v The Holders Series Chapter 313 : The Holder Of Piety | UNSOLVED INDONESIA

The Holders Series Chapter 313 : The Holder Of Piety

From theholders.org

Translated By Admin

Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke rumah sakit jiwa atau rumah rehabilitasi mana pun yang bisa kau datangi sendiri. Ketika Kau sampai di meja depan, mintalah untuk mengunjungi seseorang yang menyebut dirinya 'Pemegang Ketakwaan' atau The Holder Of Piety.

Jika resepsionis tiba-tiba menunduk dan nampak berdoa, maka segeralah pergi. Jangan mencoba untuk meminta bertemu sang Holder lagi, dan larilah sejauh mungkin dari gedung itu.

Resepsionis akan mengamatimu dengan hati-hati sampai kau beranjak pergi dan keluar pintu. Janganlah berucap apapun dan segera pergi karena ketahuilah, apabila kau memaksa bertanya lagi, dia tidak akan menunggu untuk menghancurkan keberadaanmu sedikit demi sedikit. Pengetahuannya tentang kelemahan manusia sangat besar, jadi jangan menguji kesabarannya.

Dia akan menunggu sampai kau melakukan kesalahan itu.

Disisi lain, Jika resepsionis memberimu anggukan serius atas permintaanmu, maka keberuntunganmu belum habis. Dia akan memberi isyarat kepadamu untuk mengikutinya, menuju lorong ke arah sebuah pintu kayu sederhana.

Dari sana, dia akan mendoakan yang terbaik untukmu dan beranjak kembali meja ke depan. Perlu diingat bahwa ini adalah kesempatan terakhirmu untuk mempertimbangkan kembali. Hanya dari titik ini sajalah kau boleh membatalkan niatmu dan pergi. Namun, jika kau sudah memantapkan pikiran tanpa menghiraukan konsekwensi, maka lanjutkanlah perjalanan melewati pintu.

Saat Kau memasuki ruangan, kau harus meluangkan waktu sejenak untuk terbiasa dengan perubahan cahaya. Saat matamu menyesuaikan diri, jangan melihat ke lantai apapun yang terjadi. Sang Holder mungkin masih menunggumu untuk lengah dan apa yang akan kau lihat disana, bisa saja akan mengejutkanmu.

Jika suatu saat lampu yang ada di ruangan tiba-tiba bersinar semakin terang dan hampir menyilaukan, tutup matamu erat-erat dan teriakkan : “Jangan membutakanku! Aku hanya ingin mencari kebenaran!” berdoalah agar lampu kembali meredup ke sinar yang wajar, karena Hidupmu bergantung padanya.

Sekarang, ruangan akan menjadi lebih jelas dari sebelumnya. Begitu kau sudah mulai memahami bentuk ruangan, kau akan mendapati satu set lilin akan dinyalakan di sudut ruangan tersebut.

Ruangan yang ada, bagaimanapun, adalah semacam kuil pemujaan yang sudah tua dan reot. Semua bangku rusak, debu berserakan di tanah, dan dinding interiornya nampak berlumut dan mengelupas. Sekali lagi, jangan melihat ke bawah lantai. Melihat ke lantai jauh masih aman, namun jangan sekalipun melihat ke lantai dekat tempatmu berdiri.

Amati sekitar dengan lebih seksama dan di sudut yang tersamarkan, kau mungkin akan mampu melihat sosok berjubah hitam yang tengah berdiri menatapmu. Jubah yang sama warna dengan kotornya tempat ini, akan membuatnya sedikit terkamuflase. Meskipun begitu, apabila kau sudah bisa melihat sosok ini, dekatilah dia.

Dia adalah seorang pria. Yang paling menonjol dari penampilannya adalah rambutnya yang beruban namun wajahnya yang nampak ‘hampir’ muda. Secara penampilan, dia bahkan akan mirip seorang lelaki yang sedang ada di umur primanya. Namun jangan tertipu, karena penampilan bisa mengelabuhi dalam segala hal—termasuk kehadirannya yang ramah di ruangan itu. Jika keingintahuanmu membuatmu mempertanyakan mengapa rambutnya menutupi sisi kanan wajahnya, dia mungkin akan terganggu dan menyerangmu.

Bergantung pada suasana hatinya, dia mungkin akan memintamu untuk melakukan pengakuan dosa. Dia akan menawarkan konsultasi rohani yang bisa kau gunakan untuk sarana pengakuan. Pahamilah bahwa dia bersungguh-sungguh dalam ucapanya dan menolak tawarannya, jauh lebih buruk bagimu daripada hukuman yang ditemukan di neraka.

Itulah kenapa, luangkan waktumu dan beri tahu dia apa yang mengganggu dan mengganjal di hatimu. Untuk sebagian besar, dia adalah Holder yang berpikiran terbuka dan sangat solutif. Akuilah dosamu kepadanya secara jujur, karena dia mampu memberimu pencerahan dan kebijaksanaan untuk mengatasi masalah yang kau bagi kepadanya.

Ingat, kejujuran adalah kunci dalam perjalanan kali ini. Hal terakhir yang kau inginkan di hadapannya adalah berbohong.

Namun, terlepas dari kebijaksanaanya, ada beberapa kasus dimana dia tidak akan menawarkan pengakuan dosa. Dia tidak akan menawarkan pengakuan dosa kepada Seeker-Seeker yang katakan saja.... dia sukai.

Mereka adalah Seeker-Seeker yang dosanya sudah tidak dapat ditebus. Apa yang mereka lakukan sudah terlampau keji, dan setiap doa mereka sudah ditolak bahkan sebelum mereka mengucap kata pertama.

Dalam situasi apa pun yang kau hadapi, sang Holder akan memintamu mendekat untuk memberikan restunya. Ini adalah jebakan yang jelas; saat kau menginjakkan kaki di dekatnya, Kau akan termakan oleh kegilaannya. Setiap muslihat dalam ucapannya akan menyelubungimu ibarat selimut basah, dan dia akan membongkarmu secara metodis pada tingkat fisik dan mental sampai kau memohon untuk kegembiraan yang tidak akan pernah kau dapatkan lagi.

Satu-satunya hal yang dapat menyelamatkanmu dari kegilaan kalimatnya, adalah tetap berdiri di tempatmu ketika dia menyuruhmu mendekat. Alih-alih, tanyakan padanya, “Apa yang mereka yakini?” Ini adalah pemicu yang akan mengungkap wujud asli sang Holder.

Eksterior dari perawakannya akan meledak dalam kobaran api dan asap. Wajahnya akan terbuka di bawah rambutnya untuk mengungkapkan bagian daging hangus yang berdarah. Rongga matanya kosong dan berlubang tanpa ada apapun selain kegelapan.

Tentu yang paling mencolok, dalam nyala api, kau akan melihat kebenciannya yang membara saat dia memberi tahumu tentang setiap tindakan menjijikkan, setiap pernyataan tindakan suci yang menghujat, dan setiap pelanggaran terhadap sifat manusia atas nama iman. Dia akan berbicara tentang setiap hal tercela yang telah dilakukan iman kepadanya. Melalui ini, kau tidak boleh berpaling dari matanya yang kosong. Saat kau menatapnya, itu akan memberimu ingatan dan kebenciannya. Ini akan membuatmu marah, tetapi jangan berpaling. Dia tidak menerima orang yang lemah hati. Jika kebenciannya tidak membuatmu menjadi cangkang kosong, maka kau berhasil melewati ujiannya.

Setelah dia selesai, nyala api akan menghilang, meninggalkan tempat itu dalam keadaan yang lebih rusak dari sebelumnya. Sang Holder, akan menatapmu dengan kondisi yang seperti semula. Dia kemudian akan berjalan selangkah demi selangkah mendekatimu, sampai matanya menatap langsung ke matamu.

Senyum dingin akan muncul di wajahnya saat dia mengulurkan salib yang patah menjadi dua. Terima benda itu dan pegang erat-erat. Ingat baik-baik kata-kata terakhirnya: “Aku akan menunggu.”

Penglihatanmu akan perlahan terganggu dan matamu akan terasa seperti terbakar dari dalam. Pegang erat obyeknya sampai kau mendengar sang Holder berucap selamat tinggal. Sabar; tergantung pada suasana hatinya, rasa sakit ini bisa berkisar dari satu menit hingga terasa seperti seminggu.

Ketika semua sudah selesai, buka matamu, dan kau akan berada di reruntuhan kosong di kota tempatmu tinggal.

Salib yang patah itu adalah Obyek 313 dari 538. Layani tuan barumu dengan baik; karena dia akan selalu mengawasi.

Baca The Holders Series Lainnya

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

1 Response to "The Holders Series Chapter 313 : The Holder Of Piety"

  1. Dari jadwal Upload yang lama banget, gua ngerasa admin lagi banyak kesibukan di dunia nyata.

    Saran gua istirahat dulu aja min, kalau kesibukan udah selesai lanjut ngeblog.
    Kasihan admin harus ngeblog saat banyak kesibukan.

    ReplyDelete