v The Holders One-shot : Lovely Eye | UNSOLVED INDONESIA

The Holders One-shot : Lovely Eye

 Diambil dari theholders.org

 “Lovely Eye”

.

Ibunya adalah seorang Seeker, meskipun dia tidak mengetahui hal ini, dan dia mungkin juga tidak akan pernah mengetahuinya, karena setelah kejadian berikut ini terjadi, semua ingatan atau pemikiran tentang apapun bahkan yang samar-samar berhubungan dengan hal tersebut, telah hilang dari pikiran mereka, dan pikiran gadis itu.

Ayahnya diduga sudah lama meninggal (atau begitulah yang diklaim ibunya), meskipun keadaan seputar kematiannya adalah misteri. Wanita itu, ibu dari gadis itu, yang saat ini bernama Ms Prynne tapi sebelumnya dikenal sebagai Rose Majesty, hanya pernah menemukan satu Object, dan hanya satu Object saja. Objek Nomor 5.

Setelah memperoleh Objek ini, hal yang kemudian terjadi adalah dia jatuh cinta. Tentu itu bukanlah cinta yang suci apalagi sakral, karena sosiopat seperti dirinya tidak akan pernah bisa benar-benar “mencintai”. Apapun itu, pria pilihannya adalah sosok yang bernama Charles Fee, atau begitulah klaimnya.

Charles Fee juga adalah sesama Seeker, meskipun dia diketahui lebih gila daripada kebanyakan Seeker lainnya—menurutku itulah yang membuat Rose tertarik padanya.

Dia telah menjadi Seeker lebih lama dari Rose, meskipun dia tentu saja tidak memberitahu Rose tentang hal ini, juga tidak memberitahunya tentang parasit mengerikan yang hidup di dalam dirinya. Parasit itu adalah ‘hadiah’ dari seorang Seeker pemarah, yang kebetulan juga seorang penyihir.

Rose dan Charles menikah, tentu dengan nama palsu, dan hidup dalam kebahagiaan palsu selama kurang lebih satu tahun, sebelum Charles pergi selamanya untuk selingkuh dengan perempuan baru yang lebih muda.

Rose move on dengan cepat, karena dia juga mulai bosan dengan kehadiran Charles. Namun, seorang anak telah dikandung sebelum keduanya berpisah, dan akan segera lahir. Rose, dia tidak mau bayi itu, dan pada akhirnya memutuskan untuk menjadikan anaknya itu sebagai bahan eksperimen sinting—Tentu sebagai seorang yang pernah memiliki obyek, dan menerima kegilaan yang telah merusak, dia sudah tidak peduli dengan hal-hal manusiawi seperti membangun hubungan ibu dan anak. Meskipun begitu, ada hal yang membuatnya mempertahankan nyawa bayinya.

Dia ingin ‘memasangkan’ Obyek Nomor 5 kepada anaknya—Sesuatu yang dia tolak untuk dia lakukan kepada dirinya sendiri. Kau tau? mencongkel salah satu mata dan menggantikannya dengan Obyek No 5.

Dan dengan demikian, segera setelah anak itu lahir, dia mencari sebuah kotak yang pernah dia gunakan untuk menyimpan Objek 5, yaitu Eye Of Light. Benda itu, Obyek itu, masih hangat dan terlihat segar, bahkan setelah bertahun-tahun. Siapapun akan tau jika melihatnya, bahwa rasa cinta Rose terhadap obyek itu lebih besar dibanding rasa cinta terhadap bayinya sendiri.

Kemudian, dengan hati-hati, Rachel meletakkan Obyek itu di atas nampan logam tua, lalu mengambil penjepit yang telah dia siapkan, menjentikkannya dua kali, sebelum merobek mata kiri putrinya.

Aku yakin siapapun tidak akan kuasa melihat perubahan raut bayi itu dari senyuman, berubah ke dalam kengerian serta rasa sakit, yang belum mampu dia pahami.

Dia berteriak.

Teriakan.

Teriakan.

Teriakan.

Teriakan.

Teriakan.

Rose menutup mulut gadis itu, lalu, dengan satu tangan, tangannya yang lain mengaragkan Objek 5 ke dalam rongga mata yang kosong. Itu agak sulit karena darahnya hampir memenuhi rongganya, tapi dia pada akhirnya menempatkannya dengan sedikit cipratan.

Yang membuat perasaannya bercampur aduk, adalah ketika mata itu secara otomatis menempel dengan baik pada saraf putrinya, dan mulai mengikuti gerakan mata lainnya. Warna mata baru itu, merah tua, mirip darah setelah seseorang meninggalkannya selama beberapa hari.

Tangisan Bayi yang tertahan mulai mereda saat dia menyadari bahwa ia tidak akan merasakan sakit lagi saat ini (atau selama-lamanya), dan kemudian, Rose melepaskan tangannya.

Rose bertanya-tanya apakah akan ada gunanya membersihkan darah dari wajah bayi itu, dan, sambil mengerang, memutuskan bahwa hal itu tetap akan dia lakukan.

Kemudian, putrinya itu dia namai Delilah.

.

Tepat tiga bulan setelah prosedur operasi gila itu, segala memori tentang Obyek dan Seeker, hilang dari ingatan Rose. Tidak ada yang tahu alasannya, bahkan mungkin Seeker lain pun tidak bisa memahaminya, tapi itulah yang terjadi. Amnesia itu datang tiba-tiba dan tidak dapat ditarik kembali, baik ibu maupun anak tersebut, tidak mengingat apa pun.

Rose kemudian secara naluri tidak sadar mengubah namanya menjadi Dora Prynne, dan nama Delilah dirubah menjadi Eliza. Meskipun putrinya tidak pernah memiliki akta kelahiran atau nomor jaminan sosial, dan ibunya juga tidak bisa memaksa dirinya untuk membuat akta kelahiran atau nomor jaminan sosial yang asli, Prynne memalsukan beberapa hal, dan akhirnya pindah ke Iowa di mana dia mulai bekerja sebagai resepsionis di sebuah perusahaan besar bernama AG Industries. .

Putrinya, pada awalnya didiagnosis menderita analgia kongenital (ketidak mampuan tubuh untuk merasakan sakit), meskipun dia dapat merasakan suhu tubuh dengan cukup baik, kecuali jika suhu tubuh terasa tidak nyaman. Dia bisa “merasakan” panas atau dinginnya, bukan rasa sakit yang terkait dengannya, atau begitulah dia menjelaskan kepada para dokter yang tidak percaya.

Namun, karena ibunya tampaknya juga mengidap penyakit tersebut (atau itulah yang diklaimnya), tidak ada lagi yang dikatakan, terutama tentang kurangnya kimia otak untuk mendukung diagnosis.

Mata itu sendiri tidak bermanfaat banyak untuk Eliza selain benar-benar menghilangkan rasa sakit. Pada kesempatan yang sangat jarang, ketika keduanya kebetulan menemukan sesuatu yang berkaitan dengan Objects, Eliza akan melihatnya dengan kilau perak keruh di sekelilingnya—tentu dia tidak mengerti apapun atas fenomena itu.

Singkat cerita, Gadis itu tumbuh. Dia tumbuh menjadi seorang remaja muda yang canggung dengan rambut yang berantakan, banyak jerawat yang menjijikkan, dan tubuh yang kurus lemah, yang terlihat seperti dia baru saja keluar dari kamp interniran.

Ketika dia berumur empat belas tahun, dia mulai bertanya-tanya mengapa dia begitu berbeda dari gadis-gadis lain yang punya pacar, banyak teman , dan rambut rapi.

Dia mulai bertanya-tanya mengapa, tidak peduli seberapa sering dia membersihkan rambutnya, rambutnya tetap saja kotor.

Dia mulai bertanya-tanya, mengapa yang lain menjadi marah ketika dia melemparkan batu ke arah kucing atau menenggelamkan tikus untuk bersenang-senang.

Dia mulai bertanya-tanya mengapa, tidak peduli berapa banyak semprotan tan yang dia gunakan atau berapa lama dia berada di bawah sinar matahari, kulitnya tidak berubah dari pucat pasi, dan bahkan tidak ada bintik-bintik di bawah sinar matahari.

Dan dia terutama mulai bertanya-tanya, mengapa setiap hari salah satu matanya, mulai melihat petunjuk-petunjuk, yang menariknya pada sesuatu yang tidak diketahui. Bagaimanapun, itu hanya sebuah mata, meskipun merah, aneh, tetapi tetap hanya sebuah mata—itulah yang selalu Eliza percayai.

Keadaannya memang canggung dan aneh, namun ‘secara tekhnis’, Eliza adalah The Holder of Light (untuk sekarang). Dia adalah pemegang Obyek itu, walaupun secara bersamaan, dia adalah manusia biasa yang tidak tau apa itu Objects dan Holders.

.

Baca Cerita dari The Holders Series Lainnya.

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

0 Response to "The Holders One-shot : Lovely Eye"

Post a Comment