v The Holders Series Chapter 170 : The Holder Of Centuries | UNSOLVED INDONESIA

The Holders Series Chapter 170 : The Holder Of Centuries

From theholders.org

Translated By Admin

Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke kolam renang umum mana pun yang bisa kau datangi. Di gerbang depan, beri tahu kasir bahwa kau ingin melihat sosok yang bernama "Pemegang Berabad-abad" [The Holder Of Centuries]

Jika sang kasir balas bicara, tidak peduli apa yang mereka katakan, segeralah lari, dan jangan pernah kembali ke tempat itu. Disisi lain, jika mereka mengabaikanmu, ulangi pernyataan itu.

Kasir akan memejamkan mata selama beberapa menit, lalu berdiri dan menuntunmu menuju kolam renang. Kau akan melihat bahwa kolam dan sekitarnya tiba-tiba tidak ada orang, dan air kolam telah benar-benar tenang. Kasir akan berhenti di tepi kolam, dan mengisyaratkan dirimu untuk berendam di dalam kolam kosong itu.

Benamkan dirimu sepenuhnya ke dalam air, sehingga seluruh tubuhmu akan tengelam tanpa terkecuali. Tutup matamu di dalam air sampai kau merasakan bahwa air tersebut, akan berubah menjadi sedingin es.

Setelah itu terjadi, bukalah mata, dan kau akan mendapati dirimu berada di hamparan samudra luas dengan posisimu kini tengah berada tepat di atas palung yang sangat dalam dan gelap. Segeralah berenang keatas dan raihlah permukaan agar kau bisa kembali menghirup udara.

Di tempat yang mirip seperti lautan lepas itu, kau akan melihat sebuah pulau yang searah dengan cakrawala. Berenanglah menuju pulau tersebut dan hati-hati jangan sampai tenggelam karena gelombang laut yang riuh. Semakin mendekat kau dengan pulau itu, semakin ganas pula arus yang harus kau renangi. Kau harus berenang dengan sekuat tenaga melawan arus, karena begitu kau menyerah, maka kau akan hanyut,

Saat kau sudah mencapai pulau itu, Kau akan memiliki dorongan yang hampir tak tertahankan untuk berhenti dan beristirahat. Namun jangan sampai tergoda. Langsunglah berlari ketika kau sudah menyentuh pasir pantai. Berlarilah menembus pepohonan dan masuklah ke daerah yang akan mirip seperti hutan belantara.

Paksakanlah fisikmu melebihi batas dengan pemahaman bahwa apabila kau berhenti, maka celakala yang akan kau dapat. Kau baru boleh berhenti ketika kau mencapai sebuah danau yang akan terletak tepat di pusat pulau.

Setiap otot di tubuhmu mungkin akan menjerit, dan kau akan merasakan pikiranmu mulai runtuh. Meskipun begitu, kau tidak boleh berhenti sampai kau sampai di danau yang dimaksudkan.

Ketika kau tiba, ambillah nafas dalam dan istirahatlah sebentar. Kau boleh meminum air danau yang jernih itu untuk menghilangkan dahaga karena telah berlari berkilo-kilo meter.

Saat kau beristirakat, kau akan mulai mendengar panggialan-panggilan aneh, yang datang dari bawah permukaan danau. Panggilan itu tidak akan bisa kau mengerti, namun akan cukup jelas di telingamu.

Tanyakanlah kepada suara itu, dari tempatmu berdiri, satu pertanyaan : “Bagaimana kau bisa menjadi seperti ini?”

Membalas pertanyaanmu, Suara itu tiba-tiba akan menggema menjadi jelas, dan kata-katanya akan menggelegar ke permukaan. Fenomena itu akan sangat megah seakan sang danau secara pribadi lah, yang menjawab pertanyaanmu (padahal sebenarnya bukan)

Kemudian, air yang jernih di danau itu akan mulai memantulkan gambaran-gambaran kejadian. Yang terlihat disana, adalah kilas balik dari abad yang tak terhitung jumlahnya, dimana danau ini awalnya hanyalah gumpalan lumpur.

Gambaran-gambaran itu, akan menggambarkan bagaimana setiap benua, akan memiliki waktunya sebelum kemudian dikonsumsi oleh laut. Penjelasan itu akan sangat jelas hingga masa-masa yang kau kenali.

Namun semua tidak berhenti sampai disitu. Penjelasan itu akan terus belanjut hingga ke masa-masa yang asing, atau sesuatu yang hanya bisa kau logikakan sebagai masa depan. Gambaran itu akan menjelaskan tengang bagaimana pulau ini, akan menjadi satu-satunya tanah yang tersisa di seluruh bumi.

Akan juga dijelaskan tentang bagaimana pulau yang kesepian ini akan ‘menangis’ selama berabad-abad, hingga menciptakan danau dengan air matanya. Danau yang sekarang kau lihat dan saksikan dengan kedua matamu.

Gambaran di danau itu akan memberitahu kepadamu, apa makna dari setiap air mata dengan detail yang mengerikan. Bahwa pada dasarnya, pulau ini menangisi setiap kekejaman yang telah dilakukan, setiap kematian, setiap kebohongan, dan setiap hal buruk yang terjadi di bumi.

Kemudian, di bagian gambaran yang terakhir, akan dijelaskan bahwa kematianmu, sang Seeker, adalah hal terakhir yang akan sang pulau tangisi sebelum keberadaannya hilang sepenuhnya.

Perlu diketahui, bahwa pengetahuan yang kau terima itu, akan membuatmu tercerahkan. Kau akan sangat terharu dengan kisahnya sehingga kau tergerak untuk membantu sang pulau menutup usianya dan mengakhiri kisah keberadaannya. Meskipun, itu artinya kau harus mati.

Menyelamlah ke danau dengan rasa bangga. Berenang ke bawah sampai tidak ada cahaya lagi, dan tunggu sampai paru-parumu kosong dari udara. Sambutlah kematianmu dengan bahagia demi sang pulau yang sudah menahan penderitaan selama berabad-abad. Lupakan semua hal yang tidak bisa kau raih di dunia dan relakan saja hal-hal yang sudah kau miliki. Yap, tertawalah kepada Sang Petani karena bukan dia yang akan menjemput, melainkan kau yang akan datang sendiri.

Sayang, kematian itu tidak akan datang dengan mudah. Sang pulau, akan berusaha sebisa mungkin untuk menyelamatkanmu. Dari bawah danau, dia akan menyemburkan puluhan kubik air berkali-kali ke permukaan dan mencoba menyelamatkanmu dari tenggelam. Hindarilah hal ini karena ingat bahwa kau harus mati, apapun yang terjadi.

Jika Kau bertahan, Kau akan mulai melihat cahaya yang datang diantara gelapnya kedalaman danau. Sesaat sebelum kesadaranmu hilang sepenuhnya, cahaya itu akan menyambar cepat ke arahmu dan seluruh penglihatanmu akan menjadi gelap.

Kau sekarang secara resmi, sudah mati.

Pasca kematianmu itu, kau akan bangun sekali lagi di kolam renang umum, sambil merasa kedinginan dan kelelahan. Kau telah memenuhi siklus eksistensi sang Holder dan kini dia mewariskan seluruh abad-abad yang telah dia lalui kepadamu.

Tahun-tahun dari Abad-abad tersebut harus kau jalani dari hari ini, sampai masa depan yang ditentukan. Terhitung dari sekarang, umurmu akan menjadi sepanjang kehidupan sang pulau, yang kau temui dalam pencarianmu.

Kau akan tetap hidup ketika benua mulai tenggelam. Kau juga akan tetap berdiri tegak ketika semua bentuk kehidupan lainnya telah musnah. Kau akan menjadi saksi, ketika air laut mendidih sebelum kemudian membeku. Siklus itu akan terulang berkali-kali.

Dalam menyambut masa depan panjang yang akan datang, sesekali kau mungkin akan menangis. Menangis karena kesalahan dan kejahatan umat manusia. Meskipun begitu, jangalah terlalu lama bersedih. Di sebuah era yang menandai akhir daratan, kau mungkin dapat kembali bertemu dengan sang Holder, yang merupakan sebuah pulau terakhir di bumi kelak.

Keabadian ini adalah Objek 170 dari 538.

Kau ditakdirkan untuk terus menanggung kehidupan sampai akhir waktu. Kau tidak akan bisa mati sampai era pencarian yang baru akan dimulai, dan seorang Seeker bodoh akan datang kepadamu dan mengklaim obyek yang kini adalah milikmu.

Baca The Holders Series Lainnya

Catatan Admin : Holdernya Pulau anjer. Keren sih tapi -.-

UPDATE : Admin sudah  menambahkan poin tambahan di kolom komentar dibawah. Silahkan dibaca. 

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

5 Responses to "The Holders Series Chapter 170 : The Holder Of Centuries"

  1. "Kau tidak akan bisa mati sampai era pencarian yang baru akan dimulai, dan seorang Seeker bodoh akan datang kepadamu dan mengklaim obyek yang kini adalah milikmu."

    Bentar, bukannya objek yang dimaksud berada di pulau ? Apakah artinya setelah ratusan abad, sang Seeker bakalan menjadi pulau terakhir seraya menunggu Seeker baru datang ? Atau bahkan pulau tersebut adalah Seeker dari era sebelumnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Admin akan coba jelaskan.
      Jadi obyek di chapter ini adalah “This Imortality” menurut teks aslinya. Yang kemudian admin translate ke “Keabadian ini”. Obyeknya bukanlah benda dan merupakan umur (Anggap saja 100 Juta tahun)

      Asumsikanlah umur yang dimaksud adalah ibarat sebuah penggaris. Nah penggaris tersebut, untuk sekarang masih dimiliki si Pulau. Cara menggunakannya, adalah dengan menghitung dari centimeter 1 sampai Centimeter 100 yang merupakan ujung akhir dari penggaris. (1 Centimeter = 1 Juta tahun)

      Ketika sang pulau sampai ke hitungan ke Centimeter 99,9, alias mendekati akhir, kau, sang Seeker datang dan meminta penggaris tersebut. Karena sang Pulau mau, maka penggaris itu sekarang adalah milikmu.

      Sekarang, karena kau adalah pemilik yang baru, kau harus menggunakan penggaris itu dengan cara berhitung dari centimeter 1 (seperti si pulau). Atau, kau harus hidup dari tahun 1 sampai ke 100 juta tahun yang akan datang.

      Poin lain dari obyek ini adalah :

      1, Kau harus mati terlebih dahulu agar umur manusiamu bisa tergantikan dengan umur “penggaris” tersebut.

      2, pertemuanmu dengan sang pulau, terjadi jauh di masa depan yang mendekati akhir waktu.

      3, ada kemungkinan “penggaris” yang menempel di pulau inilah, penyebab pulau tersebut memiliki kepribadian.

      4, Ada kemungkinan, jika si pulau selesai menghitung sampai ke Centimeter ke 100 dan belum ada seeker yang meminta “penggarisnya”, maka obyek itu akan Hilang selamanya dan tidak bisa dicari lagi (ini mungkin adalah alasan kenapa dia mencegahmu untuk bunuh diri)

      Obyek ini termasuk dalam kategori obyek yang tidak berbentuk fisik, seperti beberapa obyek lalu yang adalah “Nama” bahkan “bahasa kucing”

      Sifat dari obyek ke 170 ini, mungkin bisa dibilang Mirip kayak One For All nya All Might dari BNHA kali yak?

      Delete
    2. Terus untuk pertanyaan, apakah "kau" atau sang Seeker bakal menjadi pulau seiring berjalanannya waktu. Admin rasa tidak.
      ..
      Teori admin sih, berbeda era maka akan ada perbedaan pula dari segi Holder. tau kan? di beberapa chapter yang sudah-sudah, ada diceritakan beberapa Seeker, pada akhirnya mengambil tempat sang Holder itu sendiri karena konsekwensi tertentu dari obyek yang mereka minta,

      Delete
  2. Setelah Era Pencarian ini dimulai, kau seharus nya sadar.. bahwa ada satu orang yang tetap hidup.. dan di selalu ada di antara kita entah di benua apa itu.. yang menjadi masalah nya adalah, keabadian yang ini sudah di klaim dan kalian para Seeker sudah kehilangan kesempatan sayang sekali.. lebih baik kau melakukan ritual kepada The Holder of Midnight atau apalah itu.. yang sama juga memberikan mu keabadian walau pun dengan cara yang sangat keji

    ReplyDelete