v The Holders Series Chapter 300 : The Holder Of Woe | UNSOLVED INDONESIA

The Holders Series Chapter 300 : The Holder Of Woe

From theholders.org

Translated By Admin

Di daerah Baltimore, Maryland, Amerika Serikat, pergilah ke gedung bernomor 203 di North Amity Street dan masuki gedung tersebut.

Apabila kau ingin melakukan pencarian, harus ada tur yang tengah berlangsung di bagian dalam gedung. Bergabunglah dengan grup tersebut dan ketika tour guide atau sang pemandu wisata menanyakan apakah kau ingin memulai tur dari awal, jawablah dengan, "Tidak, aku hanya ingin melihat Sang Pemegang Celaka." [The Holder Of Woe]

Mendengar permintaanmu, pemandu wisata akan memberimu pandangan bingung, dan kemudian memberi tahu bahwa grup tersebut telah melakukan tour terlebih dahulu semenjak tadi.

Sekarang, jika kau belum memperhatikan kelompok yang dia pimpin, kau akan menemukan bahwa semua anggotanya nampak basah kuyup dalam darah mereka sendiri. Mereka akan berdarah dari luka yang menganga, dan darah mereka akan dengan bebas turun menuju lantai yang bersih.  Mata mereka akan seperti kelereng putih tanpa ada bagian hitam dimanapun. Lidah mereka menjulur keluar dari kepala mereka, memperlihatkan bagian dalam mulut yang menghijau seperti sebuah sarang dari wabah yang memuakkan.

Sang pemandu wisata yang memimpin mereka, akan nampak tidak terganggu dan dengan polosnya tersenyum. Dia akan melakukan tugasnya sebagai pemandu terlepas dari kondisi rombongannya yang nampak buruk dan menjijikkan.

Kau, sebagai seorang seeker, yang harus kau lakukan adalah mengikuti rombongan ini. Ku sarankan janganlah terlalu dekat dalam membuntuti, dan tunggulah mereka menghilang di tikungan sebelum mengikuti dengan pelan dari belakang. Jangan khawatir; Mengikuti mereka harusnya mudah, karena mereka akan meninggalkan jejak darah kemanapun mereka melangkah.

Jejak tersebut, haruslah mencapai sebuah pintu dengan noda genangan merah, yang menandakan bahwa rombongan sempat ada didepannya. Ketuklah pintu, dan pahamilah bahwa tidak akan ada jalan untuk kembali setelah titik ini. Itulah kenapa,  jika kau memiliki kecenderungan untuk melarikan diri, pergilah sekarang. Apabila kabur adalah pilihanmu, maka sampai akhir hayatmu, kau tidak boleh lagi pergi ke Baltimore, apalagi ke tempat ini secara khusus (alasan kenapa ini adalah larangan tidak pernah disebutkan)

Disisi lain, semisal kau masih berniat untuk melanjutkan, maka buka pintunya.

Di ruangan balik pintu, kau akan melihat seorang pria kecil pucat. Dia akan nampak duduk di belakang meja, sembari menulis di jurnal. Lampu minyak akan menjadi satu-satunya penerangan yang ada di ruangan itu. Selain sang pria, mejanya, sebagian rak dan sebagian langit-langit, tidak akan ada hal lain yang dapat kau lihat, karena cahaya lampu minyak hanya dapat menjangkau area secara terbatas.

Masukilah ruangan sepenuhnya. Abaikan suara kakimu ketika melangkah maju, karena mungkin langkah kakimu itu akan terdengar lebih keras berkali-kali lipat.  Jangan melihat ke bawah untuk melihat seperti apa warna sepatumu. Blokir semua pikiran tentang betapa hangat rasanya tempat yang kau pijaki. Dan, yang terpenting, jangan benarkan apa pun tentang fakta bahwa ada sesuatu di lantai.

Berjalanlah mendekat menuju sang pria. Ketika kau mencapai pria itu, lihat apa yang dia tulis. Ini akan menjadi bahasa yang tidak dapat dipahami, sehingga tidak layak untuk dilihat lebih dari satu kali.

Pria itu tidak akan menoleh. Namun, dia akan mengatakan ini, saat dia menulis, "Ada urusan apa denganku?"

Tanggapilah dia dengan satu kata : "Nevermore." Jika kau mengatakan hal lain, dia akan segera menyerangmu dengan kekuatan yang akan menyebabkan rasa sakit abadi di setiap ujung saraf di tubuhmu. Kematian tidak akan pernah mencapaimu saat dia perlahan-lahan mengeluarkan isi perutmu, membongkarnya ibarat piƱata, dan pada akhirnya menggunakan darahmu untuk mengisi pulpen miliknya.

Skenario yang benar, bagaimanapun, adalah apabila kau mengucapkan kata yang benar dan dia akan menggelengkan kepala dan menjawab :  “Jadi, kau benar-benar menginginkannya? Object yang sudah lama kupegang? Tidak! Aku tidak mau! Semuanya belum selesai!"

Tanggapi dengan "Nevermore", sekali lagi.

Dia mendesah. "Hmm.. Hanya itu yang bisa kau katakan?"

Tanggapi lagi dengan "Nevermore"

Dia kemudian akan mendongak dari buku catatannya, tapi tidak menatapmu. "Begitu hah? Kalau begitu bantu aku!  aku butuh masukan tentang cerita yang sedang kutulis dan aku penasaran, apakah kau bisa meluangkan waktu sebentar untuk mendengarkannya..."

Tanggapi terus dengan "Nevermore".

Setelah jeda singkat, dia akan bangkit dan berjalan ke sudut. "Baiklah, aku akan menganggap itu sebagai bentuk persetujuan. Cerita ini dimulai dengan..."

Dia kemudian akan mulai memberi tahumu salah satu kisah paling disturbing yang pernah kau dengar. Dia akan memberi tahumu tentang seorang penjahat terkenal yang melarikan diri dari rumah sakit jiwa tertentu. Alasan dia ada di sana? Dia telah membunuh dan kemudian memakan setiap orang yang melakukan kontak dengannya sebelum penangkapannya. Total Korbannya adalah 23 orang.

Penjahat ini, telah dipaksa membusuk di rumah sakit jiwa selama 5 tahun, sembari dengan sabar menunggu hukuman mati. Dia sangat ingin menghindari hari penghakiman itu, karena dia memiliki semacam 'koleksi' yang belum sempat dia selesaikan dan dia yakin akan ada semacam kekuatan ilahi, yang akan menyelamatkannya dari hari eksekusi.

Kemudian, pada hari eksekusinya yang menyakitkan, sambaran petir tiba-tiba datang dan menyambar tepat ke dinding belakang sel miliknya. Sambaran itu meledakkan beton dan menciptakan lubang kecil, yang bisa digunakan oleh si penjahat untuk kabur dari selnya.

Dia tentu tidak melewatkan kesempatan itu. Dia kabur lalu berlari. Dia terus berlari sampai dia tidak bisa berlari lagi.

Setelah mendapatkan kebebasannya, dia kemudian datang ke sebuah rumah sakit jiwa lain dan meminta petugas di sana untuk menemui seseorang. Dia masuk dan pergi dengan sangat cepat, sembari membawa bungkusan kecil di tangannya.

Pria itu terus melakukan ini, membunuh dan melahap sebagian yang menghalangi jalannya tanpa ampun.

Hingga akhirnya, dia berhasil mengumpulkan lebih dari 100 benda secara acak. Setelahnya dia kemudian menghilang dan tidak bisa ditemukan lagi.

Tamat.

"Nah," pria yang bercerita akan berkata, "bagaimana menurutmu?"

Tanggapi masih dengan "Nevermore".

Pria itu akan berhenti. "Apakah kau ingin tahu siapa pria itu? Si penjahat?"

Kali ini, tanggapi dengan "Kau?"

Pria itu akan berpaling kepadamu.

Wajahnya tertutup kegelapan, namun dia akan menunjukkan giginya yang merah muda dan bergerigi. "Bukan.. " Jawabnya. Dia akan tersenyum menakutkan.

Sekarang, kau akan bisa melihat wajah sang Holder dengan baik. Melihatnya, kau akan seolah-olah sedang melihat cermin, karena wajah pria ini hampir sama dengan wajahmu, kecuali pria di depanmu akan memiliki warna merah di dagunya, dan giginya akan dikikir runcing sampai ke gusi.

Kau mungkin tidak akan punya waktu untuk terkejut, karena lain kali kau berkedip, kau akan berada di sebuah ruangan di dalam rumahmu sendiri. Melihat keluar dan kau akan menyadari bahwa waktu hari itu akan sama seperti saat kau memasuki gedung.

Di atas meja atau permukaan rata terdekat di ruangan itu, akan terdapat sebuah jurnal  dengan huruf "L" berwarna merah darah di sampulnya.

Jurnal ini adalah objek 300 dari 538.

Jurnal itu berisi biografi yang tidak selesai dari “Legion”. Sekarang terserah padamu untuk menyelesaikannya.

Baca The Holders Series Chapter 301 – 400

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "The Holders Series Chapter 300 : The Holder Of Woe"

Post a Comment