v Disapearance Of Sodder Children, Kebakaran aneh yang membuat 5 anak keluarga Sodder menghilang. | UNSOLVED INDONESIA

Disapearance Of Sodder Children, Kebakaran aneh yang membuat 5 anak keluarga Sodder menghilang.

Ini adalah kejadian yang terjadi pada Malam Natal 1945 di Fayetteville, Virginia Barat. Sebuah kebakaran hebat, dikabarkan terjadi di rumah keluarga Sodder yang tinggal di pedesaan

Ayah: George Sodder, diketahui pindah ke AS dari Sisilia pada usia 13 tahun bersama saudaranya. Alasan pasti tidak pernah disebutkan, tetapi sudah umum bagi orang Italia untuk pindah karena alasan ekonomi.

George menikahi perempuan bernama Jennie dan memiliki 10 anak yang menetap di Fayetteville, sebuah desa dengan komunitas Italia yang kuat. Itu adalah komunitas yang nyaman, namun ketegangan politik selama Perang Dunia II dan kekuasaan perdana menteri Italia bernama Benito Mussolini (di italia), menyebabkan perpecahan.

George Sodder, secara terbuka diketahui mengkritik kekuasaan Benito Mussolini yang menjadikannya dimusuhi di sekitar kota.

Hilangnya Sodder Children

Menjelang kebakaran, beberapa hal aneh terjadi. Dua bulan sebelumnya, seorang asing yang mengaku teknisi listrik, tiba-tiba datang ke rumah keluarga Sodder. Dia mengklaim bahwa kotak sekering nampaknya bermasalah, padahal George telah memeriksanya secara teratur.

Sekitar waktu yang sama, seorang pria lain datang untuk menjual asuransi. Namun, keluarga Sodder menolak tawaran tersebut yang mengakibatkan orang itu marah besar dan menyumpahi keluarga Sodder. Pria asuransi itu juga menyingung masalah keluarga Sodder dengan Benito Mussolini. Dia berkata :

“Rumah sialanmu akan terbakar hangus, dan anak-anakmu akan dihancurkan. Kau akan dipaksa membayar untuk komentar kotor yang kau buat tentang Mussolini.”

(Entah dia adalah pendukung Mussolini atau apa)

Beberapa minggu sebelumnya, anak laki-laki keluarga Sodder yang lebih tua mengaku melihat seorang pria di dalam sebuah kendaraan yang terparkir. Orang asing itu, mengawasi mereka saat mereka berjalan pulang dari sekolah.

24 Desember 1945, keadaan di rumah keluarga Sodder relatif normal. Jam 10 malam adalah waktu tidur rutin untuk anak-anak keluarga Sodder. Namun karena hari itu adalah malam natal, mereka diizinkan begadang dan membuka beberapa hadiah lebih awal.

Maurice (14), Martha (12), Louis (9), Jennie (8) dan Betty (5) diketahui bermain di lantai atas sementara yang lain pergi tidur.

Di Jam yang sama, Sang Ibu : Jennie terbangun karena suara telfon. Saat telfon itu diangkat, terdengar suara wanita tak dikenal yang meminta nama yang tidak dikenal pula. Banyak tawa samar terdengar di seberang—itu adalah nomor salah sambung.

Memutuskan untuk kembali ke kamar, Jennie memperhatikan bahwa lampu ruang tamu masih menyala dan tirai dibiarkan terbuka. Saat memeriksa pintu depan, dia menemukan pintu tersebut tidak terkunci—cukup aneh karena seharusnya pintu itu adalah tanggung jawab anak-anak untuk menguncinya.

Di sofa ruang tamu, dia melihat Marion (17) nampak terlelap. Melihat hal itu, Jennie mengira bahwa anak-anak yang lain juga pasti sudah tertidur. Jennie memutuskan untuk kembali tidur setelah mengunci pintu, menutup tirai dan mematikan lampu.

Pasca kembali ke kamar dan memposisikan diri untuk kembali terlelap, dia terbangun lagi. Kali ini dengan panik karena dia mendengar suara ledakan keras di atap.

Tak lama kemudian, asap mulai mengepul.

Secara naluriah, anak-anak yang tertidur kemudian dibangunkan dan mereka diketahui melarikan diri keluar bersama orang tua mereka. Kedua kakak laki-laki tertua berhasil turun dari loteng tetapi anak-anak yang lebih muda di lantai bawah tidak terlihat (walaupun suara mereka tampaknya terdengar).

George berusaha naik ke atas tetapi tangga utama rumah sudah mulai terbakar. Mencoba menggunakan cara lain untuk naik ke atas, George diketahui memanjat salah satu dari dua truk batu baranya. Sayangnya, truk itu tidak cukup tinggi untuk mencapai jendela lantai 2,

Seorang anak perempuan berlari ke tetangga mereka untuk meminta bantuan. Tetangga itu, diketahui mencoba menelepon Pemadam Kebakaran tetapi dengan aneh, mereka mengaku telepon mereka tidak berfungsi

Tetangga lain kemudian berinisiatif untuk berkendara ke kota dan pergi ke kantor pemadam kebakaran secara langsung. Disana, dia bertemu dengan Kepala Pemadam Kebakaran bernama FJ Morris yang langsung terlihat menyalakan alarm.

Keluarga Sodder yang tidak bisa apa-apa hanya bisa menunggu pemadam kebakaran datang. Sayangnya, selama 45 menit, mobil pemadam tak kunjung datang dan rumah tersebut sudah terlanjur hangus.

Pemadam baru datang 8 jam kemudian pasca kebakaran dan mengaku bahwa karena itu malam natal, supir pemadam tidak ada yang menetap di kantor.

Pada saat itu, tentu saja, diasumsikan bahwa kelima anak keluarga Sodder yang terjebak di dalam, pastinya telah meninggal. Namun dalam pencarian sisa-sisa korban, tidak ada tulang belulang yang ditemukan.

Kepala Pemadam Kebakaran, FJ Morris pada akhirnya menyimpulkan kalau kebakaran disebabkan oleh hubungan arus pendek dan menutup kasus begitu saja.

Yap, semua terlihat seperti kasus kebakaran sederhana sampai...

Sebuah Konspirasi?

Beberapa minggu pasca kebakaran, keluarga Sodder nampaknya mulai meragukan apa yang terjadi. Mereka terus bertanya-tanya bagaimana mayat lima anak itu tidak meninggalkan sisa-sisa apapun.

Padahal, seorang pegawai krematorium menyatakan bahwa bahkan setelah mayat dibakar selama dua jam pada suhu 2.000 derajat, tulang-tulangnya harusnya tetap ada. Dalam kasus keluarga Sodder, api hanya bertahan selama 45 menit.

Semenjak saat itu, lebih banyak bukti mulai muncul ke permukaan: Seorang tukang reparasi telepon memberi tahu keluarga Sodder bahwa saluran listrik mereka tampaknya telah diputus, dan bukan karena kecelakaan.

Seorang saksi mata bahkan ada yang mengaku bahwa dia melihat seorang pria misterius nampak berkeliaran di area rumah keluarga Sodder di malam kebakaran. Bukti ini dikuatkan dengan ditemukannya bom napalm atau granat di area taman rumah keluarga Sodder.

Yang lebih aneh, adalah laporan tentang penampakan. Tidak, bukan penampakan hantu. Melainkan penampakan manusia.

Seorang penduduk Fayetteville mengaku telah melihat anak-anak Sodder yang meninggal, keluar dari desa dengan mobil saat kebakaran sedang berlangsung. Seorang wanita yang memiliki restoran di kota terdekat juga mengaku menyajikan sarapan pagi kepada mereka di restorannya.

Wanita lain, mengaku melihat mereka di sebuah hotel dengan orang dewasa keturunan Italia yang menyuruh anak-anak itu untuk tidak bicara.

(Anak-Anak yang Hilang. Dari Kiri ke Kanan : Maurice, Louis, Martha, Jenny, Betty)

Menyelidiki lebih lanjut, pada tahun 1947, pasangan George dan Jennie Sodder mengirim surat kepada direktur FBI : J. Edgar Hoover untuk meminta bantuan.

FBI setuju untuk membantu keluarga tersebut setelah meminta izin dari pihak berwenang setempat. Tetapi sayangnya, investigasi mereka ditolak oleh Polisi Fayetteville dan kantor pemadam kebakaran—membuat penyelidikan itu dibatalkan.

Tidak menyerah, keluarga Sodder kemudian menyewa seorang detektif swasta bernama CC Tinsley .

Investigasinya mengungkapkan bahwa rupanya, penjual asuransi yang mengancam George sebelum kebakaran terjadi, adalah anggota juri yang menyatakan kebakaran rumah keluarga Sodder merupakan kecelakaan (Keluarga Sodder sempat menuntun kantor pemadam kebakaran karena terlambat datang dan persidangan sempat dilakukan)

Pada tahun 1949, keluarga Sodder menyewa ahli patologi untuk menggali reruntuhan rumah yang terbakar. Dalam penyelidikan, dia berhasil menemukan tulang belakang manusia. Sayang dalam pemeriksaan, tulang menunjukkan pematangan kerangka yang lebih besar daripada korban tertua, yaitu anak berusia 14 tahun.

Selain itu, dia juga menemukan sebuah organ dalam. Namun tatkala diuji, itu ternyata adalah hati sapi yang bahkan tidak tersentuh api.

Sebuah rumor aneh terdengar tentang Kepala Pemadam Kebakaran—Morris. Penyelidik mengatakan bahwa Morris mengubur hati sapi itu sendiri dengan harapan keluarga akan menemukannya dan menghentikan penyelidikan mereka.

Titik “yang hampir” Terang

Karena seluruh hal sudah dilakukan oleh keluarga Sodder untuk mencari kebenaran anaknya, mereka pun hanya bisa menunggu kejaiban.

Mereka diketahui memasang papan reklame di Route 16, menawarkan $5.000, kemudian dinaikkan menjadi $10.000, untuk informasi apapun mengenai anak-anak mereka yang hilang.

Selama beberapa tahun berikutnya, banyak orang mencoba keberuntungan untuk mengambil kesempatan itu. Sebuah surat misterius dikabarkan tiba dari negara bagian terdekat, St. Louis yang menyatakan bahwa Martha, gadis tertua, tinggal di sana di sebuah biara.

Kabar lain datang dari Florida yang mengklaim bahwa anak-anak itu menginap di rumah kerabat yang dikenal Jennie.

Pada suatu hari, George melihat foto di koran yang menampilkan anak-anak sekolah di New York City. Entah kenapa, dia mempercayai kalau salah satu siswi itu adalah Betty, anaknya yang lain.

Perjalanan George dan Jennie untuk mencari anak-anaknya akan terus berlanjut. George menghabiskan hidupnya berkeliling negara untuk menyelidiki dan menemukan kebenaran dari kasus menghilangnya anak-anaknya. Sayangnya, dia tidak pernah menemukan sesuatu yang konkret.

Pada tahun 1968, lebih dari 20 tahun setelah kebakaran, Jennie menerima bukti paling meyakinkan bahwa anak-anaknya masih hidup. Bukti tersebut, hadir dalam surat yang berisi foto seorang pria.

Bersamaan dengan foto itu, terdapat catatan samar yang bertuliskan “Louis Sodder. I Love Brother Franike. anak laki-laki. A90132 atau 35.” Kedua kode pos tersebut berasal dari Palermo, sebuah kota di Sisilia, Italia.

Untuk yang terakhir kalinya, mereka menyewa seorang detektif swasta dan mengirimnya ke Italia untuk penyelidikan lebih lanjut. Sayang, detektif itu tidak pernah kembali dan kabarnya tidak pernah terdengar lagi.

(Side By Side foto Louis Sodder sewaktu kecil, dan foto pria yang diduga Louis di dalam surat yang datang dari Palermo)

Pada tahun 1989, 44 tahun setelah kejadian itu, papan reklame akhirnya dirobohkan. Orang tua Sodder telah meninggal tetapi anak dan cucu mereka dikabarkan tetap melanjutkan pencarian dan penyelidikan

seperti halnya banyak anggota masyarakat yang terpesona oleh cerita tersebut. Ini adalah definisi misteri karena tidak ada teori yang kuat tentang mengapa anak-anak itu hilang—Atau jika mereka mati, mengapa jenazah mereka tidak ditemukan.

Selebihnya, masih menjadi misteri.

Baca Juga :

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

1 Response to "Disapearance Of Sodder Children, Kebakaran aneh yang membuat 5 anak keluarga Sodder menghilang."

  1. Gue setuju sama teori konspirasi yg sepertinya benar adanya. Ga mungkin mereka terjebak kebakaran terus jasadnya nguap gitu. Kayanya emang diculik.

    ReplyDelete