v Chapter 489 : The Holder Of The Blazon | UNSOLVED INDONESIA

Chapter 489 : The Holder Of The Blazon

From theholders.org

Translated By Admin

Para pencari telah mengalami cobaan sebelum mendapatkan imbalan yang menurut kebanyakan orang, terlalu mengerikan dan tidak sepadan. Meskipun begitu, untuk menjadi seorang Pencari, mereka haruslah sudah menghilangkan keraguan  di hati mereka sejak dini, dan belajar hidup dengan keputusan mereka untuk mengambil jalan yang hanya dilalui oleh orang yang paling berani.

Kita semua tau, kehidupan seorang Seeker tidaklah bersifat pribadi, dan beberapa orang dapat mencoba (dengan tingkat kesuksesan yang berbeda-beda) untuk memisahkan pencarian mereka dari hubungan mereka yang lain.

The Holder Of Blazon, bagaimanapun, memperingatkan, terlepas dari kehidupan yang rumit dan ambigu dari seorang Pencari, ayalnya itu pantas dipertahankan dengan tidak mencari Holder ini kapanpun. Pahamilah bahwa, banyak yang telah mengakhiri kisah hidup mereka seketika mereka bertemu dengan The Holder Of Blazon, dan itulah kenapa; dia merekomendasikan untuk, berhentilah menjadi pencari sebelum semuanya terlambat.

Tentu jika kau adalah orang keras kepala, pergilah ke rumah kerabat. Kerabat mana pun bebas, tetapi pastikan itu adalah salah satu kerabat yang memiliki koneksi denganmu, dan cukup dekat denganmu. Pastikan mereka bukan orang yang tinggal bersamamu, seperti orang tua, orang yang terpisah dari keluarga melalui pernikahan (adik atau kakak yang sudah menikah), bukan hubungan sedarah (orang tua yang sama), atau orang yang hanya kau kenal jauh. 

Jika kau memilih orang yang salah, Kau akan terlihat bodoh ketika kau meminta mereka untuk "Membawamu ke Pemegang Blazon." Karena mereka mungkin hanya akan tertawa dan menganggapmu bercanda.

Namun jika mereka tidak mengubah ekspresi wajah, dan menatap matamu untuk waktu yang lama, maka kau tahu bahwa kau telah melakukannya dengan benar. Mereka akan terus menatap dalam waktu yang tampak seperti keabadian, dan tidak ada yang benar-benar yakin berapa lama waktu berlalu. Jangan memutuskan kontak mata, karena mereka sedang dalam proses pertumbuhan dan perubahan besar. Melakukannya akan menyebabkan konsekuensi yang tidak diketahui dan keamananmu atau orang yang kau cintai tidak dapat dijamin.

Akhirnya, setelah sekian lama, mereka akan berkedip, dan ketika mata mereka terbuka kembali, iris mata mereka akan berubah dari coklat, biru, hijau, atau apa pun biasanya, menjadi hitam pekat, dengan pupil hampir tidak terlihat. Mereka akan berbicara, dengan cara yang monoton dan hampir seperti robot, memberimu tanggal dan waktu. Tanggal ini mungkin setelah hari itu, bisa berjarak satu minggu, bulan, atau lebih jauh. Bagaimanapun, kau harus mengingat tanggalnya. Sampai hari itu, jangan, dalam keadaan atau situasi darurat apa pun, kau datang untuk menemui kerabatmu lagi. Kau harus mengisolasi diri, dan menjauhi seluruh kerabat yang kau kenal sampai waktu yang dijanjikan tiba.

Jika seseorang secara misterius menelepon dan mengatakan bahwa mereka sakit dan kau harus berada di sana, segera abaikan saja. Jika ada perkumpulan keluarga dimana seluruh anggota wajib hadir, jangan datang! Bahkan jika kerabatmu meneleponmu secara pribadi meminta untuk bertemu denganmu, katakan bahwa kau tidak bisa. Jika Kau melanggar aturan ini, maka kerabat-kerabat yang kau kenal (yang meminta untuk bertemu) akan menjadi perwujudan dari penghuni neraka itu sendiri. hal yang akan terjadi kepadamu setelahnya adalah sesuatu yang tidak bisa dikatakan “pengampunan” ataupun “belas kasih”

Itulah kenapa, sabar, isolasi diri, dan tunggu.

Ketika hari yang dijanjikan tiba, pergilah ke rumah kerabat yang memberimu tanggal. Pergi sendiri, dan berangkat tanpa apapun kecuali pakaian di badanmu dan Obyek lain yang telah kau peroleh. Bahkan jika kau telah memiliki banyak obyek, jangan bawa tas atau kotak, karena hanya tangan dan sakumulah yang harus membantumu membawa barang-barang itu. Selebihnya, kau bahkan tidak boleh membawa mobil. Kau harus naik taksi atau transportasi alternatif.

Saat kau tiba, kerabatmu akan menunggu di depan rumahnya dengan jubah hitam, dan berdiri di samping sebuah mobil tua. Aku sepertinya tidak perlu menyebutkan hasil dari terlambat sedetik pun, karena tidak tempat waktu adalah kesalahan paling konyol yang bisa kau buat (maksudku, bukankah kau sudah menunggu hari ini cukup lama?)

Kau dapat berbicara dengan kerabatmu, menyapa mereka, dan bahkan memeluk mereka. Namun kau tidak akan mendapat tanggapan dari mereka, dan mereka akan tetap berdiri di samping mobil sampai kau masuk.

Begitu kalian berdua masuk, segera nyalakan radio. Ubah frekwensi ke 48.9 FM. Meskipun sebagian besar radio tidak memiliki angka ke frekuensi ini, mobil ini akan memilikinya.

Setelah sudah, kau lah yang harus menyetir. Berkendaralah ke jalan mana pun, dan ke segala arah, tidak masalah. Setelah mobil melaju, jangan berbicara dengan penumpangmu, jangan sentuh dia, dan yang terpenting, jangan pernah melakukan kontak mata dengannya. Dia mungkin terlihat seperti saudaramu dari luar, namun kau tidak akan tau apa yang dia pikirkan sekarang.

Dari speaker, frekwensi akan memainkan lagu favoritmu, memberimu perasaan positif. Namun saat kau mengemudi, lagu itu akan berulang-ulang dan setiap pengulangan akan semakin menyakitkan di telinga. Semakin lama, rasa sakit itu akan seperti paku yang tembus ke dalam tengkorakmu.

Terus mengemudi, apapun yang terjadi. Tidak peduli jalan apa yang kau ambil serta arah mana yang kau lalui, pada akhirnya jalan akan menjadi pedesaan. Tidak peduli seberapa baik kau mengetahui arah, atau seberapa jago kau menghafal jalan, pada akhirnya kau akan berada di daerah antah berantah.

Lagumu perlahan-lahan juga akan menjadi semakin kacau dan bengkok, sampai terdengar seolah-olah suara setan menjerit di seluruh mobil. Kau tidak akan pernah kehabisan bensin, dan kau akan mengemudi selama berhari-hari. Mobil akan melaju dengan kecepatan acak, tidak peduli seberapa keras kau menekan pedal. Satu detikmu akan menjadi sangat lambat, dan detik berikutnya sangat cepat. Yang harus Kau lakukan adalah tetap mengendalikan kendaraan dengan roda kemudi agar kau tidak terperosok keluar jalur atau kecelakaan.

Tidak akan ada rumah, tidak ada mobil lain, tidak ada pula pemandangan apa pun, kecuali tanah dan panas matahari yang akan menerpa diluar kendaraanmu. Malam tidak akan pernah turun dan apa yang bisa kau lihat adalah hamparan jalan panjang yang terbentang, di luasnya padang tandus di waktu tengah hari. Jika kau mencium bau busuk, hampir seperti bau kematian, jangan khawatir, ini normal, dan sebaiknya biasakanlah dirimu.

Saat musik sudah mendorongmu ke ambang kegilaan, matahari terik mulai membakar kulitmu (bahkan jika mobilmu itu tertutup), dan bau kematian tak tertahankan, barulah sesuatu akan terjadi.

Kerabatmu akan, dengan suara monoton yang sama, memintamu untuk berhenti. Parkirkan mobil, dan keluar, kuingatkan, jangan lihat dia. Jika kau harus berpapasan dengan badannya karena posisi, maka tutuplah matamu. Tangannmu, kemudian akan ditarik dan diposisikan menyentuh ke bahunya, dan kau akan diajak berjalan. Ikuti dia ke perjalanan yang relatif pendek dan buka mata saat dia menyuruhnya.

Saat matamu menyesuaikan diri, kau akan menemukan dirimu berada di dunia yang aneh dan berbeda. Jalan tanah yang membentang terlihat tidak seperti jalan tanah yang pernah kau lalui dimanapun. Disekitarmu, ku akan berdiri di atas lautan pasir halus berwarna biru muda, dan matahari yang terik akan digantikan oleh bulan sabit berwarna perak, yang merupakan satu-satunya sumber cahaya di tempat itu. Hawa disini akan terasa beku, dimana angin dingin akan melolong melintasi bukit pasir.

Sekarang, kau boleh melihat wajah kerabatmmu.

Apa yang dulunya wajah dengan fitur yang mirip dengan kerabatmu, sekarang akan menjadi monster seperti mayat. Luka terbuka, sayatan, dan kulit mati akan menutupi tubuhya. Matanya akan menyusut, hampir tertutup paksa oleh tumor yang mengalir deras. Setiap kali dia bernafas, suara berdebu yang keras dan kering akan dihasilkan. Berputar di atas tempatnya berdiri, akan menjadi burung gagak yang kemudian akan mendarat dibahunya. Burung itu akan menggerogoti, mematuk, dan mengunyah tubuh yang membusuk namun sang pemilik tubuh tidak akan peduli.

Menatap wajahnya lama, dan kau akan dengan mudah melihat rasa sakit dan penderitaan yang dia alami, dan untuk pertama kalinya sejak awal perjalanan mencari sang Holder, kau akan mampu melihat raut hangat dari kerabatmu terpancar disana. Seakan, orang didepanmu, yang merupakan seorang Holder, pada dasarnya adalah kerabatmu itu sendiri, bukan orang asing.

Periksa sakmu, dan Kau akan melihat pisau. Pisau itu kecil dan tidak lebih besar dari pisau dapur manapun yang pernah kau lihat.

Sekarang, lakukanlah apa yang harus kau lakukan. Akhiri kesengsaraan dari orang yang ada didepanmu. Lakukan dengan cepat, karena setiap detik baginya terasa seperti sejuta kehidupan di Neraka. Iris mereka di tenggorokan. Tidak ada darah yang akan menetes, namun mereka akan jatuh lemas ke tanah. Kau juga akan pingsan setelahnya, dan tertidur lelap.

Saat kau bangun, kau akan mengenakan setelan bagus di rumah duka. Saat kau mendekati peti mati, Kau akan melihat kerabatmu sudah beristirahat dengan damai. Senyum lembut namun canggung akan terlihat di wajahnya, dengan bekas luka merah muda samar yang hampir tidak terlihat di leher. Orang lain tidak akan memperhatikanmu,  bahkan akan mengabaikanmu seolah-olah kau tidak ada di sana. Kau dapat memberikan penghormatan terakhir, kepada kerabatmu yang kini sudah tiada.

Akhirnya, mendekati akhir dari upacara pemakaman. Seorang pria akan mendekatimu, dan memintamu untuk ikut dengannya. Ikuti dia ketika dia akan mengarahkanmu ke tempat manapun yang sejuk dan sepi.

Pria misterius kemudian akan menceritakan kisah tentang kehidupan kerabatmu itu. dia akan mengejutkanmu dengan mengatakan bahwa kau adalah kerabat favoritnya dan kerabatmu itu telah meninggalkan wasiat kepadamu.

Wasiat itu adalah agar kau menerima sebuah benda, ketika kerabatmu itu meninggal. Orang misterius itu kemudian akan memberimu apa yang tampak seperti perisai dengan lambang di bagian depan; itu adalah lambang bulan perak di atas gurun pasir biru.

Terimalah benda itu, karena itu adalah benda yang kau cari.

Semenjak kau menerima obyek itu, kau kini akan menjadi ‘tidak ada’ dimata keluargamu sendiri. Kau ibarat orang asing, yang tidak lagi layak dipedulikan. Bahkan jika kau tinggal bersama orang tuamu, mereka tidak akan memperhatikanmu, dan mereka tidak akan mempertanyakan kenapa ‘orang aneh’ (atau dirimu) yang tinggal di antara mereka.

Lambang di perisai yang kau terima adalah Objek 489 dari 538. Tertulis di bagian belakang perisai, adalah kalimat : "Jangan Pernah Lupa Dari Mana Asalmu, Bahkan Jika ‘asalmu’ Itu Melupakanmu."

Baca The Holders Series Lainnya (401 – 538)

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "Chapter 489 : The Holder Of The Blazon"

Post a Comment