v Chapter 91 : The Holder Of Honor | UNSOLVED INDONESIA

Chapter 91 : The Holder Of Honor

From theholders.org

Translated by Admin

Di kota mana pun, di negara mana pun, pergilah ke institusi mental atau rumah rehabilitasi mana pun yang bisa kau datangi. Bawalah benda-benda ini, atau batalkan perjalananmu : Jubah milik The Holder Of Hate, Beast Resolve milik The Holder Of Confusion, Perisai milik The Holder Of Solitude dan Pedang milik The Holder Of Peace

Saat kau mencapai meja depan, mintalah untuk mengunjungi seseorang yang menyebut dirinya "Sang Penjaga Kehormatan[The Holder Of Honor]

Petugas akan mengeluarkan dan memberikanmu sebuah kartu tarot tebal. Jika kau diberi kartu bergambar Bulan, maka artinya kau siap menghadapi ujian ini; Namun, jika petugas memberikanmu kartu bergambar Iblis, berbaliklah lalu pergi, dan jangan kembali sampai kau menerima ujian dari Holder yang lain. Kau barusaja dikutuk dan kutukan itu hanya bisa ditumpuk oleh residu kekuatan holder yang lain agar bisa hilang.

Jika kau tetap tinggal, petugas akan memintamu untuk memeriksa gereja di ujung jalan. Tinggalkan gedung dan berjalanlah dengan santai di jalan, dan nikmati apa yang mungkin menjadi momen terakhir hidupmu

Saat kau mencapai ujung jalan, Kau akan melihat bangunan tua dan bobrok yang mungkin telah menjadi rumah ibadah sejak lama. Masuk ke pintu dengan hati-hati, kau tidak mau pintu itu roboh dan menghantam kepalamu.

Sebuah cahaya akan menggiringmu ke depan sebuah pintu. Jika kau tidak membawa benda-benda yang dibutuhkan, maka pulanglah. Karena perjalananmu sudah gagal. Namun jika kau membawa setidaknya satu dari; Jubah, Beast Resolve, Perisai dan pedang, maka keluarkanlah dan masuki pintu tersebut.

Dibalik pintu, kau akan menemukan dirimu berada di hamparan gurun pasir yang mengerikan, terik matahari sepanas api dan hujan darah menghantam tanah tandus di bawah kakimu.

Jauh di kejauhan, sebuah bangunan tinggi terlihat menjulang, warna putihnya yang mencolok dan halus membuat kehadirannya terlihat jelas. Kau hanya akan memiliki beberapa detik untuk melihat pemandangan ini sebelum segerombolan setan mulai bergegas datang kearahmu.

Jika kau membawa jubah, tutupi dirimu sendiri dan berjalanlah menuju bangunan tersebut; makhluk-makhluk itu adalah kaki tangan dari sang holder, yang melihatmu melalui kebencian mereka. Jubah itu akan menyembunyikan dirimu dari mereka.

Jika kau tidak membawa Jubah, maka larilah sekencang mungkin!

Ingatlah bahwa, Tidak peduli bagaimana cepatnya dirimu, akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk mencapai bangunan tersebut, namun itu adalah kesempatan terbaikmu mengingat kau tidak punya apapun untuk menyembunyikan diri.

Tatkala sudah sampai, jangan buang waktu untuk istirahat. Segeralah masuk dengan penuh keyakinan. Abaikan setiap kemegahan dari bangunan itu karena hal tersebut tidak akan menguntungkanmu.

Bagian dalamnya sama mewahnya dengan bagian luarnya, disetiap sudut, terhias kain halus dan bermacam lukisan di dinding. Tidak lupa patung-patung indah, dan mozaik berdiri tegak di lantai marmer.

Jejeran patung berbentuk ksatria akan membentuk jalur yang harus kau lewati. Jangan melenceng dari jalur yang sudah ditentukan, jika tidak mau diserang oleh patung-patung tersebut. Sudah pasti mereka lebih tangguh darimu.

Jalan tersebut akan mengarahkanmu ke sebuah ruangan yang luas dan sangat mencolok. Di ujung ruangan itu, akan terdapat singgasana panjang. Berbaring diatasnya, seorang wanita telanjang, cantik dan berkulit coklat. Bermacam perhiasan menggantung di badannya.

Di depan sosok itu, seorang pria pucat berhias baju besi, tengah berlutut di lantai.

Melihat wanita itu, kau akan merasakan nafsu yang belum pernah kau rasakan sebelumnya. Tahan perasaan itu, atau kau akan dikuliti oleh kesatria yang ada didepannya karena tidak sopan.

Di depan mereka, nyatakan tanpa rasa takut bahwa kau datang untuk menjawab tantangan dari sang ksatria.  Sang ‘ratu’ akan tertawa, dia kemudian akan melambaikan tangannya.

Dengan lambaian wanita tersebut, sang ksatria akan bangkit, mengenakan helm, dan membawa pedang dan perisai miliknya.

Jika kau membawa Pedang, Pedang yang kau bawa akan berguna disini. Pedang milik The Holder Of Peace yang  kau bawa, akan membawa kekuatan dari pemegang sebelumnya, Jika kau bisa mengendalikan amarah pedang tersebut. Baju besi sang ksatria hanyalah ibarat mentega dihadapan ‘Si Pedang Raja’

Disisi lain, jika Perisai milik The Holder Of Solitude yang kau bawa, maka sang ksatria tidak akan bisa melukaimu. Kau akan kesulitan untuk menyerang balik, namun pertahananmu akan terjamin 100 persen.

Kau juga boleh membawa keduanya, Jika kau memang memilikinya.

Jika kau tidak membawa apapun, sang ksatria akan melemparkanmu sebuah kapak. Kapak itu adalah kapak biasa, dan tidak memiliki kekuatan apapun. Kemenanganmu akan tergantung kepada usahamu sendiri. Namun sang ksatria adalah lawan yang tangguh. Dia memiliki kekuatan 100 prajurit di setiap ayunan pedangnya dan terjangan 100 kavaleri di setiap langkah kakinya. Jika  kau tidak ahli dalam menggunakan senjata yang dia berikan, maka kematian adalah hal yang pasti.

Kau tidak perlu membunuh sang ksatria. Cukup potong tangan kuatnya yang dia gunakan untuk memegang pedang, dan dia akan jatuh dan kalah.

Jika kau menang, wanita itu akan bangkit dan berjalan ke arah mu. Berlututlah, dan pegang senjatamu erat-erat. Dia akan memberitahumu "Patuhi yang kuat; hancurkan yang lemah." Saat dia mengatakan itu, seranglah dia tepat di perutnya dan belah dia menjadi dua. Jika kau tidak menyerangnya segera, kau akan terjatuh dalam godaannya dan akan terbuai dalam kebahagiaan abadi. Kau akan menjadi budak sang wanita tanpa memiliki keinginan berfikir sendiri. Setiap benda (Obyek) yang telah kau kumpulkan akan kembali ke pemegangnya (Holder).

Saat tubuh sang wanita merosot ke lantai, sarungkan pedangmu dan tawarkan kesatria itu lengannya yang sudah kau potong. Saat dia kembali menyatukan tangannya, baju besinya akan hancur, mengungkapkan dia sebagai sosok dengan kulit hitam, rambut emas, dan mata tajam yang seakan dapat melihat ke dalam jiwamu.

Dia akan memujimu atas pertarunganmu dengannya, dan dia akan berterimakasih karena sudah diberikan kekalahan yang adil. Dia kemudian akan berbicara panjang lebar tentang tindakan hal yang sudah dia lakukan untuk menjaga Obyek disini.

Saat dia selesai, dia akan mengizinkanmu untuk mengajukan satu pertanyaan. Tanyakanlah, "Siapa wanita itu?"

Sang ksatria akan duduk dan memberitahumu, dengan suaranya serak, suara yang menahan beban sumpah berabad-abad, bagaimana dia berjuang demi mempertahankan Obyek yang dia jaga, dan menjelaskan, dengan detail yang menyakitkan, bagaimana dia pernah melawan wanita itu dan kalah.

Setiap ceritanya akan sangat membekas di hatimu, Bahkan setiap peneritaannya akan menerjang batinmu seakan kau mengalaminya sendiri. Setiap cerita dan tragedi berdarah akan mempengaruhi akal sehatmu. Jika pikiranmu tidak dapat menahan hal ini, maka kau akan menjadi gila. Kau akan diubah menjadi penerus wanita tersebut, menjadi ‘Umpan’ untuk menguji para pencari yang akan datang berikutnya.

Jika kau masih waras, dia akan memberitahumu sesuatu. Sesuatu itu adalah sumpah yang dia ucapkan untuk melarikan diri dari siksaan yang tak ada habisnya. Simpan apa yang dia katakan dan jangan beritahu siapapun.

Ketika semuanya selesai, sang ksatria tersenyum masam. Dia kemudian akan memberikanmu sarung tangan besi miliknya. Pakailah sarung tangan besi itu.

Sang ksatria kemudian akan memintamu untuk mempersiapkan diri. Jika kau sudah siap untuk keluar, maka dia akan memerintahkan setiap prajuritnya yang ada di luar untuk menyerang dan menghadang perjalanan pulangmu. Dia akan tersenyum kepadamu dan mengucapkan “semoga beruntung” sebelum duduk di singgasana.

Jika kau memilih untuk membawa Beast's Resolve milik the holder Of Confusion. Gunakan lah residu dari kekuatan iblis itu untuk menerobos jalanmu keluar. Jangan ladeni setiap prajurit yang hendak menyerangmu, namun gunakanlah kekuatan itu untuk lari secepat mungkin ke tempat awalmu. Kekuatan itu terbatas dan akan menguras energimu secara konstan.

Apabila kau tidak membawa obyek tersebut, maka pertempuran jahanam itu akan terasa seperti pertempuran tiada akhir. Jika kau mati di pertempuran itu, maka relakan saja. Namun apabila dengan kemungkinan yang sangat kecil kau selamat dan berhasil menuju titik awalmu, maka sebuah cahaya putih akan membawamu kembali.

Kau akan kembali ke gereja tua dengan membawa sebuah sarung tangan besi, dan obyek apapun yang dari awal memang sudah kau miliki.

Sarung tangan besi itu adalah Objek 91 dari 538,

“Sang ksatria yang kau temui adalah sosok Holder. Namun nampaknya dia diperbudak oleh sesuatu... Entah apapun itu, kau memiliki pilihan untuk mencari tau dan membebaskan sang ksatria kelak.”

Baca The Holder Series Lainnya

Tag : Cerita Horor, The Holder Series Bahasa Indoensia, Creppypasta.

Yth Pembaca,
Mohon jangan copas sembarangan artikel di blog ini, buatnya susah gan. Mengutip boleh, namun mohon sertakan sumber backlink ke blog ini. Terima Kasih

2 Responses to "Chapter 91 : The Holder Of Honor"

  1. Anying, Lothric knight dark souls 3.
    😂😂😂

    ReplyDelete