v Chapter 442 : The Holder Of Holders | UNSOLVED INDONESIA

Chapter 442 : The Holder Of Holders

From theholders.org

Translated By Admin

Di kota mana pun di negara mana pun, pergilah ke rumah sakit jiwa atau rumah rehabilitasi manapun yang dapat kau datangi sendiri. Saat kau masuk ke dalam, tanyakan pada orang pertama yang kau lihat apakah mereka mengenal "The Holder of Holders".

Tidak menjadi masalah jika orang tersebut terlihat bekerja di institusi tersebut atau terlihat sebagai warga sipil. Jika semua ekspresi hilang dari wajah mereka, dan mereka mulai berjalan, menatap lurus ke depan, tidak berkedip, ikuti mereka.

Orang itu akan membawamu ke sebuah ruangan kecil yang kotor. Satu-satunya hal yang akan ada di ruangan itu adalah kursi kayu berdebu yang berada tepat di tengah ruangan, memunggungi pintu. Kesempatan terakhir, jika kau merasa tidak akan mampu menangani apa yang akan kau alami, pergilah sekarang. Hanya lanjutkan apabila kau tidak memiliki keraguan apapun dihati.

Ketika kau sudah sepenuhnya didalam, siap menanggung seluruh konsekwensinya, pintu akan menutup dan terkunci dibelakangmu.

Saat kau duduk di kursi, semua cahaya dan kehangatan akan lenyap dari ruangan. Kau hanya akan diterangi dari sumber cahaya tak terlihat, dimana kursi dan penghuninya adalah satu-satunya mercusuar dari segala sesuatu yang ada di kekosongan ini.

Rasa dingin akan mulai terbentuk di dalam dirimu. Suasana hampir beku, meskipun tidak akan ada kerak es maupun salju yang terbentuk. Saat darahmu mulai membeku, kau akan merasakan dingin memompa melalui pembuluh darahmu. Jika Kau mencoba melarikan diri sekarang, kau akan hilang selamanya dalam kehampaan. Disisi lain, Apabila kau berhasil mempertahankan kendali, pada akhirnya kau akan merasakan darah dingin yang mengalir mulai menyerang jantungmu.

Di kondisi yang tidak nyaman ini, kau akan melihat sosok berjubah, yang diselimuti dan buram oleh kabut. Saat teror dingin terus bergejolak di dalam dirimu, tahan godaan untuk panik. Kau kemudian harus bertanya pada sosok itu, "Apakah kau mengenaliku?"

Sosok itu akan merespons dengan diam, mengintip ke dalam dirimu dengan mata yang tak terlihat dan kau harus bertanya lagi, "Apakah kau mengenaliku?"

Jika kau kurang beruntung, sosok itu mungkin merespons dengan jeritan yang dimulai pelan, tetapi akan meningkat dengan cepat hingga membuat gendang telingamu terganggu. Hiruk-pikuk dari seorang sosok, akan terus meninggi membentuk suara yang seakan datang dari setiap makhluk hidup di planet ini. Jeritan itu akan seperti jeritan yang dikeluarkan oleh makhluk-makhluk yang mengalami kebinasaan seketika.

Nada dari suara itu sendiri, akan membuatmu gila, namun siksaanmu akan terus berlanjut karena inderamu akan mulai menganggap jeritan itu datang dari dirimu, dan mereka akan mulai tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya.

Disisi lain, Jika kau lebih beruntung, sosok itu akan menjawab dengan "ya" singkat yang nadanya sedingin es. Mendengar kata singkat itu, bukan berarti tanpa konsekwensi, karena keheningan setelahnya akan terasa seakan sepuluh ribu ular tengah mendesis di dalam pikiranmu. Kau tidak bisa lepas dari hiruk pikuk, kau tidak bisa menutup telinga terhadap suaranya (karena memang itu bukan suara). Itu akan menyelimuti jiwamu.

Pahamilah bahwa ini hanyalah ‘cicip rasa’ dari apa yang akan datang. Jika kau tetap mampu mempertahankan kewarasanmu, kau akan lulus ujian pertama, dan dapat melanjutkan.

Bayangan itu kemudian akan menyodorkan batu permata yang sudah terpotong dan bening kepadamu. Sementara sosok itu akan tetap diselimuti kabut dan buram, kau akan melihat batu permata itu dengan sangat jelas, bersinar dengan cahaya yang lembut dan menenangkan. Dari entah sudut mana, kau akan mendengar suara yang dalam dan gelap berkata "Lihat". Bersiaplah, dan pandangi batu itu sedalam mungkin.

Pada lamunanmu menatap permata, kau akan melihat semuanya. Ratusan Obyek yang berkedip, terpisah antara satu sama lain namun tidak benar-benar terisolasi. Setelah klibatan singkat dari semua obyek yang masih ada itu, penglihatan akan berubah menjadi kekacauan. Kau akan melihat orang-orang yang berjalan ke rumah sakit jiwa dan rumah rehabilitasi di seluruh dunia—masing-masing pada waktu yang berbeda, namun secara aneh sangat koheren.

Dalam bayanganmu, kau merasa seperti orang-orang itu mencarimu, padahal sebenarnya bukan. Kau kemudian akan paham kenapa mereka datang, apa yang mereka inginkan dan kau merasa bahwa kau memegang apa yang mereka cari

Pada saat yang sama, ketika pengetahuan ini dipaksakan masuk ke dalam ingatanmu, dalam sepersekian detik, kau juga akan melihat sesosok tubuh yang duduk di kursi kayu berdebu, di dalam ruang yang nampak hanya seperti kehampaan hitam.

Sosok itu tak berwajah, namun kau masih bisa melihat bagian tubuhnya yang lain. Selebihnya, kau juga akan mampu mendengar dia bertanya “Apakah kau mengenaliku?”

Kau tidak akan dapat menjawab, karena mulutmu nampak tidak bisa kau kendalikan. Sosok yang duduk itu juga akan dikaburkan tanpa bisa dikenali. Sekali lagi, dia akan bertanya; “Apakah kau mengenaliku?” dan saat itu terjadi, gambar akan dipertajam, dan kau akan dapat melihat sebuah wajah.

Jika kilatan pengetahuan ini terlalu berat untuk kau tangani, dan jika kau tidak dapat menjawab, kau akan menemukan dirimu tercabik-cabik dalam aliran waktu, dimana jiwamu akan tersebar di seluruh planet ini; potongan-potongannya yang samar akan tetap kohesif di rumah sakit jiwa dan rumah rumah singgah manapun dalam ketakutan yang absolut. Secara perlahan, sedikit demi sedikit, kepingan kesadaran akan terputus dan kau akan menjadi semakin gila setiap satu kepingan hancur.

Tentu, disisi lain, jika kau berhasil mempertahankan kewarasanmu melalui cobaan ini dan berhasil menjawab, kau akan kehilangan sensasi aneh ini dalam sekejap. Saat aliran wahyu yang dipaksakan ke otakmu mereda, kau akan kembali kepada dirimu sendiri, yang duduk di kursi kayu berdebu, di ruangan yang gelap gulita, menatap batu permata yang jernih, tanpa cacat, dan sekarang nampak mengambang di udara.

Sekarang, adalah waktumu untuk memilih;

Jika kau tidak mau menerima permata itu, dan memilih untuk pergi dengan tangan kosong, saat kau berdiri dari kursi, semua pengetahuan yang tadi kau saksikan akan terpatri di dalam otakmu secara permanen, dan kau kini akan mengetahui semua hal tentang Holders lebih dari siapapun, meskipun konsekwensinya adalah, kau pada dasarnya akan keluar dari tempat ini sebagai orang gila.

Disisi lain, jika kau memilih untuk menerima permatanya, kau akan melupakan semua yang baru saja kau saksikan, dan kau akan pulang sebagai dirimu sendiri.

Pengetahuan tentang para Holder adalah Objek 442 dari 538.

Kau tahu di mana mereka berada. Kau tahu mengapa mereka ada. Kau tahu apa yang akan terjadi kepada mereka ketika semua Obyek bersatu. Kau tahu kesia-siaan yang datang ketika kau mencoba menyelamatkan mereka.

Permata bening, juga bisa Menjadi Pengganti Objek 442 dari 538.

Bawa permata itu ke hari penyatuan, dan benda itu akan mewakili Obyek nomor 442 sebagai pengganti. Meskipun, penyatuan yang akan terjadi adalah penyatuan yang cacat—berguna sebagai sabotase.

Baca The Holders Series Lainnya (400 – 538)

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "Chapter 442 : The Holder Of Holders"

Post a Comment