v Chapter 491 : The Holder Of Exodus | UNSOLVED INDONESIA

Chapter 491 : The Holder Of Exodus

From theholders.org

Translated By Admin

[Catatan berikut ditemukan di samping apa yang tampaknya menjadi korban bunuh diri. Mayat tersebut somehow terlihat berantakan.]

Namaku Christopher Holm, tetapi kau mungkin lebih mengenalku sebagai Investigator C.

Seperti julukannya, aku adalah seorang penyidik atau investigator swasta. Aku bekerja dengan menemukan informasi yang sangat spesifik untuk orang yang sangat spesifik. Aku sangat pandai dalam hal itu. Dan kuberitahu, bayaran yang ku dapat dari pekerjaan ini.. sebut saja.. sangat murah hati.

Aku sendiri tidak pernah menyentuh Object apapun, tentu saja. Terlalu berbahaya dan mengerikan, menurutku. Sudah banyak keuntungan yang bisa ku peroleh dari orang-orang yang menyebut dirinya ‘Seeker’, hingga membuatku tidak terlalu penasaran dengan dunia apapun yang mereka temukan di alam Holder. Meskipun tentu, dengan berbagai informasi yang ku perjual belikan, aku pada dasarnya paham seluk beluk Holder, Object dan hal serupa seperti halnya para Pencari tersebut.

Aku lupa bagaimana awalnya, mungkin karena terlalu lama berurusan dengan informasi terkutuk, pada akhirnya, informasi tersebut memberiku sugesti. Padahal, sekian tahun aku menekuni pekerjaan ini, dan tidak pernah sekalipun terlintas di benakku untuk melihat ‘dunia mereka’ dengan kepalaku sendiri.

Itu hingga suatu hari, aku memutuskan untuk melakukannya.

Aku punya info lengkap, dan itu adalah pencarian yang sangat mudah. Hampir tidak ada hal yang bisa membuat semuanya menjadi kacau. Itulah kenapa, aku melakukannya.

Itu adalah pencarian yang gampang dan aku pada akhirnya berhasil mendapatkan Objek pertamaku. Tapi setelah itu, aku ketagihan. Aku tidak bisa memaksa diriku untuk berhenti. Aku membuat koleksi kecil untuk diriku sendiri, tetapi baru kemudian aku menyadari biayanya. Aku telah kehilangan begitu banyak dalam waktu sesingkat itu, dan satu-satunya "Profit" yang ku dapatkan adalah benda-benda terkutuk ini.

Aku ingin keluar, dan aku pikir aku tahu bagaimana melakukannya.

Jadi aku pergi ke terminal bus. Sembari menyembunyikan pistol dikantongku, aku membeli tiket untuk “Ke tujuan akhir sebelum semuanya berakhir”. Aku naik bus yang terlihat normal dengan orang-orang yang terlihat normal dan tidak ada satu orang pun yang memperhatikanku. Sejauh ini bagus.

Lalu aku menunggu, dalam perjalanan yang sangat panjang. Hari-hari berlalu. Orang-orang kelaparan, memohon untuk diturunkan dari bus, tetapi sopir menolak mereka, dan aku menghitung setiap penolakan. Empat ratus sembilan puluh satu, tidak lebih, tidak kurang. Saat itulah aku memasukkan Peluru Khusus ke pistolkku, dan menembak sang supir.

Pintu terbuka seolah diberi aba-aba, dan aku memastikan akulah yang pertama keluar. Tapi aku harus mencabut Peluru dari tengkoraknya terlebih dahulu. Itu tidak wajib, tapi hasratku untuk tetap memiliki benda itu masih ada.

Semua orang mengikutiku saat aku memimpin mereka melewati gurun yang tampaknya tak berujung. Langkahku membawa kami berputar-putar, dan banyak yang meninggal dalam perjalanan atau mempertanyakan kepemimpinanku, tetapi aku tidak mengatakan apa-apa. Aku memiliki Peta Special. Aku tahu jalannya. Dan aku tahu apa yang akan terjadi jika aku keluar dari jalan yang semestinya

Tak lama kemudian, kami tiba di laut. Sebuah kapal sedang menunggu, kaptennya memanggilku, mengajakku untuk naik “Tidak,” kataku. Dia menawarkan lagi, dan sekali lagi aku berkata, “tidak”. Rombonganku kecewa, dan kapten turun untuk menemuiku. Sebelum dia berkata apapun, aku bertanya kepadanya, “Apa yang bisa membebaskan kami dari mereka?”

Dia kemudian menjelaskan kebenaran kepadaku. Itu bukanlah pidato panjang tentang sejarah dan kengeriannya. Itu adalah jawaban singkat dan sederhana, yang jauh dari lubuk hatiku, tidak ingin kudengar dari mulutnya.

Setelah selesai, sang kapten kemudian meraih tanganku, menjabatnya dan pergi.. dia pergi berlayar ke... kemanapun dia ingin pergi. Beberapa orang yang mengikutiku memutuskan ikut dengannya, sedangkan sebagian yang lain memilih menunggu denganku. Tapi well,, aku tidak peduli dengan mereka. aku kemudian memutuskan untuk duduk di tempat dan menatap lautan.

Karena aku sudah mendapatkan apa yang aku inginkan, akupun terlelap.

Aku bangun di rumahku sendiri, berhasil memiliki apa yang merupakan tujuanku melakukan pencarian ini. Tanganku, di mana sang kapten sempat menjabatnya, kini diselimuti api biru. The Fire Of Exodus, itulah obyeknya.

Menyentuh siapa pun dengannya, hidup atau mati, dan mereka akan dikirim ke tempat yang bebas dari semua kegilaan ini. The Land Of The End. Sebuah tempat tanpa kekacauan, tetapi juga tanpa kebahagiaan.

Benda ini seharusnya menjadi penyelamatku... tapi apa yang tidak sang kapten ungkapkan adalah, kau tidak bisa menggunakannya untuk dirimu sendiri. Dan lebih buruk lagi, hampir semua Seeker yang sudah muak dengan semua, kini selalu datang padaku untuk dikirim ke ‘sana’.

Aku sudah mengingatkan, bahwa tidak ada apa-apa disana, literally, namun mereka tidak peduli, karena mereka menginginkan jalan keluar, dan mereka tidak peduli kemanapun itu, selama mereka tidak lagi berurusan dengan Obyek,

Aku mantan informan, dan aku tau bahwa meski beberapa Holder menawarkan ‘penghapusan ingatan’ dari obyek, namun itu bukanlah jalan keluar yang sejati. Sekali kau memiliki, kau akan diseret masuk ke pencarian lagi pada akhirnya, meskipun kau sempat hilang ingatan tentang itu. Obyek mengikat hati, dan sifat naluriyah akan selalu bisa bangkit lagi.

Hanya di The Land Of The End, kebebasan sejati dari obyek bisa didapatkan, meskipun itu artinya, para Seeker akan meninggalkan realita ini.

Tapi persetan lah, mereka yang ada disana tidak bisa dijangkau lagi dan bukan berarti membantu mereka maka aku juga akan terselamatkan. Kalau ada, aku kini malah harusnya akan diburu oleh Seeker anarkis dan Holder gila yang tidak suka. Secara, membantu para Seeker artinya menunda penyatuan karena jumlah pencari akan semakin sedikit.

Obyek sialan ini, adalah nomor 491 dari 538.

Fu$k, aku tidak peduli lagi. Kuharap Seeker berikutnya yang mendapatkan obyek ini bisa menggunakannya lebih baik dibanding diriku.

[Christopher Holm, ditemukan bunuh diri]

Baca The Holders Series Lainnya (401 – 538)

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "Chapter 491 : The Holder Of Exodus"

Post a Comment