Gunakanlah benda-benda di sekitar situ untuk mengakhiri hidupnya dan menutup sekali untuk selamanya, operasi perkebunan haram miliknya ini.

Dia akan melawan namun kau harus menang apapun yang terjadi.

Jika kau berhasil membunuhnya, bawalah mayatnya kembali ke atas melalu tangga yang kau gunakan turun. Para pemanen yang melihat ‘tuannya’ sudah mati, akan menghentikan pekerjaan mereka dan melihat kau dengan mata kosong mereka. Setitik harapan diantara pikiran mereka yang sudah kosong, akan muncul seakan mereka belum ‘hilang’ sepenuhnya.

Hama-hama yang tadinya berkeliaran, akan menjauh darimu ketika kau membawa bangkai sang Holder. Mereka akan masuk ke lubang-lubang persembunyian mereka di sisi jauh tembok dan tidak akan pernah keluar lagi.

Sekarang, yang harus kau lakukan hanyalah satu. Carilah tanah kosong dan tanam kembali Mandrake ‘diam’ yang kau cabut tadi. Tumpahkanlah darah sang Holder ke tanaman tersebut dan daunnya akan berubah menjadi berwarna emas. Setelah warnanya berubah sempurna, kau boleh mencabutnya dan membawa pulang tanaman tersebut.

Akar mandrake itu adalah Object 189 dari 538.

Setelah diekstraksi, akarnya akan mulai menyanyikan melodi yang indah yang membuat hatimu damai dan jiwamu bahagia. Simpanlah tanaman itu ke dalam pot dan rawatlah sampai hari yang ditentukan tiba.

Seeker-Seeker yang terjebak di perkebunan milik The Holder Of Justice, akan mendapatkan kembali pikiran mereka. Tubuh mereka yang sakit dan hancur akan sembuh, dan mereka akan kembali seperti hari sebelum mereka mengalami nasib buruk di tempat ini.

Mereka akan mengikutimu keluar dari institusi dan akan berpisah jalan denganmu ketika mereka sudah melihat dunia luar. Kau telah membebaskan mereka dan mereka berjanji akan menjadi ‘sekutu’ mu ketika hari penggabungan datang.

Ratusan Seeker yang menerima ketidak adilan dari sang Holder, kini berhasil mendapat kehidupan mereka kembali. Beberapa diantara mereka akhirnya dapat kembali ke keluarga mereka. Banyak yang lain, mungkin harus menyesuaikan diri untuk mencoba hidup di masa kini, yang asing dari dunia yang mereka tau (karena mereka dari masa lalu).

Baca The Holders Series Lainnya

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

1 Response to "The Holders Series Chapter 189 : The Holder Of Justice"