v Spaghetti Tree Hoax: Ketika BBC Meyakinkan Sejuta Penontonnya Bahwa Spaghetti Tumbuh dari Pohon | UNSOLVED INDONESIA

Spaghetti Tree Hoax: Ketika BBC Meyakinkan Sejuta Penontonnya Bahwa Spaghetti Tumbuh dari Pohon

Beberapa tahun semenjak tahun 1957, orang Inggris sempat percaya bahwa spageti tumbuh di pohon. Keyakinan mereka berkembang setelah British Broadcasting Corporation (BBC) menayangkan film dokumenter Panorama serius berdurasi 3 menit tentang bahasan tersebut.

Film dokumenter tersebut mengabarkan “informasi baru” dengan menunjukkan para petani di Swiss selatan, tengah memanen tanaman spageti yang melimpah. Untuk membenarkan pernyataan mereka, BBC menunjukkan cuplikan berita petani Swiss memetik untaian spageti dari pohon.

Bahkan, dalam artikelnya yang berjudul  “Did You Know : Sphagetti Grows on Tree? Colton Kruse menyatakan bahwa BBC menjelaskan dalam dokumenternya tentang proses hati-hati dalam membudidayakan spageti dan memanennya (Pfft)

Ternyata Hanya Prank

Niat BBC menayangkan informasi ini, sebenarnya adalah untuk memeriahkan hari 1 April atau April Mop. Namun tentu saja, akan selalu ada orang yang percaya apabila diberi informasi seperti itu.

Menulis tentang topik yang sama di artikel lain, Colton Kruse mengatakan program BBC tentang pertanian spageti pada tahun 1957 tampak sepenuhnya sah dan kredibel. Sementara pemirsa inggris, tidak meragukan apapun.

Oke, harus digaris bawahi bahwa Orang Inggris pada waktu itu memang tidak  terlalu mengenal pasta. Selain karena pasta normalnya adalah makanan Italia, Orang-orang inggris masih ada di masa penjatahan ransum makanan yang dimulai selama Perang Dunia II. Toko kelontong lokal hampir kosong bahkan ketika Eropa sedang dalam proses membangun kembali.

Misalnya, minyak zaitun kala itu belum dapat digunakan sebagai bahan dapur. Pada masa itu, minyak zaitun normalnya masih dijual di toko-toko kimia dan hanya digunakan untuk menghilangkan kotoran telinga.

Orang Inggris, pada masa itu, praktis tidak mengetahui masakan Italia. Tapi, ketika program "Panorama" BBC dengan reputasinya menyiarkan berita yang dapat dipercaya tiba-tiba bilang bahwa spaghetti tumbuh dari pohon, orang Inggris yang polos pokoknya percaya aja.

Ide Siapa Ini?

Charles de Jaeger , juru kamera BBC untuk program Panorama kala itu, adalah orang yang memberikan ide Ini.

Di Kantor, De Jaeger memang dikenal sebagai pelawak yang praktis. Ide tipuan spaghetti sebenarnya tumbuh dari komentar salah satu guru sekolahnya di Wina. Guru itu diyakini telah memberi tahu kelasnya dengan menggoda bahwa spageti tumbuh di pohon.

Setelah beberapa kali mencoba, de Jaeger pada akhirnya berhasil “menjual” ide tersebut kepada atasannya pada tahun 1957 selama menjalankan program Panorama.

Untuk Program Panorama sendiri, sebenarnya adalah program berita unggulan BBC. Richard Dimbleby adalah pembawa acara program tersebut. Dia adalah tokoh masyarakat Inggris yang sangat dihormati pada masa itu. Orang-orang biasanya mempercayai setiap kata yang diucapkan Dimbleby. Itulah salah satu alasan mengapa tipuan panen spageti bisa menipu jutaan pemirsa Inggris.

Sementara itu, dengan jatuhnya 1 April 1957 pada hari Senin, de Jaeger merasa ini adalah kesempatan langka untuk program Panorama. Setelah editor Panorama Michael Peacock menyukai ide tersebut, dia menyetujui rencana tersebut dan memberikan anggaran sebesar £100 untuk program “palsu” tersebut.

Lokasi syuting program ini ditetapkan di daerah Danau Lugano dekat dengan sebuah hotel di Castiglione, Swiss. Itu adalah pengaturan yang sempurna dengan pohon Laurel yang selalu hijau.

Dua puluh pon spageti buatan sendiri yang belum dimasak, kemudian digantung di dahan untuk menciptakan efek pohon spageti. De Jaeger mempekerjakan beberapa gadis lokal yang mengenakan kostum nasional mereka untuk menggantung spageti di pohon. Dia kemudian mendokumentasikan mereka..

Rekaman itu kemudian dikirim ke London, diedit sebagai segmen tiga menit dan kemudian musik ditambahkan ke latar belakang. Setelah itu dubbing suara Dimbleby ditambahkan.

Semua ini dilakukan secara rahasia hingga acara ditayangkan pada tanggal 1 April.

Siaran itu menunjukkan Dimbleby duduk di lokasi syuting Panorama dan melihat ke kamera, sembari membaca naskah tanpa sedikit pun senyuman. 

Ratusan pemirsa menelepon BBC

Segera setelah program itu disiarkan, ratusan pemirsa dikabarkan langsung menelepon BBC. Para penelepon datang dengan pandangan dan reaksi yang berbeda. Sementara beberapa menikmati lelucon itu, yang lain mengklaim bahwa spageti tumbuh secara horizontal (what? -_-)

Ada juga yang bertanya kepada BBC untuk mengetahui bagaimana mereka bisa menanam dan memanen spageti di halaman belakang rumah mereka sendiri.

Menanggapi pertanyaan ini, BBC biasanya akan menjawab telfon dengan sopan dan mengatakan bahwa setangkai spageti dapat dimasukkan ke dalam kaleng saus tomat dan ditunggu—(mau kau tunggu sampai Raja Api Ozai jadi pengendali air juga gak bakal tumbuh pohon sphagettinya cok)

Menariknya, pada akhirnya, BBC menyiarkan pernyataan yang memberi tahu pemirsa bahwa itu adalah tipuan.

Terlepas dari pengakuan itu, beberapa orang masih bingung. Satu orang yang tertipu termasuk Sir Ian Jacob, yang merupakan direktur jenderal BBC.

Pasca Kejadian

Setelah beberapa hari menikmati hoax yang tersebar, BBC dikritik karena “mengkhianati” kepercayaan pemirsanya. Program Panorama BBC kemudian tidak pernah mencoba tipuan April Mop lainnya.

Meskipun, tipuan tersebut nampaknya menginspirasi aksi serupa di seluruh dunia .

Misalnya, stasiun Melbourne HSV-7 menyiarkan segmen serupa berjudul Australian Spaghetti Crop pada tahun 1967.

Baca Juga :

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

4 Responses to "Spaghetti Tree Hoax: Ketika BBC Meyakinkan Sejuta Penontonnya Bahwa Spaghetti Tumbuh dari Pohon"

  1. 90% semua isi website ini gw baca. Semuanya berbobot 100%. Semangat terus admin dalam menulis artikel.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ehehehe.. terima kasih sudah berkunjung gan.
      admin usahakan akan terus menulis kedepannya

      Delete
  2. The power of public figure and media.

    ReplyDelete