v Chapter 472 : The Holder Of The Last Dream | UNSOLVED INDONESIA

Chapter 472 : The Holder Of The Last Dream

From theholders.org

Translated By Admin

Pulanglah. Tutup semua tirai, jendela, pintu, serta matikan semua lampu, televisi, pokoknya apa pun yang dapat mengalihkan perhatianmu. Pergi ke kamar tidurmu, berbaring, dan tertidur. Ini akan menjadi tidur yang normal, dapat diprediksi, dan santai. Namun ketika kau bangun, jangan bangun, tetaplah berbaring. Sekali lagi, berbaringlah di sana sampai kau tertidur kembali. Karena kau baru bangun tidur, mencoba tidur kembali akan sulit, namun, tunggulah dengan sabar sampai kau terlelap lagi.

Ulangi siklus ini. Setiap kali kau bangun, kau akan membutuhkan waktu lebih lama dan lebih lama untuk tertidur lagi, dan karena tubuhmu tidak terbiasa dengan situasi tersebut, kau akan mulai mengalami mimpi yang berombak, kasar, dan sedikit mengganggu.

Mimpi itu akan masuk dan keluar dari kepalamu, terdistorsi dan bengkok, dan tampak hampir asing bagimu. Ini akan seperti kaset VHS lama yang mencoba menyetel dirinya sendiri, dengan kesalahan dan garis-garis yang beterbangan di seluruh gambar yang tidak dapat kau lihat dengan jelas.

Segera, pemahaman akan realita dan mimpi mulai berubah, dan kau akan merasa tidak lagi mengamati mimpi, melainkan menjadi bagian darinya.  Kemudian, setelah entah berapa siklus tidur-bangun yang kau lakukan, kau akan bangun di tempat-tempat lain selain di kasurmu sendiri. ini akan seperti fenomena lucid dream, namun lebih nyata dan pada dasarnya, bisa mematikan.

Ini akan menjadi lokasi yang sederhana, sekolah, taman bermain, atau yang serupa. Posisimu disitu akan masuk dan keluar dari fokus, seolah-olah kau benar-benar mencoba menyesuaikan ‘realita’ ini dengan pikiranmu. Jelajahi dunia ini, sentuh, hirup, dengarkan. Tidak ada yang tampak benar, namun tidak ada yang tampak salah juga. Meskipun begitu, hal yang membuatmu tau bahwa ini bukanlah ‘realita’ tempatmu seharusnya hidup, adalah perasaan dingin dan tenggelam yang ada di sekitar perutmu.

Akhirnya, setelah menjelajah, kau akan ditepuk di bahu. Akan menjadi prioritasmu untuk tidak berbalik. Sebuah tangan akan terulur di sisimu, dan di genggamannya akan ada dua tabung kaca kecil. Satu akan diisi dengan pasir merah, dan yang lainnya biru. Ini akan menjadi satu-satunya hal yang benar-benar jelas di dunia ini. Terima, bawa keduanya, dan diam-diam berterima kasih pada sosok itu. Dengan itu, ruangan akan menjadi gelap, dan kau akan bangun kembali.

Bangunlah dari tempat tidurmu, dan berjalan ke pintu terdekat, dan buka. Alih-alih apa yang akan menjadi lemari, ruang tamu, atau apapun yang seharusnya ada di rumahmu, saat kau membuka pintu, kau akan masuk ke tempat yang tampak seperti area asing. Kau akan merasa seolah-olah melayang di angkasa, dengan bintang, planet, nebula, dan benda langit lainnya yang mengelilingimu. Kau boleh mengaguminya, karena itu benar-benar akan menjadi pemandangan yang indah.

Pemandangan itu akan bertahan lama, namun, sayangnya tidak akan abadi. Satu per satu dari masing-masing benda bercahaya itu akan meredup, dengan perlahan. Mungkin perlu waktu berjam-jam, tapi setelah semua hampir padam, langit akan akan menjadi hitam dan hanya meninggalkan beberapa bintang bercahaya redup di kejauhan. Itu, seharusnya adalah bintang-bintang yang tadinya bersinar paling terang.

"Apa yang kamu bawakan untukku?" Suara menggelegar akan memanggil, dengan bintang-bintang yang tersisa menyala seirama dengan kata-katanya. Volume besar akan mengguncang langit, dan bintang-bintang itu akan berhamburan, seolah jatuh dari dinding kehidupan.

Jangkau di udara kosong, dan buka tanganmu; di dalamnya akan ada tabung pasir yang tadi kau terima dalam mimpi. Keduanya akan tampak melayang di atas telapak tanganmu.

Pilih yang mana yang ingin kau gunakan. Antara yang biru, atau yang merah. Jika sudah kau pilih, pisahkan, buka, dan sebarkan pasir ke dalam kehampaan. Debu akan beterbangan, dalam pola, bersinar, dan mulai mengisi kehampaan di alam semesta yang gelap ini.

Simpan yang lain, dan taruh di sakumu. Semuanya akan menyala lagi. Tersenyumlah dan membungkuk ke bintang yang paling terang. Ucapkanlah terimakasih kepada suara tadi. Setelah selesai, kembalilah. Berjalan ke pintu, dan masuk kembali ke kamarmu.

Ambil tabung kaca yang tidak kau berikan dari sakumu, dan tuangkan pasirnya ke seluruh permukaan tempat tidurmu. Berbaringlah diatasnya, dan tidur.

Sekarang, jika kau menyimpan dan menaburkan tabung merah ke kasurmu, Kau akan mengalami mimpi buruk yang paling brutal dan paling mengganggu yang pernah kau alami. Waktu akan mengalir seperti biasa, dan setiap rasa sakit atau kesedihan yang kau alami akan terasa nyata seperti saat kau terjaga. Tetap hidup, itu yang terpenting, karena jika kamu mati dalam mimpimu, kau tidak akan pernah bangun lagi.

Tabung biru justru sebaliknya, Kau akan tidur nyenyak, dan menari selamanya dengan wanita, teman, atau siapapun pun yang kau inginkan. Apa pun yang kau harapkan akan menjadi milikmu. Ini akan menjadi kebahagiaan yang belum pernah Kau alami.

Tentu, setelah mendengar penjelasan diatas, sepertinya tidak ada alasan untuk tidak mengambil tabung biru, tetapi sadarilah bahwa apa pun yang kau ambil (dan taburkan ke kasur), umat manusia lain akan mendapatkan pasir yang kau sebar (di ruang semesta). Jika kau menyebar pasir merah di ruang semesta, umat manusia akan mengalami mimpi buruk berkepanjangan selama satu tahun penuh dan kuingatkan; efek dari fenomena ini tidak akan berakhir baik.

Semua pilihan ada padamu. Apakah kau ingin mengasihani planet ini, atau menyiksanya? Tentu konsekwensi akan lebih besar jika kau memilih pasir biru untuk dirimu sendiri. Katakan saja, bahwa kau bukanlah satu-satunya orang yang paham akan pencarian dan para Seeker lain diluar sana, ayalnya akan sangat marah jika tidur mereka disabotase olehmu.

Kuingatkan bahwa, diantara mereka ada; Makhluk yang tidak bisa mati, Pyromancher yang bisa membakar seluruh lautan, Raja dari Para Serigala dan banyak lagi. Sudah dipastikan bahwa dalam perang panjang antara para pencari yang akan datang, orang pertama yang akan diburu adalah dia yang memberi mereka mimpi buruk dikala tidur—realita mereka sangat menyiksa dan kau ingin merenggut satu-satunya istirahat yang mereka miliki?

Apapun pilihanmu, setelah satu malam, maka kau akan bangun.

Saat Kau bangun dari mimpi ini, bangunlah, dan lipat seprai tempatmu menumpahkan pasir. Setiap kali kau menutupi dirimu dengan sprei ini mulai sekarang, Kau akan tetap terjaga dan tidak kelelahan. Saat memakainya, tubuhmu mungkin sakit, dan semangatmu mungkin rendah, tetapi matamu tidak akan lelah.

"Jubah" ini adalah objek 472 dari 538. Dengannya, Kau tidak akan pernah bermimpi lagi, karena kau telah berada di puncak Keagungan.

Baca The Holders Series Lainnya (400 – 538)

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "Chapter 472 : The Holder Of The Last Dream"

Post a Comment