v 2218: The Holder Of Reconciliation | Legion's Object #72 | UNSOLVED INDONESIA

2218: The Holder Of Reconciliation | Legion's Object #72

From theholders.org

“The Legion’s Objects”

Translated By Admin

Di negara mana pun di dunia, kunjungi kedutaan terdekat yang dapat kau temukan. Saat kau menemukan resepsionisnya, tanyakan padanya apakah The Holder Of Reconciliation sedang 'hadir' hari ini.

Pada awalnya, dia akan memandangmu seolah-olah dia tidak mengerti. Jika dia tetap menatapmu seperti itu dan tidak bergeming, ulangi permintaanmu dengan sikap tegas; sehingga dia dengan ragu-ragu akan membawamu ke pintu di belakang meja. Pintunya akan terbuka ke lorong berwarna putih pucat yang tampaknya membentang dua kali kedalaman bangunan yang baru saja kau masuki.

Saat kau terus menyusuri lorong, jika kau memutuskan untuk berkomitmen pada tugas tersebut, kicauan burung secara bertahap akan bergema hingga terdengar jelas, dan mengisimu dengan ketenangan yang bahkan melampaui pemahamanmu sendiri. Namun, jika aula menjadi sunyi, segera berhenti, dan lihat ke bawah ke arah lantai. Jika Kau menemukan jejak kaki berdarah berjalan ke satu arah, jangan ikuti mereka. Sebaliknya, berjalanlah ke arah yang berlawanan dengan jejak kaki, walau itu adalah kearah tempatmu datang. Kecerahan lorong akan meningkat saat kau terus menyusuri arah yang benar, dan menjadi hampir menyilaukan saat kau mendekati pintu yang akan kau hadapi.

Namun, begitu melewati pintu, kecerahannya akan mereda, sehingga kau dapat melihat wanita muda yang duduk di kursi gelap tidak berbentuk, di tengah ruangan yang juga berwarna putih pucat, namun hampir abu-abu. Jangan percaya pada sikap hangat-Nya, dan jangan mengambil ranting zaitun yang Dia tawarkan kepadamu. Melakukan hal itu akan memunculkan gambaran mengerikan yang tak terlukiskan dalam pikiranmu, dan kau akan jatuh ke dalam kegilaan yang penuh rasa sakit yang tidak dapat dipahami oleh pikiran manusia.

Sebaliknya, tolak dengan sopan, dan tanyakan satu-satunya pertanyaan yang akan dijawab olehnya: "Mengapa mereka tidak setuju?"

Setelah mendengar pertanyaanmu, senyumannya akan memudar, dan sedikit rasa melankolis akan menguasai wataknya saat Dia mengingat setiap kejadian perselisihan kecil antar manusia yang berujung pada kekerasan yang merusak.

Saat Dia menceritakan kisah-Nya, gambaran yang berbeda dari yang pernah kau lihat akan memenuhi pikiranmu: makhluk-makhluk jahat dan cacat saling menguliti hidup-hidup, fitnah mengalir dari bibir mereka (atau lebih tepatnya, apa yang dianggap sebagai bibir mereka) dengan penuh semangat seperti racun yang menetes dari gigi mereka. Gambaran seperti itu sudah cukup untuk membuat banyak orang menjadi gila, tetapi kau tidak boleh putus asa; karena satu-satunya kesempatanmu akan mendekat dengan cepat.

Selama kisah-Nya berlangsung, Dia akan meletakkan dahan ranting yang sedari tadi dia pegang di atas kursi dan berdiri, mondar-mandir di dalam ruangan selama beberapa saat sebelum akhirnya menghadap ke dinding, sembari terus menceritakan kisah-Nya kepadamu. Saat Dia mendekati akhir cerita-Nya, ambil dahan dan berjalanlah di belakangnya sepelan mungkin. Begitu Dia menyelesaikan ceritanya, Dia akan berbalik; sekarang adalah waktu yang tepat untuk menyerang. Tancapkan ujung dahan yang terpotong jauh ke dalam hatinya. Dia akan mengeluarkan jeritan penderitaan yang memekakkan telinga, tidak seperti apa pun yang pernah menimpa telingamu sebelumnya. Begitu tangisan penderitaannya berhenti, Dia akan terjatuh ke lantai.

Cabut dahan dari tubuh sang Holder yang sudah mati; Dia tidak lagi membutuhkannya. Darahnya melengkapi Object, yang kemudian menyempurnakannya menjadi obyek 2218 dari 2538.

'Kedamaian' sementara dari benda-benda hanya dihasilkan oleh penderitaan yang tiada akhir; hati-hati dengan reuni mereka.

Baca The Legion’s Objects Lainnya

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "2218: The Holder Of Reconciliation | Legion's Object #72"

Post a Comment