v The Holders Series Chapter 262 : The Holder Of Eden | UNSOLVED INDONESIA

The Holders Series Chapter 262 : The Holder Of Eden

From theholders.org

Translated By Admin

Disclaimer : Once again, ini hanya cerita, tidak ada kaitannya dengan agama, dan admin hanya mentranslate dari teks original “The Holders Series” yang tercantum di website theholders.org (admin merasa harus mencantumkan disclaimer di cerita-cerita seperti ini, takut ada yang ter-trigger)

***

WARNING : Bawalah Obyek Nomor 3 dari 538 dalam perjalanan kali ini.

Di negara mana pun di kota mana pun, pergilah ke perlintasan kereta api terbengkalai yang bisa kau temukan. Carilah rel lurus dan mulailah berjalan di rel yang mengarah ke kiri. Setelah kira-kira dua mil, seorang lelaki tua dengan troli dorong perlahan-lahan akan berjalan di belakangmu.

Kau akan mendengar dia datang, tetapi jangan berbalik sampai dia berhenti di belakangmu. Begitu dia berhenti, berbaliklah dan dia akan menawarimu tumpangan. Terimalah karena itu adalah respon yang benar.

Setelah dia menawarkan tumpangan, Kau dapat melihat-lihat dengan bebas. Si pendorong troli, adalah seorang pria tua yang mengenakan kemeja putih berkancing, suspender hitam, celana panjang hitam usang, dan sepatu hitam yang dipoles. Jika rambutnya di kuncir kuda, kau bebas untuk melanjutkan pencarianmu. Namun, jika tidak, Kau disarankan membatalkan perjalanan ini.

Disuatu titik di perjalananmu, troli dorong itu akan berhenti. Si pendorong akan bertanya apakah kau bisa membantunya mendorong kereta selama beberapa mil kedepan. Jangan lakukan karena apabila kau menerimanya, kau akan dipaksa untuk terus mendorong selama sisa kekekalan, dan kau akan menggantikannya sebagai pendorong troli.

Alih-alih membantu, berdirilah dengan sabar selama lima detik dan kemudian menolehlah kepadanya. Tanyakan, "Apakah kau bisa mengantarku ke tempat kita memulai?”

Jika perjalananmu masih direstui, maka pria itu akan menyanggupi dan akan mendorong troli tersebut ke arah yang berlawanan. Pria itu akan mulai mendorong troli ke arah yang sudah kau lalui, namun dengan kecepatan yang lebih kencang dari sebelumnya.

Kereta akan mulai bergerak lebih cepat dan lebih cepat sampai segala sesuatu di sekitarmu hanyalah gradasi warna yang kabur. Sementara ini berlangsung, pria itu akan mulai bersenandung dengan mulutnya, lagu-lagu yang tidak kau ketahui. Kau akan tergoda untuk bernyanyi bersama, bahkan jika kau tidak mengenal lagu itu. Meskipun begitu, kau harus melawan atau kau akan dilempar keluar dari troli.

Setelah apa yang tampak seperti selamanya, troli akan tiba-tiba berhenti di tengah lapangan yang luas, sepenuhnya lepas dari rel yang tadi merupakan jalurnya.

Begitu troli berhenti, Kau harus mengalihkan pandangan dari pria itu. Berdirilah di bagian kanan troli dan lompat sejauh mungkin ke lapangan. Segera setelah Kau mendarat, troli akan terbakar dan menghilang, meninggalkanmu sendirian di lapangan.

Ini adalah bagian penting dari perjalananmu. Dari tempat kau mendarat, ambil tepat delapan langkah menjauh dari tempat kereta berada. Kemudian lanjutkan ke arah kiri-diagonal. Setelah sepuluh langkah, akan menjadi sulit bagimu untuk berjalan, tetapi Kau harus terus maju. Setelah dua puluh langkah akan terasa seolah-olah Kau akan runtuh, tapi jalan terus. Setelah tiga puluh langkah, tidak peduli seberapa kuat keinginanmu, Kau akan jatuh berlutut.

Di depanmu, secara ghaib akan muncul sebuah gerbang kuno, disertai dengan dinding tak berujung di kedua sisinya. Gerbang akan terbuka dan kau akan bebas untuk berdiri dan masuk, tetapi sebelum kau masuk, seorang pendeta berjubah akan datang melalui gerbang ke arahmu.

Dia akan memintamu untuk bertobat, mengingat area di dalam gerbang adalah tempat yang murni dan suci. Jika kau ingin melanjutkan, lakukan apa yang dia katakan. Kau harus mengakui dosa-dosamu dan bertobat. Setelah puas, dia kemudian akan membawamu ke taman di balik gerbang dan menghilang.

Di tengah taman kau akan menemukan seorang pria tampan dan wanita cantik nampak tengah berbaring bersebelahan di atas alas. Keduanya tidak berpakaian. Karena mereka nampak tidak bergerak dan memejamkan mata, hal ini membuat pertanyaan di benakmu apakah mereka masih hidup atau sudah mati.

Tidak peduli cuaca atau waktu di luar, taman akan menjadi malam dan satu-satunya cahaya yang akan tampak adalah cahaya yang memancar dari tubuh mereka. Berdirilah di samping pria itu dan lihat ke langit. Di sana kau akan melihat cahaya kecil berkelap-kelip di langit. Cahaya itu akan turun sampai tepat berada di depan wajahmu.

Dari setitik cahaya seperti debu ini, kau akan mendengar suara yang begitu kuat sehingga kau merasa seolah-olah tulangmu sendiri akan patah karenanya. Ini akan memberitahumu bahwa untuk melanjutkan, kau harus mengambil dari pria ‘apa yang digunakan untuk membuat wanita’

Menggunakan Pisau Bedah Eternity, lakukanlah apa yang harus kau lakukan. Jangan khawatir, karena kau tidak perlu membersihkan kekacauan apapun setelahnya.

Setelah selesai, kembali ke lampu kecil dan ucapkan terima kasih, jika itu mengakui penghargaanmu maka kau akan dibawa kembali ke perlintasan kereta api, aman dengan membawa Obyek. Jika tidak, bersiaplah untuk terjebak di taman ini selamanya—kau akan menerima berbagai macam kejahatan ketika sang wanita bangun dan melihat apa yang telah kau lakukan kepada si lelaki.

Tulang rusuk pria itu adalah Obyek 262 dari 538. Mereka ada di sana untuk pembentukan, dan mereka akan tetap ada di sana untuk pembongkaran.

Baca The Holders Series Lainnya.

Catatan Admin : yang dimaksud Troli dorong disini adalah, kereta kecil yang tidak ada tuas dan tidak ada mesin. Pokoknya didorong aja ama manusia. Gambarnya :

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

2 Responses to "The Holders Series Chapter 262 : The Holder Of Eden"