v Kasus Menghilangnya Penulis Misteri Terkenal : Agatha Christie | UNSOLVED INDONESIA

Kasus Menghilangnya Penulis Misteri Terkenal : Agatha Christie

Jika ini bukanlah sebuah ironi, maka aku tidak tau apa.

Agatha Christie, salah satu novelis kriminal paling terkemuka dalam sejarah, dikabarkan menghilang pada suatu malam di musim dingin pada tanggal 4 Desember 1926,

Kasus menghilangnya Agatha, adalah sebuah misteri yang tidak terpecahkan hingga saat ini. Terlebih lagi, dia menghilang di puncak karirnya, hanya beberapa bulan setelah dia merilis bukunya yang berjudul “Pembunuhan Roger Ackroyd”

Mobilnya ditemukan terparkir di sebuah parit di pinggir jalan. Selama hampir dua minggu, puluhan ribu penggemar, petugas polisi, dan detektif amatir ikut mendalami kasus ini demi mencoba untuk menemukan keberadaan Agatha.

Sayangnya, pencarian tersebut berulang kali menemukan jalan buntu seiring kejanggalan-kejanggalan yang mengikuti.

Biografi Agatha Christie

Agatha Christie, adalah seorang penulis wanita berkebangsaan inggris. Lahir pada tanggal 15 September 1890, di Torquay, Devon, inggris. Dia memulai karirnya dalam menulis saat dia menjadi seorang perawat yang mengabdi di perang dunia pertama.

Tidak lama setelah perang berakhir, dia mulai mempublish karya pertamanya yang berjudul The Mysterious Affair At Styles. Tulisan-tulisannya yang sangat disukai pembaca langsung mengantarkan Agatha Christie sebagai seorang penulis yang populer dimasanya.

Atas karya-karyanya, dia berhasil menjadi salah satu penulis misteri paling terkenal di awal abad ke-20.

Pada tahun 1926, ketika Christie berusia akhir 30-an, dia telah menerbitkan beberapa novel detektif yang sangat populer, termasuk The Secret Adversary dan The Murder on the Links. Setiap karya-karyanya, memiliki sebuah ciri khas yang sangat unik dan dia selalu menyajikan cerita-cerita yang cerdik dan selalu menggaet pembaca (terutama di genre Crime/Misteri)

Bahkan, sosoknya pernah diterbitkan dalam ulasan di Jurnal Farmasi karena  deskripsinya yang sangat akurat tentang kasus keracunan dalam salah satu cerita yang pernah dia tulis..

Pada usia 36 tahun, Agatha Christie telah memiliki kehidipan mapan dan sudah menikah dengan suaminya yang bernam Kolonel Archibald Christie yang dia temui pada awal Perang Dunia I.

Setelah serangkaian kehidupan nonmaden melintasi London, pasangan itu akhirnya menetap di sebuah daerah di luar kota bernama Sunningdale dengan putri tunggal mereka, Rosalind. Di sanalah, di pedesaan yang indah di mana misteri terbesar karir Agatha Christie terjadi: kasus hilangnya dirinya sendiri.

Kasus Menghilangnya Agatha Christie

Pada malam tanggal 3 Desember 1926, Agatha Christie terlihat meninggalkan rumahnya hanya dengan membawa sebuah koper. Dia sempat memberikan putrinya ciuman selamat malam sebelum dia pergi.

Mengiringi kepergiannya, Agatha sempat meninggalkan memo yang berbunyi “Aku tidak akan pulang malam ini.” Yang dia tinggalkan di sebuah meja di dalam rumah.

Pasca pergi meninggalkan rumah, Keberadaan Agatha tidak diketahui sampai 10 hari kemudian. Itupun setelah kabar hilangnya dia terdengar oleh publik dan dikabarkan secara luas

Pada tanggal 6 Desember, berita hilangnya Agatha Christie muncul di halaman depan New York Times. Surat kabar itu melaporkan bahwa mobilnya ditemukan terparkir di dalam parit di dekat Guildford. Meskipun begitu, keberadaan Agatha sendiri, belum diketahui.

Meskipun polisi memiliki sedikit petunjuk, namun kasus hilangnya Agatha Christie tetap mencurigakan. Pertama, posisi mobil sangat aneh saat ditinggalkan, Kenapa mobil itu bisa masuk ke parit? Apa yang sebenarnya terjadi? Kemudian, diketahui ada serangkaian surat yang ditinggalkan Agatha kepada sekretarisnya, saudara iparnya, dan suaminya.

Suaminya menolak untuk membagikan isi suratnya, dengan mengatakan bahwa itu terlalu pribadi. Sekretaris mengatakan bahwa suratnya hanyalah sebuah jadwal, dan saudara ipar Christie mengatakan kepada polisi bahwa suratnya mengatakan bahwa dia pergi ke spa di Yorkshire.

(Mobil Agatha pasca ditemukan dan ditinggalkan disebuah parit--well sebenarnya bukan parit, tapi lebih ke--kalau orang jawa nyebutnya 'jeglongan'--di dekat Guildford. Bahasa indonesianya 'jeglongan' apaan dah)

Penyelidikan Polisi dan Pencarian Agatha

Pengembangan kasus pun dilakukan. Teori pertama polisi adalah bahwa Agatha Bunuh diri. Itulah kenapa mereka langsung melakukan upaya pencarian demi menemukan mayat di tempat-tempat yang mereka curigai sebagai tempat bunuh diri Agatha.

Sebuah usulan mengarahkan polisi ke sebuah tempat bernama  “Silent Pool.” Itu adalah nama dari sebuah danau yang diketahui tidak memiliki dasar. Dan terkadang memang digunakan untuk destinasi terakhir orang-orang yang mengalami depresi.

Menanggapi usulan tersebut, danau itu pun diselidiki. Namun sayangnya (untungnya), tidak ditemukan keberadaan Agatha di tempat tersebut.

Dalam carut-marutnya pencarian Agatha, ada sebuah rumor yang beredar tentang kasus menghilangnya Agatha ini. Ada yang bilang, ini hanyalah aksi publisitas untuk melambungkan karya Serial Agatha Christie yang akan datang : The Mystery of the Downs

Hal itu langsung dibantah oleh Sekertarisnya. Sekertaris itu mengatakan bahwa “Nona Agatha tidak mungkin selicik itu untuk memanfaatkan rasa kehilangan setiap penggemarnya demi publisitas karya yang tidak seberapa.”

Pada 13 Desember 1936, antara 10.000 dan 15.000 sukarelawan bergabung dalam pencarian Agatha Christie di dekat tempat mobilnya ditemukan. Pencarian melibatkan beberapa anjing pelacak, bahkan seorang dukun.

Keesokan harinya, polisi menemukan sejumlah barang, termasuk botol berlabel racun timbal dan opium, kartu pos robek, mantel wanita berlapis bulu, sepotong roti, dan dua buku anak-anak.

Meskipun begitu, mayat Agatha belum ditemukan.

Sosok dukun yang dibawa ke TKP, diberikan sarung tangan milik Agatha dan ditugaskan mencari keberadaanya secara spiritual. Namun sayangnya, sosok dukun itu pun tidak menemukan apapun karena diduga kurang sakti.

When They Found Her...

Sepuluh hari pasca Hilang, si penulis misteri, Agatha Christie pada akhirnya di temukan. Dia ditemukan di spa Harrogate di Yorkshire. Hal tersebut konsisten dengan informasi di surat yang dia berikan kepada saudari iparnya.

Namun kondisi saat ditemukan, membuat kasus ini semakin aneh saja. Agatha Christie ditemukan dalam Keadaan Hidup, dan sehat wa’lafiat. (Bah, Tante.. ini mah nge prank 10.000 orang namanya)

The Twist

Pasca ditemukan, Agatha Christie sebenarnya tidak 100 persen baik baik saja. Dia terlihat linglung dan mengaku tidak bisa mengingat apapun. Bahkan saat dia dijemput suaminya pun, keadaannya masih sama aja.

Dia mengaku sepenuhnya tidak tau apa yang dia lakukan selama 11 hari sebelum berada di Yokshire.

Welp.

The Conspiracy Theory

Sebenarnya sih, menurut admin. Jika Agatha ditemukan Hidup, apapun keadaannya, alive is alive. Meskipun kasus ini cukup populer dikalangan orang-orang penggemar misteri, admin tidak bisa melihat sebuah kasus yang ‘wah’ dan ‘wow’ dari menghilangnya Agatha.

Maksudku, ye lah. Dia hilang.. trus kenapa dah? Toh dia kembali dan masih hidup.

Oke, sebelum admin di demo oleh neurologist lokal yang akan mengatakan bahwa mengejek orang amnesia adalah kejahatan, mari kita perjelas beberapa hal. Ada teori  fakta alternatif yang mengatakan bahwa Agatha sebenarnya tidak amnesia sama sekali.

Sebagian orang berspekulasi bahwa kepergiannya merupakan taktik untuk menghukum suaminya yang suka berselingkuh. Hal ini didukung dengan sebuah bukti yang mengatakan bahwa, Ketika Christie berada di spa Harrogate, dia check in dengan nama “Mrs. Tressa Neele”

Tressa Neele adalah nama dari orang yang diduga selingkuhan suaminya tersebut. Christie juga diketahui membuat suaminya menunggu di lobi spa cukup lama ketika dia datang untuk membawanya pulang, penulis itu bahkan sempat meluangkan untuk dandan dan memilih-milih gaun meskipun suaminya menunggu di luar.

Kalian tau apa yang terjadi selanjutnya? Pernikahan mereka hanya bertahan selama 15 bulan kemudian sebelum mereka pada akhirnya bercerai.

Dan benar saja, setelah bercerai, (mantan) suaminya itu benar-benar menikah lagi dengan wanita bernama Neele. (Si bangst)

Epilogue (dan sebuah analisis amatir)

Namun tentu saja, beberapa orang masih ada yang percaya bahwa Agatha Christie mengalami amnesia. Jika kalian percaya teori amnesia tersebut, its okay.

Meskipun sebenarnya, menurut admin, kasus ini bisa terpecahkan apabila polisi bisa mengambil barang bukti ultimate yang disembunyikan.

Kalian ingat saat Agatha Pergi, dia meninggalkan surat kepada masing-masing 3 orang. Untuk Sekertaris, Saudara ipar, dan Suami.

Sang suami bilang kalau isi dari surat yang dia terima “Terlalu pribadi.” Dan dia tidak mau membocorkannya kepada siapapun.

Jika kita bisa mengetahui isi dari surat tersebut, pada dasarnya kita dapat mengetahui cerita keseluruhan dari kasus ini. Jika surat itu menyinggung nona Neele dalam bentuk apapun, maka teori ‘menghukum perselingkuhan’ diatas terbukti benar.

Namun jika surat itu berisi sesuatu yang selain dari hal diatas, maka teori ‘menghukum perselingkuhan’ terbukti salah.

Meskipun begitu, admin tetap percaya bahwa apabila isi surat tersebut membahas hal diluar perselingkuhan, maka seharusnya tidak ada alasan bagi Tuan. Archibald untuk menyembunyikannya kan? Toh, ini istrinya sendiri yang hilang, dan petunjuk sekecil apapun yang dilaporkan ke polisi, dapat membantu menemukan istrinya lebih cepat.

Tapi yah, Admin bukan seorang detektif.

What do you think?

Baca Juga :

Tag : biografi Agatha Christie, Kasus menghilangnya Agatha Christie, kematian agatha christie,

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

3 Responses to "Kasus Menghilangnya Penulis Misteri Terkenal : Agatha Christie"

  1. Iya Admin bukan detektif tapi teorinya menarik loh. Kemungkinan benarnya lumayan tinggi (Menurutku).
    Kasus menarik. Aku setuju soal dia ga melakukan itu untuk Publisitas.

    ReplyDelete
  2. Padahal cantik dan menarik loh agatha ini

    ReplyDelete
  3. Tahu novel terakhir yang di buat sebelum hilang?
    Banyak arah cerita yang berbeda, dengan novel sebelumnya.

    Ada sedikit ekpresi sedih,takut dan benci di dalam cara menulis novelnya

    Itu hanya hipotesa.

    ReplyDelete