v The Holders Series Chapter 213 : The Holder Of Grace | UNSOLVED INDONESIA

The Holders Series Chapter 213 : The Holder Of Grace

From theholders.org

Translated By Admin

Pergilah sejauh lima mil ke utara dari pedesaan manapun yang bisa kau temukan. Jika kau berada di tempat yang benar, kau akan menemukan rumah tua yang besar di atas bukit.

Ketuk pintunya dan kau akan dijawab oleh seorang pria tinggi berkulit gelap. Kepadanya, katakanlah bahwa kau datang untuk berbicara dengan “Pemegang Kasih Karunia” [The Holder Of Grace]

Mendengar permintaanmu, dia akan mencoba membujukmu untuk pergi. Janganlah mengalah dan bersikeraslah untuk memasuki rumah. Setelah sekian lama berdebat, dia pun yang pada akhirnya akan mengalah, dan mengarahkanmu ke sebuah pintu di ujung lorong panjang.

Dibalik pintu itu, adalah tangga batu yang mengarah ke kegelapan. Tangga itu akan menurun ke lorong yang jauh yang bisa kau lalui selama berhari-hari. Jika kau sudah terlanjur masuk, maka jangan berhenti hingga kau menemukan pintu kayu besar yang ada di ujungnya.

Ketuk pintu ini dan suara lembut akan memintamu untuk masuk. Jika suara itu berbicara kata lain maka larilah dan ulangilah perjalanan berhari-harimu, kali ini untuk naik kembali. Perjalanan akan lebih berat karena sekarang kau harus menanjak, namun hanya itulah satu-satunya caramu agar bisa selamat.

Disisi lain, apabila kau dipersilahkan masuk, kau akan menemukan dirimu di sebuah ruangan yang berisi meja panjang dari set mahoni dengan porselen halus dan kristal berharga. Dari langit-langit, akan tergantung lampu gantung dari emas dan permata.

Sayang, benda-benda itu tidak ada dalam keadaan yang baru. Semuanya terkelupas, retak, ternoda.

Di belakang meja, akan duduk wanita paling cantik yang pernah kau lihat. Dia akan mengenakan sisa-sisa gaun dari sutra dan berlian yang dulu megah, kini terlihat, compang-camping dan kusam.

Kepadanya, sapalah dengan sapaan “Nyonya” sebelum minta untuk bergabung dengannya. Ketika dia setuju, Kau harus sadar diri, dan pilihlah tempat dudukmu di meja panjang. Nasibmu, akan tergantung dari tempat duduk mana yang akan kau tempati.

Tidak ada yang tahu nasib mereka yang salah memilih, tetapi memilih dengan benar, maka makanan akan kemudian disajikan di meja oleh pelayan-pelayan yang datang dari pintu tertentu. Wajah mereka buram namun mereka sangat ahli dalam menyajikan makanan.

Jangan makan. Jangan minum. Bahkan jangan tergoda untuk menghirup aromanya. Ketahuilah bahwa ini bukan makanan makhluk fana dan kau tidak seharusnya memakan itu apabila kau masih ingin keluar dari tempat ini.

Saat bel jamuan makan dibunyikan, Sosok-sosok mengerikan akan terbentuk dan muncul di kursi-kursi lain. Sosok mereka akan sangat mengerikan dan mungkin akan membuatmu takut.

Ketika mereka mengobrol, kau akan memahami perkataan mereka, meskipun, mereka tidak berbicara dengan bahasa manusia manapun yang kau ketahui. Kala salah seorang memintamu untuk memperkenalkan diri, lakukanlah dengan sopan tanpa melanggar etika jamuan makan malam.

Kemudian, semua akan mulai makan. Jelas sekali bahwa sosok-sosok ini bukanlah barbarian karena mereka rupanya punya pemahaman dasar atas table manner. Mereka bahkan tidak akan menegurmu apabila melihatmu yang tidak memakan jamuan yang disediakan.

Setelah jamuan selesai, sosok-sosok ini akan kembali mengobrol. Kepada tuan rumah, tanyakanlah satu pertanyaan : “Nyonya, mengapa kau menjadi seorang Holder?”

Semua yang ada disana, akan terdiam dan menoleh kepadamu. Keadaan akan canggung namun sang tuan rumah pada akhirnya akan berdiri dan mendekatimu. Dia kemudian akan mendekatkan bibirnya pada telingamu, dan berbisik.

Itu adalah bisikan yang berisi sebuah cerita; sebuah cerita tentang malaikat dan iblis, dewa tua dan jiwa yang tidak sempurna, tentang kengerian yang tidak disebutkan namanya dan pengorbanan yang tidak terhitung jumlahnya.

Jika kau masih waras setelah mendengar ceritanya, dia akan tersenyum kepadamu. Kemudian, dengan satu suara pelan, dia akan membisikan namanya di telingamu. Setelah itu, dia akan memberitahu namamu kepada dirimu dan kau akan tak sadarkan diri.

Ketika Kau bangun, Kau akan tersadar di ranjang terakhir yang Kau tiduri, sembari mengenakan apa yang kau kenakan saat itu. Di tanganmu, akan tergenggam saputangan renda bernoda dengan nama sang Holder disulam di sudut.

Saputangan ini adalah Obyek nomor 213 dari 538.

Ketika penyatuan datang, Sang Holder akan menyedikan untukmu; makanan dan tempat untuk berlindung. Meskipun memakan makanan di tempatnya akan membuatmu tidak lagi menjadi manusia, namun ayalnya itu lebih baik dibanding berada di dekat penyatuan saat hari yang ditetukan tiba.

Baca The Holders Series Lainnya

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

1 Response to "The Holders Series Chapter 213 : The Holder Of Grace"

  1. yep, kusarankan kau belajar Tentang Tata Krama dalam perjamuan, atau bisa di sebut Tabble Manner,

    Dan Jika kau punya Obyek ini.

    The Holder of Trade

    kau salah satu yang beruntung. kau akan bisa berbicara bahasa mereka. walau sebenernya itu tidak berguna.

    tapi itu juga akan membantu mu memahami apa yang mereka bahas kala perjamuan sederhana Sang Holder tersebut.

    dan ketika Penyatuan telah tiba, kau akan tau tempat tempat mana yang akan jadi pelarian mu tersebut..

    Terserah
    Mr. D

    ReplyDelete